Latihan praktek anu?!

1.8K 44 10
                                    

Sorry kalau ada ketemu typo's bertebaran dimana-mana harap maklum! Semoga saja terhibur happy reading!!

Alyra menggerutu kesal karena teriknya matahari mulai menyiksa kulitnya secara perlahan. Molly mengibaskan tangannya demi mengipasi dirinya yang mulai kepanasan. Axel menatap penuh tajam menahan kesabarannya pada Kevan yang seenaknya suka memerintah dirinya untuk menuruti semua perkataan sialan dari cowok itu. Dan beberapa siswa lain dari mereka ikut terkena juga berdiri bersamanya.

"Sekarang Xel, Lo putarin tuh lapangan jangan diem aja ngiri kayak tiang bendera yang bisanya cuma ngibasin rambut Lo itu doang," ucap Kevan sarkas dengan senyumnya yang terlihat lebih menyebalkan dimata Axel. Ale menggelengkan kepalanya. Ternyata Kevan itu tidak pilih kasih juga, meski cowok gondrong yang dia beri hukuman adalah saudaranya sendiri tanpa ampun. Setidaknya Ale tak sia-sia menjadikan Kevan sebagai pengatur untuk para mereka.

"Gue udah puas lari meraton dari pagi tadi, Lo jangan songong dah! Dan jangan bawa-bawa rambut gue, awas aja Lo gue botakin tau rasa!!" balas Axel melotot sadis pada Kevan.

"Harusnya sih rambut lo yang paling gue incar Xel, tapi berhubung gue masih berbaik hati. Lo jalanin aja tuh hukuman dari Kevan biar adil bagi gue,," kata Ale enteng bersidekap depan dada.

Axel hampir lupa akan kesalahannya itu, kalau saja tidak diingatkan dan merasa paling benar, namun ia harus menelan pahit liurnya saat menyadari satu hal yaitu tentang rambutnya itu, hingga akhirnya kali ini tertangkap basah karena berkat Mea yang terlambat juga oleh cowok gondrong itu sendiri. Nanti Ale akan berterimakasih padanya tanpa harus repot-repot menyeret Axel yang menjadi bulanan para guru killer itu setiap saat.

"Gak sanggup gue Le sumpah, ini jari-jari jempol kaki gue hampir copotan dah bentar lagi gue ngesot narik-narik dibawah kaki Lo,," keluh Axel sedikit keberatan dengan usulannya dan mulai mengamuk memprotesnya. Kevan memicing tajam sambil melihat ke arah ikatan tali sepatu Axel yang juga sudah terlepas.

"Jangan berlebihan Lo ngelesnya, yang mau copot tuh sepatu Lo, bukan ibu jempol kaki Lo!!" jelas Kevan saat Axel berusaha untuk minta dikasihani. Alyra merasa tidak tega melihat cowok itu sepertinya agak kelelahan, ia pun mencoba memijat bahu Axel sebentar.

"SEMANGAT YANG BUAT HUKUMANNYA! GUE DOAIN KALIAN SEMOGA BERHASIL MELEWATINYA!!" teriak Savero menyembulkan kepalanya dari kejauhan lewat atas jendela kelasnya dimana letak kelas Axel dan Kevan serta Ale berada dilantai tiga. Sampai yang Axel tak sanggup bisa melihatnya karena terlalu silau cukup menusuk bola matanya. Axel sempat mengira, apa dia sedang dibutakan oleh cahaya Tuhan yang sebentar lagi akan menjemputnya pakai ambulans super kilat? Tidak mau berpikiran seperti itu Axel langsung mengambil kacamata hitamnya dari dalam tasnya. Lalu memakainya untuk sebentar.

"Siap sayang laksanakan, gue gak akan jadi mati sekarang!!" sahut Axel kembali berkobar-kobar saat melihat ada bayangan Mea yang memberikannya dukungan penuh dengan kepalan tangan terangkat dari cewek itu berdiri secara diam, meski tanpa suara seraya sedang tersenyum cerah lebar padanya dibelakang cowok berlesung pipi itu tanpa menyadarinya. Savero yang mendengar kata sayang dari mulut Axel yang kebetulan tertuju kearah dia dapatkan, membuatnya lantas marah dan mengumpat kasar lalu melempar botol minum yang masih berisi penuh tanpa tersentuh ke arah wajah cowok gondrong itu.

"Najis lo, ogah nyesal gue dipanggil sayang sama Lo!!" balas Savero sambil menutup kaca jendelanya dengan gorden. "TAMBAHIN LAGI BIAR PADA MAMPUS TUH ANAK!!" lanjutnya sebelum benar-benar menghilang. Kevan pun mengacungkan jempolnya yang sempat dilihat oleh cowok itu tadi.

Axel pun mengumpat keras saat ditimpuk oleh botol itu membuat wajahnya ikut berdenyut kesakitan. "Bangsat! Pedas banget nih muka gue sialan! Harusnya yang lebih pantas kena Kevan sih biar makin dower tuh bibirnya kayak nenek janda cabe-cabean,, " rutuknya memaki perbuatan Savero tadi, Kevan terkekeh lucu cukup senang melihat Axel mulai menderita. Kevan pun merebut kacamata itu dari Axel.

Mylovelly Where stories live. Discover now