Teman masa kecilnya.

276 22 0
                                    

Happy reading!

Semoga suka dan terhibur!!

Harap maklum TYPO'S....

VOTE DAN KOMENT!!

"Lo, gue peringatin ya jangan ganggu dia lagi!!" ucap Axello tajam pada Marchello dengan geng kawanannya.

"Haa dia siapa?" Marchello tertawa sebentar. "siapanya Lo sih?" decihnya memberikan tatapan mengejeknya. Anak buahnya pun ikut menertawakan Axello yang seperti direndahkan.

"Lo gak usah bacot dah! Kalau sampai Lo macam-macam sama dia tengkorak kepala lo bakalan gue jadiin pajangan rumah!!" balas Axello dengan ancaman seriusnya.

Terlihat gerombolan motor gengnya Marchello berdiri didepannya tak jauh. Axello sebenarnya sempat mengajak teman-temannya yang lain untuk ikut bersamanya, tapi entah kemana mereka bisa terpisah hingga Axello hanya seorang diri dihadapan musuhnya. Tunggu sebentar mungkin anak-anak yang lain akan menyusulnya entah kapan itu. Axello harap mereka bisa diandalkan sebelum dia akan memulainya.

"Jangan sok jago Lo mau ngelawan gue sendirian. Lo akan kalah telak dibantai habis sama anak buah gue. Lihat mana kesempatan Lo? Gak ada!" kata Marcello dengan sombongnya. Guratan di dahi Axello semakin mengencang saat mendengarnya. 

Alyra yang tak sengaja berjalan pada sore hari ketika melihat mereka beradu di sebuah tempat yang cukup sepi tempat pertemuan kedua belah kubu yang berlawanan itu seakan bersitegang.

Alyra jadi teringat tentang kejadian malam itu dimana Marchello mempermainkan perasaannya. Ia begitu gusar sempat mengacak rambutnya sendiri hingga menutupi wajah suramnya yang tak terlihat saat itu. Mungkin untunglah Marchello sampai tak bisa mengenali wajahnya. Alyra benar-benar mengamuk jika saja ia tak sadar, mungkin Alyra akan melakukan sesuatu yang lebih gila lagi demi melampiaskan emosinya.

Cukup Alyra saja yang frutasi kemarin itu, jangan lagi Axello yang dalam bahaya hanya karena mantan pacarnya itu membuat masalah lain. Ya Alyra memutusnya secara sepihak tanpa Marchello tahu bahwa ia tidak ingin berhubungan lagi dengan cowok sialan itu.

Sekarang kini Alyra benar-benar terpaksa harus bersikap baik pada mantannya itu sebentar, ketika sudah sampai dihadapan antara mereka berdua.

Disini Alyra sedikit bisa membedakannya bahwa yang lebih rupawan adalah Axello dengan gaya rambut gondrongnya yang agak kerul dicepol sebagian kebelakang dan terlihat anting berlian indah pada salah satu telinganya. Sedang Marchello cowok itu sepertinya baru saja memangkas rambutnya pendek dengan berjaket kulitnya.

Dari situ Alyra sudah bisa menebaknya bahwa itu Axello hanya seorang diri dan kalah jumlah dari Marchello yang siap kapan saja akan main mengeroyokinya habis tanpa ampun.

"Kenapa malah cewek itu yang muncul padahal lagi ngomong tentang Syella,," gumam Axello mendengus samar. Ia memutar bola matanya jengah.

Lalu Alyra dengan sengaja memeluk tubuh Marchello dengan sangat erat seolah menahannya agar tak bisa bergerak sedikit pun untuk menantang Axello.

Cowok gondrong itu sedikit merasa aneh dan mengernyitkan alisnya melihat Alyra tanpa melepaskan pelukannya pada Marchello yang kini mulai sesak kesulitan bernapas ditempatnya. Namun tetap saja Axello tak suka memandangnya ke arah mereka berdua entah apa yang akan dilakukan oleh cewek itu. Terserah Axello tidak peduli mau dia sengaja atau terpaksa dengan maksud lain. Jelas-jelas batin Axello tidak bisa menerimanya.

"Sayang kamu ngapain disini hmm? Aku cariin dari kemarin loh kok kamu gak ada, kemana? Eh tau-taunya malah ketemuan disini aku khawatir loh." ucap Alyra sambil tersenyum lembut mengarahkan wajah Marchello yang mulai pucat agar tetap terus menatapnya.

Mylovelly Where stories live. Discover now