Calon Mertua Idaman

153 13 0
                                    

Selamat membaca!!

Semoga suka dan terhibur!!

Harap maklum, sorry typos bertebaran....

VOTE DAN KOMENT YAA ALL!!

Alyra baru saja sehabis berjalan kaki disekitaran tempat kerjanya yang tak jauh dari tempat tinggal kostnya dulu.  Alyra memang tinggal dengan Ale. Tapi sewaktu-waktu dia akan kembali lagi kerumah kecil itu hidup sebagai seorang sebatang kara. Jadi Axello tak perlu tahu mengenai hubungannya dengan keluarga Ale. Dan Kevano yang sempat pernah tahu itupun Alyra sendiri yang memintanya untuk tidak memberitahunya langsung pada Axello agar cowok itu tak selalu berpikir hal lain yang lebih buruk lagi tentang mengapa bisa dirinya lebih dekat dengan keluarga Ale dibelakang lingkungan sekolah.

Padahal bisa saja Kevano akan menyebarkannya pada yang lain tapi cowok itu terlalu malas untuk melakukan hal yang tak begitu penting baginya. Jadi sampai sekarang bisa dipastikan mungkin cowok itu masih menutup rapat mulutnya sesuai yang diharapkan oleh cewek merah itu.

Dari kejauhan sana Alyra melihat seorang wanita sedang berdiri didekat sebuah mobil mewah yang sepertinya seolah membutuhkan bantuan. Tanpa pikir panjang Alyra lantas segera menghampirinya.

"Ada yang bisa saya bantu Bu?" tanya Alyra menawarkan dirinya pada wanita paruh baya yang masih terlihat cantik awet muda itu. Ia tidak bisa menebaknya tapi Alyra yakin dia tak terlalu tua.

"Ohiya ini dek Tante lagi kena sedikit masalah sama mobil Tante gak bisa jalan,," ujar wanita sempat seakan menekankan untuk harus memanggilnya Tante bukan Ibu-ibu yang dibilang oleh Alyra tadi. Alyra sedikit terkekeh kecil dan meangguk canggung sebentar. "Kalau begitu boleh saya lihat dulu?"

"Silahkan Adek manis. Tante jadi merasa cukup terbantu dengan perhatian Adek." jawab wanita itu  tersenyum senang. Alyra mulai sibuk meneliti apa permasalahan pada mobil sebagus yang dimiliki wanita itu.

Setelah cukup lama beberapa saat barulah Alyra selesai memperbaikinya. Wanita itu sembari menunggu ia menscroll handphone canggihnya. Lalu sedikit teralihkan saat mendengar gadis itu." Udah beres Tante." kata gadis itu.

"Kamu hebat banget ya! Bisa perbaiki punya saya. Sebentar saya mau kasih kamu sesuatu."

"Engh... Gak usah sih Tante saya ikhlas kok bantuinnya."

"Jangan gitu dong saya kan gak enak kamu udah baik banget tadi mau nolongin saya." Wanita itu menoleh sebentar padanya meski tangannya bergerak ke dalam tas.

"Eh kok gak ada ya? Aduh sepertinya saya ketinggalan deh. Sayang banget. Saya kasih kamu kartu nama saya ya disimpan baik-baik kalau perlu sesuatu segera kasih tahu saya biar saya bisa membalas kebaikan kamu sayang." ucap Vania si wanita itu tadi ketika Alyra sudah menerima kartu nama dia. Ia membacanya sekilas lalu kembali menatapnya dengan senyuman kecil.

"Saya beneran kok Tante. Gak usah dipikirin. Yang penting Tante aman dan nyaman bisa pulang ke rumah entar kelamaan bahaya kalau tadi bukan saya yang samperin Tante." Alyra merasa sungkan ketika wanita itu ingin sekali membalasnya tapi dia terlihat sedih dan kecewa tak menemukan sesuatu yang akan diberikannya tadi pada gadis itu.

"Saya mau pamit dulu ya Tante masih ada hal lain mau saya urusin,"

"Tunggu dulu, rumah kamu dimana?" tanya Vania saat Alyra hendak berbalik.

"Dekat aja kok Tante gak jauh dari ini. Dan kebetulan tadi saya juga abis selesai kerja sampingan sebagai montir sementara dan pas sekali ibu membutuhkan saya hehe,,"

"Ohya? Dimana itu nanti saya akan jadi langganan baru deh disana."

"Beneran Tante? Wah boleh dong! Itu Tante coba lihat disana. Honda's premium. Nanti kalau ada apa-apa Tante bisa kok datang ke tempat itu. Hari ini udah jam tutup sore untung tadi Tante masih sempat ketemu sama saya." Alyra terus tersenyum merekah. Vania meanggukkan kepala.

Mylovelly Where stories live. Discover now