24

57.1K 5K 262
                                    

Banyak yang ngira udah END ya? Padahal aku tulis "becanda" di bawah wkwk.

Maaf baru bisa update, soalnya lagi sibuk sama tugas dunia nyata.

Makasih untuk yang selalu menunggu kelanjutan dari kisahnya Alana tanpa kalian cerita ini tidak ada apa-apanya.

Happy reading.

***

"Sial cuma mimpi ternyata!" Gavril bangkit dari tempat tidurnya lalu membuka jendela kamar hotel yang menampakkan keindahan malam kota sidney.

Gavril menghembuskan napas berkali-kali mengingat kejadian romantis yang dia alami tadi ternyata hanya bunga tidur..

Pikirannya menerawang ke masa lalu di mana dirinya masih dekat dengan Alana sebelum Airyn masuk ke dalam hidupnya.

"Kak Gavril tampan, aku suka!" ujar polos Alana yang waktu itu masih duduk di bangku kelas 10.

Gavril yang lebih tua 9 tahun dari Alana itu hanya menganggap
Jika perkataan Alana bukan suka dalam artian cinta tapi suka sebatas mengagumi karena dulu pun Gavril juga mengagumi Alana yang baik, Alana yang cantik dan Alana yang memiliki mata indah.

"Kak, Alana cinta sama kakak!" Saski terus meyakinkan Gavril tentang perasaan Alana tapi lagi-lagi Gavril mengabaikannya karena Gavril hanya menganggap Alana itu seperti Saski like a little sister.

Sampai pada akhirnya Gavril bertemu Airyn dan sejak itulah hubungan Gavril dengan Alana menjadi renggang.

"Andai saja dulu aku paham kalau rasa kagum yang aku miliki karena aku menyukaimu."

Gavril menutup jendela dan melanjutkan tidurnya yang tertunda karena ini baru jam 12 malam, namun saat ia ingin memejamkan matanya tiba-tiba ponselnya berdering.

"Apa?" air mata Gavril jatuh seketika mendengar ucapan seseorang di seberang sana. Rasanya tubuh terasa kaku dan lidahnya kelu.

"Kenapa harus sekarang?"

***

Hai kak Gavril, hai Alana dan hai Azkil.

Mungkin saat kalian baca surat ini, aku udah nggak ada di dunia ini. Oh iya, jangan ada yang nangis kalau kalian sedih aku lebih sedih lagi. Aku baik-baik aja kok hehe.

Buat kak Gavril, kakakku tersayang. Abangku tercinta, kak Gavril segala-galanya buat aku. I love you so much my bro! Aku pengen yang terbaik untuk kakak. Aku yakin Alana adalah jodoh terbaik buat kakak tapi kalau Tuhan bilang Alana bukan jodoh kakak aku bisa apa.

Buat Alana. Makasih buat persahabatan kita, aku sangat bahagia bisa mengenal orang sebaik kamu dan menjadi sahabatmu. Maaf juga karena aku, kamu harus menanggung beban berat, tapi itu semua karena aku pengen yang terbaik untuk kamu, Na. Aku sayang banget sama kamu. Kalau pada akhirnya kamu harus berpisah sama kak Gavril nggak apa-apa kalau memang itu yang terbaik tapi aku masih berharap kamu dan kak Gavril akan bersatu sampai selamanya.

Buat Azkil. Aku sayang kamu dari dulu hingga sekarang, makasih karena kamu sudah menerimaku waktu itu meski hanya sesaat tapi aku bahagia banget. Aku berharap kamu bisa mendapatkan yang terbaik, aku hanya ingin kamu tahu aku tulus mencintaimu.

Saski.

Gavril, Alana dan Azkil membaca surat itu secara bergantian. Hati mereka seperti teriris pisau tajam saat membaca surat itu bahkan Alana sudah tidak bisa membendung air matanya.

***

Gavril setelah mendapat telepon dari mamanya bahwa Saski telah meninggal dan akan segera kembali ke Jakarta. Begitupun juga Gavril langsung memberitahu Alana dan mereka berdua langsung kembali ke Indonesia meski Alana harus menahan beban perutnya yang sudah 7 bulan.

Alana (Sudah Terbit) ✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora