34

79.9K 5.3K 185
                                    

Santai guys belum ending kok. Kan masalahnya belum beres semua jadi belum end kok.

***

Alana ingin berbicara empat mata di kamar dengan Gavril untuk membahas kelanjutan pembicaraan yang kemarin.

"Jadi bagaimana penawaranku tentang poligami?"

Kepala Gavril langsung menggeleng kuat. "Tidak akan, aku hanya ingin mempunyai istri satu cuma kamu."

"Aku tidak ingin menyakiti kak Airyn, dari awal 'kan kak Gavril memang milik dia. Jadi apa salahnya berbagi?"

"Berhenti memikirkan kebahagiaan Airyn, Na. Dia sudah berkali-kali menyakitimu."

Alana menghemla napas. "Tidak peduli sebanyak apapun dia menyakitiku, dia tetaplah kakakku!"

Gavril langsung tersenyum miring mendengar pernyataan Alana jadi ia punya celah untuk mengalihkan pembicaraan. "Azkil juga saudara kamu, berarti kamu tetap akan memaafkan dia walaupun dia sudah menyakitimu?" Gavril memang sudah diceritakan oleh Jasmin perihal itu.

Alana mengangguk.

"Kalau begitu, kita siap-siap. Aku akan menemani kamu menemui mereka."

Alana memutar bola matanya jengah. "Kakak kita belum selesai bicara!"

"Memangnya apa lagi yang harus dibicarakan? Aku menolak poligami dan aku tidak akan mencintai perempuan selain kamu sayang. Only you my wife, ok?"

Alana masih belum puas dengan jawaban Gavril. "Lalu bagaimana dengan rasa kakak yang 0,1% itu?"

"Aku akan membuangnya ke laut!" Jawab Gavril mantap.

Apakah kali ini aku boleh egois untuk tidak berbagi suamiku?

***

Kau lihat Aku disini menunggumu
Menanti akan kehadiranmu
berkali kali ku menghubungi kamu
berharap kau dan aku cepat bertemu

"Kapan sih gue benar-benar bisa melupakan dia?" tanyanya kepada dirinya sendiri.

Jujur aku tak sanggup bila kau jauh
terasa berat dan hampir ingin mengeluh
rasa ini sungguh membuatku jatuh cinta padamu

Kau ciptakan lagu indah
kau senyum semanis buah
satu tapi pasti dan sangat berarti
kau takkan terganti

Sungguh dirimu membuatku terlalu bersemangat
jalani hari hariku dengan hebat
kau tau hidup tanpamu itu berat
denganmu aku kuat

Dengan begitu ku berhenti untuk terus mencari
karena ku telah temukan pawang hati
mengisi kesempurnaan hidup ini
jangan kau pergi lagi

"Pawang hati? Emang siapa?" lagi-lagi ia bertanya.

Hari ini hari minggu dan Azkil tidak ada kerjaan lain selain duduk di balkon kamar dan memetik gitarnya menyanyikan lagu galau.

Tiba-tiba Kevin masuk ke kamarnya dan langsung duduk di sampingnya. "Galau? Mikirin Alana?"

Azkil hanya bergumama sebagai jawaban.

"Sekuat apapun lo berusaha, lo nggak akan bisa dapatin dia, ingat dia udah jadi milik orang lain."

Gue tahu, bukan karena dia milik orang lain tapi karena gue sama dia memang mustahil untuk bersatu.

"Terima aja sih perjodohan lo sama Laura, minimal lo dekat aja dulu terus kalau cocok lo bisa lanjut jangan langsung nolak gini."

Azkil menatap Kevin. "Tapi Laura lebih cocok sama Lo, hobi kalian aja sama."

Alana (Sudah Terbit) ✔Where stories live. Discover now