Rela kotor deminya

33.7K 355 5
                                    

Happy Reading!! Maaf kalau ketemu typo's

Bagi Axel tinggal bersama dengan ibunya yang over protektif membuat Axel kesal bukan main. Setiap ia ingin melakukan hal apapun pasti akan diawasin. Tidak boleh pulang lebih dari jam 12 malam atau dia akan jadi anak gembel jalanan saat itu juga.

Maka dari itu, ia pun memilih mencari kebebasan dengan tinggal bersama sang ayah. Ya, kedua orang tuanya telah lama bercerai sejak dia masih kecil mungkin berumur sekitar 6 tahunan, ia mempunyai saudara nya yang bernama Kevan. Dulu mereka tidak akrab. Mungkin karena perbedaan kasih sayang yang dulu mereka rasakan dari kedua orang tua itu masing-masing berikan pada mereka berdua tak sama.

Lebih baik ia tinggal bersama ayahnya Jovan, walau ayahnya itu sudah mempunyai istri baru, mana masih muda dan mempunyai seorang anak gadis yang sepantaran dengan dirinya dan Kevan juga.

Ternyata menyenangkan tinggal bersama ayahnya itu. Tak ada larangan ini itu yang membuat Axel harus pusing mendengarkannya lagi. Terlebih ia bisa bersantai dengan tenang dan terhibur sendiri di dalam sana.

Axel dulu pernah menyukai Mea Alestara yang sekarang sudah berstatus menjadi saudari tirinya itu. Ia tidak menyangka gadis yang dia sukai telah menjadi anggota baru keluarga ayah barunya itu.

Sebelumnya mendengar kabar rencana ayahnya ingin menikah lagi, terlebih saat tahu Mea adalah anak dari calon ibu tiri mudanya itu membuat Axel sangat terkejut, ia yang saat itu sedang makan baksonya tersedak hebat. Setelah Kevan berhasil memberitahukan perihal itu, saudara dinginnya itu kalau berbicara suka sekali mengatakan hal yang tak terduga.

Axel tidak datang ke hari pernikahan ayahnya dengan istri barunya itu. Sebenarnya sih, ia bisa saja datang tapi hanya saja Axel tidak ingin meninggalkan ibunya seorang diri di rumah. Setelah beberapa Minggu lamanya akhirnya Axel pun diperbolehkan ibunya untuk berkunjung ke rumah ayahnya yang sudah lama tidak ia temui.

Axel tentu tidak akan melupakan ibunya, ia hanya ingin tinggal selama yang Axel mau di rumah sang ayah tercintanya itu. Ya, Axel lebih sangat sayang pada Papihnya itu. Siapapun yang menjelekkan nama ayahnya akan Axel hajar. Termasuk Kevan saudaranya itu sendiri. Cowok dingin bermulut pedas itu lebih suka mengatai ayahnya dengan julukan 'si tua bangka' ketika Kevab kesal tak ingin dicampuri urusannya jika Jovan ayah mereka mulai akan mengusiknya.

Walau Kevan sedikit takut dengan Jovan ayahnya itu. Tetap saja Kevan hanya berani bergumam dibelakangnya saja atau tidak, kadang akan terdengar ditelinga Axel yang langsung dia balas dengan sentilan mautnya pada bibir Kevan yang kelewatan kurang ajar pada bokapnya sendiri.

Malam itu Axel datang membawa koper bajunya, ia baru tiba saja belum sempat mengetuk pintu rumah ayahnya itu tiba-tiba saja terbuka sendiri. Seorang gadis yang terlihat ketakutan sehabis berlarian dan sangat terkejut akan kedatangan dirinyanya didepan mata gadis itu.

Axel menyeringai kecil sekilas saat menangkap raut kecemasan Mea yang nampak gelisah itu sesekali dia menoleh ke belakang menyambut dirinya. Sepertinya gadis itu berusaha untuk melarikan diri lagi namun dengan sigap Axel menariknya kembali. Mea tak punya tenaga melepaskan cengkraman Axel yang terlalu kuat dipergelangannya.

"Mea! Sini Lo!" panggil Kevan dengan keras. Axel sedikit terperanjat mendengarnya. Sedangkan Mea sudah bersembunyi dibalik punggung tegapnya Axel.

"Lo apain sih Mea sampai dia ketakutan gitu?" heran Axel sebentar.

"Bukan urusan Lo njing!" sinis Kevan.

Axel menatap penuh curiga pada cowok itu. Ia yakin pasti Kevan ingin melakukan sesuatu dengan gadis itu.

Tak lama orang tua mereka pun akhirnya datang juga. Untungnya Axel diizinkan untuk tinggal bersama di rumah ayahnya itu. Meski awalnya Kevan sangat tidak terima dengan kedatangan Axel yang hanya akan menghalangi rencananya akan menggangu gadis itu nantinya.

Mylovelly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang