Pindah sebangku

195 17 1
                                    

Selamat membaca.....

"Ra Lo belajar gih! Daripada bokap marahin gue terus. Kan yang bego emang elo lah masa gue yang disalahin?!" kata Ale yang terlihat kesal terus menggerutu saat membuyarkan kegalauan cewek itu saat dia duduk sedang melamun dimeja belajarnya dalam ruang tengah cowok itu datang menghampirinya.

"Iya ini gue lagi belajar Lo gak usah protes dah!! jawab Alyra membalasnya menoleh sebentar dari kursinya ke arah Ale.

"Tapi masalahnya Lo belajar bukannya pintar, malah tambah makin goblok! Otak Lo emang kebalik ya atau parahnya Lo gak punya otak lagi heh?!" sarkas Ale melotot tajam. Alyra pun mendelik tidak terima.

"Enak aja Lo kalau ngomong Lo lihat nih otak gue kalau bisa? Keliatan gak? Kalau enggak berarti mata Lo yang yang rabun!!" Alyra bangkit berdiri dari duduknya sambil menarik tangan Ale lalu mendekatkan kepalanya miring pada wajah cowok itu. "Lo intip nih dalam otak gue ada apaan tuh biar Lo tahu sendiri!!" Alyra kesal dan mulai menyebalkan ketika tangan Ale dipaksa suruh oleh tangan cewek itu seakan memegangi telingannya seolah-olah Ale yang telah menarik kupingnya Alyra padahal dia sendiri yang melakukannya.

Alyra memang belajar tapi ia tidak dapat berkonsentrasi saat ini pikirannya masih melayang entah kemana. Lebih tepatnya terganggu oleh bayangan seseorang yang tak terlihat hanya bisa dia rasakan sendiri cukup berada dalam benaknya saja. Sungguh perasaan Alyra dibuat kacau jika terus memikirkannya tanpa bisa berhenti Alyra benar-benar tidak tahu caranya membuatnya termenung.

Baru saja tiga hari mulai masuk sekolahnya. Tingkah Alyra malah semakin aneh. Dengan tiba-tibanya galau sendiri setelah dirinya kembali muncul disana sempat menghilang sebagai murid incaran para guru killer. Sambil mengingatnya Alyra tidak akan menyangka jika disekolah saat itu Axello berniat ingin meminta maaf padanya. Namun entah kenapa Axello malah menjauhinya lagi padahal lelaki itu sempat mencoba mendekatinya tapi urung ketika melihat Alyra selalu ditemani oleh Bima apalagi cowok berwajah manis itu dengan sengaja menggenggam tangannya ketika berhadapan tepat Axello berada didepannya. Cowok gondrong itu sedikit meliriknya sebentar ke arah bawah tangan mereka.

"Hai...." sapa Alyra sebelumnya ketika tangan Bima mulai tertaut dengannya membuat Alyra menoleh ke arahnya.

"Apaan sih Bima. Lepasin gue mau ngomong sama Axello." ujarnya tidak nyaman tiba-tiba saja Bima semakin mengeratkannya. Alyra kembali menatap Axello dengan perasaan tak enak yang luar biasa. Ia gugup tapi bingung harus bagaimana.

"Oh gak jadi." kata Axello  datar lalu seketika cowok gondrong itu berlalu begitu saja meninggalkannya. Padahal  tadi Alyra sudah siap ingin berbicara lebih dekat dengan lelaki itu lagi tapi dia malah pergi dengan wajah dinginnya yang membuat Alyra segan.

"Lo apaan sih Bima? Tuh liat gue sama dia malah salah paham lagi kan? Lo bisa gak sih jangan ikutin gue lagi!? Gue tuh gak mau kalau Axel makin marah cuma gara-gara Lo terlalu dekat sama gue." sentak Alyra melepaskan tangannya dari Bima sembari menahan kesalnya.

"Maaf Ra... Gue cuma kita balikan kayak dulu lagi. Selama kita pacaran satu Minggu,  gue belum pernah sih sempat pegang tangan Lo." ujar Bima sedikit meringis.

"Gue enggak bisa Bima. Kita temanan aja tapi gak harus kayak gini juga. Gue udah punya  Axello dan Lo jangan seenaknya sama gue atau gue gak akan pernah mau lihat muka Lo lagi." kata Alyra setelah itu dia pergi mengabaikan Bima yang hanya bisa tersenyum kecut.

Karena hal itu tadi Alyra menjadi frutasi sendiri ia takut Axello akan mengira jika dia balikan dengan Bima lagi sebagai mantan kekasih lamanya. Lalu bagaimana Alyra akan bisa mendekati Axello kalau cowok gondrong itu benar-benar menganggapnya begitu? Waktu itu Axello sudah salah paham hanya karena Rendra sahabatnya, lalu sekarang Bima lagi yang juga merupakan mantannya dulu.

Mylovelly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang