Guru Privatenya

466 21 4
                                    

Happy reading!! Semoga terhibur sorry kalau ada banyak sekali typos bertebaran dimana-mana! Harap maklumi yaa!!

Jangan lupa Votedan Koment!

"Apa gue tukeran jodoh aja ya sama Alyra soalnya Kevan kayaknya suka gitu sama dia deh,," gumam Syella dengan wajah murungnya setelah pergi dari kantin ke belakang taman dengan Molly yang menemaninya saat ini duduk disebuah bangku. Syella masih belum bisa melupakan apa yang dikatakan oleh Kevan dihadapannya didepan Alyra dengan terus terang. Entah Kevan sengaja ingin memanasi atau memang niat cowok itu sendiri mengungkap hatinya pada cewek merah itu. Jujur Syella masih belum bisa terima. Hal itu sungguh terasa menyakitkan jika Kevan benar-benar telah berubah menjadi orang baru lain baginya, sedang Alyra memang tidak terlalu mengenal bagaimana Kevan yang sebenarnya dulu dibandingkan sekarang ini terhadapnya.

"Padahal kan tau kalau Alyra lagi cintanya cuma Axel doang! Terus si Axel malah ngebiarin aja Alyra mau dibawa kemana-mana sama cowok lain, yah walau emang Axel gak ada rasa sih." tambah Molly juga ikut terheran. Ia memeluk Syella dari samping berusaha menenangkan cewek itu yang sedang dilanda kegalauannya.

"Gue gak ngerti deh. Kevan itu niatnya baik atau buruk sih sama Alyra saat tahu Axel gak menganggapnya siapa-siapa. Kalau buat bersenang-senang gue gak rela Alyra menjadi pelampiasannya demi menyenangi cowok bajingan kayak dia."

"Gue sih gak tau mau bilangnya ini salah Alyra atau Kevan gue harap aja itu gak benar. Gue yakin Lo pasti juga akan berubah buat balasnya. Kita lihat aja dulu kedepannya kayak gimana lalu terserah Lo mau ngelakuin apapun itu sama mereka." ujar Molly dengan senyumannya. Syella hanya sedikit tersenyum.

"Gue jadi agak mendingan nih udah curahin ke Lo. Makasih ya Molly atas dukungan tetap jadi pendengar setia, gue jadi lega sekarang." Syella menghela napasnya tenang lalu balas memeluk Molly sebentar.

"Lo gak boleh kalah sama Alyra. Tunjukin Lo pasti bisa!!" Molly menjadi sedikit berapi-api karena masih agak kesal dengan pernyataan Kevan itu tadi sebelumnya dikantin. Begitu Alyra dan Axel pergi ke ruangan kantor guru, mereka berdua pun tak mau lama-lama disana karena masih menjadi sorotan saat Kevan sempat mencium Syella didepan banyak khalayak mata yang memperhatikannya saat itu.

"Tapi gue gak mau bersaing, gue masih mau sahabatan sama dia. Gue tau mungkin gue juga terlalu egois. Jadi untuk saat gue akan lupakan kejadian yang tadi." Syella mengulum senyumnya setelah pelukan mereka terlepas. Molly hanya meangguk-angguk seakan mengerti dengan maksud kemauannya Syella yang kadang susah dipahami.

"Yaudah buru kita balik ke kelas. Pasti mungkin Alyra lagi nyariin kita sehabis dia keluar dari ruang guru itu siapa tau sih, ayok udah kita sususlin kesana." kata Syella seketika bangkit berdiri dari duduknya mengajak temannya

Molly hanya mendengus lelah. "Gak jadi ngumpet nih kita. Padahal gue lagi malas belajar." sahutnya terpaksa mengikuti Syella kemana akan pergi.

"Jangan lupa Molly hari ini ada ulangan harian masuk, masih mending kita bisa menjawabnya. Lah si Alyra pasti buntu banget kalau diberi tugas plus dapat hukuman setimpal lagi. Jadi kita gak boleh ikutan kena juga kalau gak mau samaan." kata-kata terakhir Syella dengan senyuman tipisnya membuat Molly akan pasrah jika ia tidak berhasil melewatinya maka Molly juga mendapatkan peringatan keras dari guru yang menilainya. Semoga aja duduk tidak jauhan sama Syella, batin Molly cemas harap. Kalau Alyra tidak sudah pasti dipindahkan duduk agar tidak membuat masalah itupun kalau Bima sempat membantunya disaat genting. Walau Alyra tak terlalu peduli dengan hasilnya nanti.

****

"Mulai sekarang Axel akan menjadi guru pembimbing,," ucap Pak Surto wakil kepala sekolahnya dengan helaan napas panjangnya yang terlihat lelah.

Mylovelly Where stories live. Discover now