20

39 6 5
                                    

Multimedia: Team MSD - Trace (OST Webtoon Dr. Frost Season 4)

.

.

.

Hari-hari Kwonjoo setelah menjadi Ketua Asosiasi di bangsal perawatan sebetulnya hampir tak ada bedanya dibanding sebelumnya. Mungkin hanya sesekali menemani pasien yang baru masuk bangsal perawatan bersama perawat –itupun jumlahnya tak melebihi total jumlah sebelah jari tangannya– atau bermain tenis meja bersama dengan beberapa pasien lain, meskipun kenyataannya Kwonjoo tak begitu pandai memainkannya.

Namun, hari ini sedikit berbeda. Kalau sejak kemarin Kwonjoo mendampingi orang-orang yang baru saja masuk ke bangsal, kali ini dirinya menyampaikan salam perpisahan pada pasien yang akan keluar.

Kwonjoo memandangi kalender yang sengaja ia letakkan di meja nakas. Ia teringat akan ucapan Perawat Jang tempo hari.

"Oh iya, katanya Yeonshik diperbolehkan pulang sebentar lagi."

Meskipun Kwonjoo tak begitu tahu bagaimana kondisi Yeonshik ketika pertama kali masuk ke bangsal psikiatri, tetapi Kwonjoo tahu jika remaja itu benar-benar membaik. Melihat Yeonshik, entah mengapa hati Kwonjoo sedikit tersentuh.

Apakah karena mereka punya sedikit kemiripan tentang trauma mereka dan sama-sama berjuang dari rasa trauma itu? Entahlah, Kwonjoo pun tak begitu yakin soal itu.

Kwonjoo ingat betul saat ia berkenalan pertama kali dengan Yeonshik. Saat itu, dirinya tanpa sengaja mendengar remaja laki-laki itu bersama Yeoul membicarakan dirinya, yang baginya terdengar lucu. Setelah berkenalan, Kwonjoo mulai melihat sisi lain dari sifat ceria Yeonshik.

Kecelakaan kapal yang menewaskan banyak anak-anak sekolah, termasuk sahabat Yeonshik, memberikan trauma yang hebat bagi Yeonshik.

Setelah merapikan tempat tidur –untuk kedua kalinya karena sebetulnya sudah ia rapikan tadi pagi–, Kwonjoo memutuskan untuk keluar kamar. Saat melewati salah satu kamar, tanpa sengaja Kwonjoo melihat sesosok pria berambut putih yang tengah duduk termenung di ranjangnya. Senyuman simpul terukir di bibir Kwonjoo sebelum melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti sesaat.

Langkah Kwonjoo berhenti ketika dirinya berada tak jauh dari meja perawat. Dilihatnya Yeonshik yang kini terlihat sedikit berbeda dengan jaket birunya tengah mengucapkan perpisahan pada pasien lain. Kwonjoo berada agak jauh dari Yeonshik dan lainnya. Namun, dirinya bisa melihat wajah sumringah Yeonshik dari tempatnya berdiri.

"Oh, Nona Kang?" Yeoul yang rupanya berdiri di samping Kwonjoo langsung menyapanya. "Anda tidak memberikan ucapan perpisahan pada Yeonshik?"

"Tentu saja. Tak mungkin aku tidak menemui anak yang juga membantuku selama di sini," ucap Kwonjoo, dengan senyuman tersungging di bibirnya. Yeoul yang mendengarnya hanya balas tersenyum lembut.

"Dia sungguh populer di antara orang-orang di sini," gumam Yeoul.

Kwonjoo tertawa ringan. "Dengan sifatnya yang ceria seperti itu, rasanya tak sulit bagi orang lain dekat dengannya, bukan?"

Yeoul mengangguk, sangat setuju dengan perkataan Kwonjoo.

"Noona! Kwonjoo-noona!" seru Yeonshik saat melihat Kwonjoo. Ia pun mendekati posisi Kwonjoo.

"Syukurlah, kupikir kau sudah benar-benar lupa dengan nama asliku dan terus memanggilku Gongju," ucap Kwonjoo.

"Mentang-mentang sudah mau keluar, dia memanggil semua orang dengan benar," celetuk Yeoul. Ketiganya pun sontak tertawa bersamaan.

"Noona," panggil Yeonshik setelah tawanya mereda. "Aku ingin berterima kasih pada Noona."

Alis Kwonjoo terangkat dengan ekspresi kebingungan. Dirinya tak begitu paham alasan Yeonshik berterima kasih padanya. Yeonshik menggaruk pipinya yang tidak gatal sembari tertawa malu.

Guilty - Dr. Frost x VoiceOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz