Extra + Pengumuman (lagi dan lagi)

44 6 4
                                    

1. Misteri nama Dokter Fater

Pada suatu pagi, Kwonjoo tengah menikmati waktu setelah sarapan dengan berjalan keliling bangsal. Ketika melewati meja resepsionis, Kwonjoo hendak menyapa para perawat yang biasa berjaga di sana. Namun, tanpa sengaja Kwonjoo mendengar obrolan para perawat.

"Kalian tidak penasaran dengan nama Dokter Fater?"

"Dia orang luar Korea?"

"Kudengar dia memang pernah sekolah di luar negeri, tapi dia orang Korea tulen."

"Mungkin namanya memang seperti itu?"

"Tapi bahkan dia tidak memiliki marga di namanya ...."

Tak hanya para perawat dan dokter lainnya, bahkan Kwonjoo juga sesekali mendengar percakapan pasien lainnya di ruang santai. Hal ini membuat Kwonjoo pun ikut sedikit bertanya-tanya.

Dan di sinilah dirinya sekarang, bersama Yeoul dan Yeonshik di pojok koridor. Terseret ke dalam sebuah rencana aneh mereka berdua.

2. Misi Pertama

"Noona, coba kau cari di data administrasi. Pasti ada nama aslinya, kan?"

Yeoul menatap Yeonshik serius. "Kita hanya akan mencari tahu namanya saja, kan?"

Yeonshik mengangguk. Dipandangnya Kwonjoo yang duduk di dekatnya. Wanita itu hanya mengangguk sekali. "Kita hanya penasaran soal namanya saja."

"Oke!" Yeoul menepuk tangannya sekali. "Akan kulakukan semampuku!"

Sejam telah berlalu, dan Yeonshik serta Kwonjoo masih menunggu di sudut koridor sambil asyik minum jus bersama. Tiba-tiba dari ujung koridor, terlihat sosok Yeoul yang berjalan mendekati mereka berdua.

"Bagaimana, noona?"

Bahu Yeoul seketika merosot. "Aku hampir kena semprot Kepala Perawat."

"Sudah kuduga ...," gumam Kwonjoo. Berbeda dengan Kwonjoo yang cenderung cukup santai, Yeonshik menanggapinya dengan gerutuan.

"Gongju noona~?"

Kwonjoo menoleh ke arah Yeonshik yang memandangnya dengan penuh harap. Tahu betul apa maksud dari tatapan sang remaja itu, Kwonjoo hanya bisa menghela napas.

Misi pertama: Gagal Total.

3. Misi Kedua

Setelah dipikir-pikir, Kwonjoo semakin tak paham alasan mengapa dirinya tiba-tiba ikut terseret melakukan hal-hal aneh hanya karena rasa penasarannya akan nama asli sang dokter berambut cokelat gelap itu.

Tak banyak yang mengetahui latar belakang Fater sebelum datang ke rumah sakit ini. Sebelum menjadi seorang dokter, pria itu merupakan seorang lulusan psikologi yang entah mengapa justru mengambil ulang di sekolah kedokteran. Selain itu, Kwonjoo juga mendengar desas-desus kalau sebenarnya Fater memiliki koneksi yang cukup kuat di rumah sakit ini.

Kwonjoo menggeleng-gelengkan kepalanya. Dirinya tak mau ambil pusing soal politik rumah sakit atau semacamnya. Pikirannya terpecah oleh Yeonshik yang masih saja merajuk.

"Ayolah, noona ... Biasanya polisi bisa mencari soal identitas seseorang, kan?"

"Aku memang bisa mencarinya, tapi tetap saja aku butuh izin," tolak Kwonjoo, tak ingin ambil risiko meski dirinya penasaran.

"KALAU GITU, BIAR KULAKUKAN SENDIRI!!"

Misi kedua: Ditolak.

4. Semangat Muda

"... Haruskah kita menghentikannya bertindak berlebihan?" Kwonjoo menoleh ke arah Yeoul setelah mengamati Yeonshik yang pergi sembari menghentakkan kakinya. Sang perawat muda itu hanya mengangkat bahunya.

"Biarlah. Anak muda itu penuh rasa ingin tahu, bukan." Sesaat setelah mengatakan hal itu, Yeoul langsung menarik tangan Kwonjoo. "Ayo kita ikuti Yeonshik!"

"K-kenapa?"

"Mungkin saja dia beneran bisa mengetahui nama aslinya Dokter Fater!"

"Benar-benar anak muda yang penuh semangat ...," gumam Kwonjoo, yang entah mengapa tiba-tiba sedikit meratapi umurnya sendiri.

5. Misi Ketiga

"Yeonshik benar-benar mau melakukannya?"

Yeoul mengangguk. "Katanya kalau segala cara tidak bisa, lebih baik sekalian saja tanya orangnya langsung. Dengan cara paksa, kalau bisa."

Kwonjoo menepuk jidatnya pelan.

Saat ini mereka berdua tengah menuju ruang konseling tempat Fater saat ini berada. Sedangkan Yeonshik, ia sudah pergi duluan ke sana untuk menjalankan rencananya seperti yang dijelaskan Yeoul. Kwonjoo dan Yeoul sengaja menyusulnya untuk berjaga-jaga sekaligus menguping jika bisa.

"Dokter Fater, bolehkah aku bertanya sesuatu?"

"Tentu Yeonshik, tanyakan saja."

Baik Yeoul maupun Kwonjoo berusaha mendekat pada pintu.

"Uhm ... Nama asli Dokter siapa?"

"... Huh? Kenapa?"

"Ayolah, Dokter~"

"Hm, baiklah. Akan kuberi tahu, tapi hanya sekali saja, oke? Dan jangan katakan pada siapapun."

Sontak, Yeoul dan Kwonjoo semakin merapatkan tubuh mereka pada pintu.

"Namaku ...."

BRUAK!

"Maaf, kupikir kalian tidak bisa membuka pintunya."

Dengan wajah datar nan tanpa dosa, Nambong membuka pintu ruang konseling hingga membuat Yeoul dan Kwonjoo jatuh terjerembab. Ah tidak, hanya Yeoul saja yang terjatuh dengan tak elitnya, sedangkan Kwonjoo masih bisa menahan tubuhnya dengan berpegangan pada dinding di samping.

"Tuan Baek~~~"

Misi ketiga: Tuan Baek Nambong harus dihajar.

.

.

.

Upload-nya telat, mana enggak update bab baru, lagi!

/dihajar readers/
/kabur/
/balik lagi/

Hehe hehe, maafkan semuanyaa~ 😭🙏

Karena selama seminggu ini aku sedang menjalani ujian tengah semester (yang notabene materinya serupa sama risetku untuk cerita ini tapi versi lebih memusingkan), aku jadi kesulitan mencari waktu untuk mencicil nulis cerita ini. Percayalah, sampai detik ini bab 20 baru 70 kata 😭😭

Kalau ada bab cadangan, udah pasti aku update, sih. Sayangnya sejak terakhir kali aku menghilang tanpa kabar, bab cadanganku sudah habis 😭 Kalau kalian tahu IG-ku, story-nya pasti penuh sambatan soal ujianku dan pengetikan cerita ini 😂 (selain spoiler Dr. Frost, tentu saja).

Ditambah lagi, akhir minggu bukannya dipakai buat ngetik, malah dibuat berburu koin demi baca Dr. Frost 😂 Season 4 terlalu seru untuk dilewatkan.

Omong-omong, adakah sesuatu yang ingin kalian tanyakan soal cerita ini? Semisal soal keadaan Kwonjoo, Nambong, atau soal jalan cerita, dan lain sebagainya. Kalian juga bisa tanya-tanya soal aku. Jika ada yang bertanya, semua jawaban akan kujawab minggu depan.

See you!

Guilty - Dr. Frost x VoiceWhere stories live. Discover now