Sahabat cowok terbaiknya

27.8K 320 13
                                    

Happy Reading!!! Maaf kalau ketemu typo's!!

"Gimana Ale apa kamu sudah ajak Alra buat balik lagi ke rumah kita?! tanya ayahnya, Hisza menatap Ale dengan sedikit penuh harap akan kabar gadis itu.

"Udah." sahut Ale malas.

"Terus?"

"Gak mau katanya. Dia bosan tinggal dirumah kita Pah! Lebih baik dia hidup sendiri, dia itu gak butuh Papah!!" cibir Ale sinis.

"Kamu gimana sih bujuknya?!"

"Apa Pah? Mau nyalahin Ale lagi?!"

"Bicara mu yang benar Ale!!" tegas Hisza menatap sedikit sengit pada anak lelakinya itu.

"Bisa gak sih Pah sekali aja berhenti gak usah mikirin anak orang lain?! Ale gak suka dengar nama dia terus apalagi nyebut nama dia Ale gak akan pernah sudi!!" balas Ale tak suka dengan pembicaraan ini. Bukannya pulang ke rumah dengan tenang ayahnya itu malah mengungkit keberadaan gadis itu lagi dan lagi. Hampir tiap harinya Ale muak mendengarnya itu-itu saja, pertanyaan yang sama dan bagaimana keadaan gadis itu sekarang.

"Ale! Papah gak pernah ngajarin kamu bersikap kurang ajar begini! Kamu harusnya peduli sama dia bukannya malah..." ucapan Hisza terpaksa terhenti karena Ale menyelanya. Tak ingin mendengarkan dirinya untuk berkata lagi mengenai gadis itu.

"Cukup Pah! Ale ini anak kandung Papah tapi kenapa Papah lebih sayang sama anak orang lain hah?! Dia itu gadis pembawa sial Pah! Ale gak akan pernah sudi mau menerima dia sebagai bagian dari keluarga kita!!" tekan Ale sangat jelas. Mata Hisza menajam dan langsung menampar wajah anak lelakinya itu yang sudah keterlaluan mengatakan hal yang tidak pantas.

"Ini kan yang Papah mau?! Ayo Pah tampar lagi kalau itu bikin Papah puas hanya karena selalu belain dia!!" Ale memajukan wajahnya dengan lantang. Hisza mencoba menahan dirinya untuk tidak lagi lepas kendali.

Hisza terdiam cukup lama, setiap membicarakan gadis itu hanya akan selalu membuat keributan dalam dirinya. Inilah yang sangat ingin Ale hindari. Tapi ayahnya itu tak pernah jenuh mengkhawatirkan Alra.

Ale pun memilih beranjak dari tempatnya dan segera menuju arah kamarnya yang berada di lantai atas. Sudah hampir seminggu setiap sepulang dari sekolahnya maka tak akan jauh-jauh dari mengenai soal gadis itu.

Mengingatnya, semakin membuat Ale tambah membenci gadis itu tanpa habis. Wajah yang dimiliki Alra sama persis seperti wajah ibunya sendiri dari gadis itu. Wanita yang membuat ayah Ale tidak lagi mencintai Mamanya.

Hisza pernah jatuh cinta pada ibunya Alra, Ale masih ingat bagimana Ayahnya meninggalkan Mamanya hanya dia karena menyukai wanita lain, ibu dari gadis itu setelah bertemu dengannya, Ale juga sempat melihat wajahnya itu.

Setiap melihat wajah Alra, Ale hanya akan memandangnya sebagai wanita jalang perusak hubungan keluarga orang lain. Tak ada sedikitpun rasa lain selain hanya kebencian dan dendam itu yang dia rasakan pada Alra.

Ale Barrets, cowok itu berhati dingin sekeras batu. Tertutup dan sangat tidak suka sekali dengan anak perempuan yang berada didekatnya, semenjak Ayahnya pergi meninggalkan Mamanya dam lebih memilih menjaga anak dari wanita lain.

Ale jadi anti wanita cantik. Menurutnya kecantikan mereka hanyalah openg busuk yang suka bersandiwara dibalik gayanya yang sangat murahan itu. Ale hanya akan tertarik pada perempuan yang biasa saja dengan tampilannya tak berlebihan sedikitpun, tapi sejauh ini tak ada yang membuatnya berubah. Masih sama, jika kalian pikir Ale tidak pernah menyukai lawan jenisnya itu salah.

Hanya saja Ale sendiri yang kadang seringkali berusaha untuk menghindarinya dan tak ingin berurusan dengan makhluk yang berjenis kelamin wanita. Bagi Ale itu sebuah kesalahan besar jika sampai ia berdekatan dengannya para cewek lain. Ale sangat tidak suka diganggu apalagi disentuh. Ia tak akan segan bersikap kasar pada kaum hawa yang lemah itu.

Mylovelly Where stories live. Discover now