18

78.8K 6.3K 258
                                    

Cie banyak yang pengen Gavril sama Alana cerai ya

Like dulu sebelum baca. Habis baca terus komen wkwkw

Happy reading.

***

Surat perceraian sudah ditandatangani oleh Alana dan sekarang surat itu sudah sampai ke pengadilan. Untuk prosesnya tinggal menunggu panggilan dari pengadilan.

Tapi bukan Mario namanya kalau ia membiarkan Gavril menceraikan Alana, senjatanya adalah memberi tahu Saski perihal itu karena Gavril akan mudah luluh jika Saski yang berbicara.

"Kakak ingkar, aku benci kakak!"

Itu adalah kata-kata yang paling menohok saat ia video call-an dengan Saski yang terbaring lemah di rumah sakit. Rambutnya sudah rontok efek kemoterapi dan tubuhnya sudah mulai kurus.

"Kalau kakak tetap menceraikan Alana maka harus siap kehilangan aku di dunia."

Karena Saski akan berhenti melakukan pengobatan jika Gavril dan Alana tetap bercerai dan hal itu yang sangat membuat Gavril dilema.

Kalau ia mempertahankan Alana maka Airyn yang akan nekat bunuh diri dan bisa saja kali ini bunuh dirinya akan berhasil.
Kalau ia kembali sama Airyn maka Saski akan menyerah atas hidupnya dan ia belum sanggup kehilangan adik tercintanya.

Keluarga di atas segalanya, ia lebih baik kehilangan cintanya daripada kehilang adiknya. Ia sudah memutuskan untuk mencabut gugatannya di pengadilan tapi Alana menolak karena ia tetap ingin bercerai dengan Gavril.

"Kakak tidak mencintaiku, lebih baik kita berpisah."

"Tapi—"

"Kalau masalah Saski nanti coba aku bicarakan sama dia."

Alana sudah bertekad untuk berpisah dengan Gavril karena menurutnya tidak ada yg bisa dipertahankan. Gavril tidak mencintainya, mereka tidak benar-benar menjadi pasangan suami-istri, ini hanya status. Untuk apa mempertahankan sesuatu jika tidak akan membuahkan hasil, tetap jalan ditempat.

"Mulai hari ini aku pergi dari rumah."

"Kemana?"

"Entahlah, mungkin aku bisa kost terus cari kerja. Aku akan baik-baik saja kok."

"Status kita masih suami-istri sampai sekarang dan kamu masih berhak tinggal di sini."

"Karena ujung-ujungnya aku tetap pergi, jadi kenapa tidak sekarang saja."

Gavril tidak bisa membantah kemauan Alana kalau itu memang keputusannya. Ia yakin Alana pasti baik-baik saja.

***

Alana keluar masuk kafe mencari pekerjaan, ia terus berharap semoga ada orang yang mau menerimanya apalagi dengan kondisi hamil seperti ini.

Ini adalah kafe ke 11 yang ia datangi setelah 10 kafe menolaknya, semoga kali ini keberuntungan memihak kepadanya.

"Adriana...,"

Alana mematung, hanya satu orang di dunia ini yang memanggilnya Adriana. Ia laki-laki yang pernah menjadi tetangganya 10 tahun yang lalu, ia menoleh ke sumber suara dan dugaannya benar. Ia adalah Alvarel Bagaskara Muhammad.

"Varel...,"

Tanpa aba-aba Varel langsung memeluk Alana begitu erat, melepas kerinduan yang begitu mendalam. Sama halnya Varel, ia juga merindukan pria bertubuh jangkung ini yang 10 tahun tidak pernah ia lihat lagi.

Varel melepaskan pelukannya dan menatap Alana dari atas sampai bawah. "Lo hamil?"

"Iya, aku sudah menikah."

Alana (Sudah Terbit) ✔Where stories live. Discover now