Si mesum gila?!

1K 38 6
                                    

Happy reading!! Semoga terhibur JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT YAA!! Sorry klo ketemu typo's bertebaran dimana-mana! Maklumi ya sob!!

Sepulang sekolahnya Mea masih menunggu di lobi setelah selesai mengerjakan tugas piketnya terlebih dulu sebelum keluar daru kelas. Mea pikir Rendra akan menunggunya ternyata cowok itu sudah tidak ada disekitarnya ketika ia mulai memperhatikan.

"Mea Rendra mana? Kok gak keliatan? Bukannya biasa bareng sama lo?" tanya Kevan mengedarkan pandangannya mencari sosok cowok yang baru saja disebutkan tadi pada Mea yang juga sedikit terlihat celingak-celinguk memikirkan cemasnya tentang Rendra saat ini.

"Gak tau tuh ngilang gitu aja,," jawab Mea terdengar menghela napas beratnya. Dari arah lain Axel baru datang menghampiri mereka. 

"Ngapain Xel lo kesini bukannya lo lagi sibuk ya mau ngurusin cewek udik Lo?" sinis Kevan seketika memasang wajah enggan tak sukanya setiap mengingat kedekatan Alyra dengan cowok gondrong itu.

"Apaan dah ogah banget gue, mending gue sama Mea nganterin dia pulang karena Rendra udah gak ada disini." jawab Axel mentah-mentah seakan ingin mual. Kevan sedikit menyeringai melihat ekspresi Axel yang berlebihan seperti itu.

Kemudian Kevan terdiam sejenak dengan pikirannya yang lain sambil menatap Mea sebentar yang menunduk agak lesu. Merasa ada yang sedikit aneh diantara orang-orang sekelilingnya mereka membuat Kevan ingin tahu memastikan sesuatu apa yang sedang terjadi disembunyikan oleh perubahan sikap orang itu.

"Yaudah Mea Lo pulang sama Axel dulu. Gue masih ada urusan." ucap Kevan sambil berlalu dengan senyuman kecilnya pada Mea sebelum  menjauh Kevan juga sempat merubah sekilas mimik mukanya yang seakan tidak rela menyerahkan cewek berkepang itu pada Axel.

Axel sedikit heran sejenak lalu tersenyum lebar dengan senang. Artinya ia tidak perlu repot-repot harus saling berebut dengan Kevan jika ingin memutuskan bersama Mea. Biasanya cowok dingin super mesum itu selalu mencari masalah dengannya. Untuk saat ini Axel merasa aman dan tenang sebelum Kevan akan berubah pikiran lagi.

"Serahkan saja Mea sama gue. Dia lebih terjaga dibandingkan sama Lo bawaannya pingsan mulu." sahut Axel. Mea menggelengkan kepalanya kecil.

"Berisik Lo!" Kevan menoleh sekilas sambil mengacungkan jari tengahnya kasar. Sedangkan Mea sedikit melotot dan memerah malu dengan tingkah cowok dingin itu yang sempat kembali seolah memberikan tembakannya dengan dua jari telunjuk dan jari tengahnya saling dirapatkan seperti pistol mainan kecil yang sedang menembakkan tanpa peluru udaranya tepat mengarah pada bagian dada Mea meski tak sampai mengenainya, namun cukup terasa bersamaan hembusan angin yang menerpanya sejenak dari jauh tempat cowok itu berdiri disertai oleh seringai tipis milik Kevan yang tersungging mempunyai maksud arti lain tersendiri bagi Mea dimatanya sesaat dibuat terpaku. 

Axel pun mengangkat kepalan tangannya tak terima dengan sikap Kevan yang sok kecakepan itu membuatnya jengkel habis. "Sana Lo dah buruan pergi mati! Jangan sampai sebelum tuh muka gue lumurin kotoran sapi!!" usir Axel berkilat marah yang maksud perkataannya 'sapi' itu tadi adalah dengan senjata api, begitulah emosinya sesaat, jika mulutnya itu juga akan bisa mengeluarkan lahar mencerca siapapun.

Untung Kevan orangnya tak terlalu peduli dan kuat menghadapinya jadi dia tidak akan kalah begitu saja jika melawan Axel karena sudah sering terbiasa bertengkar saling baku hantam sampai kedua orang tuanya pun lelah harus turun tangan melerai anak-anak mereka yang tak mau mengalah.

"Kamu gak pulang sama dia?" tanya Mea pelan begitu Kevan sudah benar-benar berbalik menghilang dari pandangan mereka. Mea menoleh pada cowok gondrong itu disampingnya.

"Gak. Emang dia siapanya gue?" Axel beralih menatap Mea sesaat dengan sedikit bingung.

"Itu Alyra pacarmu, kasihan dia terakhir penampilannya cukup mengerikan. Kamu harus bantuin dia." jawab Mea agak ragu dan tak enak saat mengatakannya seperti menyuruh Axel harus melakukan hal itu.

Mylovelly Where stories live. Discover now