Extra Part

105K 4.8K 86
                                    

Karena banyak yang pengen extra partnya aku bikinin guys.

Terimakasih buat yang selalu menunggu dan selalu setia membaca, memberi vote dan comment dan terimakasih juga buat semua pembaca yang tidak meninggalkan jejak. Tanpa kalian cerita ini tidak ada apa-apanya guys.

Sequel of Alana "Rahasia Hati" dibaca ya guys.

Happy Reading.

***

Moment ini mungkin akan menjadi moment paling membahagiakan untuk Alana. Dulu ia pernah bermimpi menikah disaksikan oleh banyak orang dan ditempat yang indah.

Gavril telah mewujudkannya. Sekarang dirinya sedang dirias oleh penata rias terbaik. Memakai gaun yang indah menjuntai kebelakang dengan make up natural semakin membuatnya terkesan cantik dan siapapun yang melihatnya akan takjub.

"Astaga, Alana cantik banget. Gimana abang gue nggak tergila-gila tapi sayang sedarah!" ujar Kevin diakhiri dengam tawa yang meledak, Amanda dan Laura yang mendengarpun ikut tertawa berbeda dengan Azkil yang menatap Kevin dengan tajam.

Mereka mengadakan resepsi secara outdoor di pantai kuta-Bali, memang tidak banyak yang datang hanya orang-orang terdekat dan itu cukup membahagiakan. Ini adalah ide keluarga kedua belah pihak untuk ijab qabul dan resepsi ulang karena takutnya dulu tidak sah karena dulu ijab qabul saat Alana tengah mengandung.

Setelah tadi pagi selesai ijab qabul sorenya mereka menggelar resepsi di pantai.

"Gue ikhlas lahir batin kok, Alana akhirnya menemukan kebahagiaannya setelah melewati penderitaan selama ini. Gue tetaplah Azkil, pria yang akan maju paling depan kalau ada orang yang menyakiti Alana seujung kuku pun."

"Halah bahasanya bang Azkil kayak orang benar aja!" cibir Amanda.

"Gue ajakin mabar mobile legend aja pasti kalah!" timpal Laura.

"Apa salah dan dosaku sayang."

Alana terkekeh. "Kalau jaran goyangnya tidak mempan pakai semar mesem saja."

"Opo koe krungu jerite atiku berharap engkau kembali, sayang..." Kevin ikut menyanyikan lagu sayang.

Tawa di ruangan itu pecah. Setelah itu mereka on the way pantai karena mereka sudah ditunggu. Sementara Zea sedang bersama Jasmin. Di sana sudah ada keluarga Alana dan keluarga Gavril.

***

Gavril memakai tuxedo warna putih dengan dasi kupu-kupu hitam, senada dengan warna gaun Alana.

Alana tidak pernah menyangka bahwa ia akan mendapatkan hadiah seindah ini, memiliki suami tampan dan bayi mungil yang begitu menggemaskan. Gavril memeluk istrinya dari belakang yang baru sampai di pantai. "Welcome, babe. Maaf aku cuma bisa kasih ini."

Alana berbalik menghadap Gavril dan menatap lembut wajah suaminya itu. "Ini lebih dari cukup, terimakasih sudah membahagiakanku." Gavril mencium bibir istrinya di hadapan para tamu yang datang, para orang tua menatap takjub karena keromantisan pasangan itu.

Mereka larut dalam ciuman itu hingga tidak sadar ada yang iri dengan kemesraan mereka.

"Aduh Amanda mah sabar, jomblo mah cuma bisa gigit jari," dramatis Amanda melihat pasangan yang sedang ciuman panas itu, saling melumat dan menggigit.

Kevin ikut menimpali. "Gue cium mobile legend aja deh," ia mengarahkan bibirnya ke layar ponselnya yang terpampang nyata game mobile legend.

"Vin, jones sih jones tapi jangan bikin hidup lo jadi miris gitu lah," ujar Azkil membuat Laura dan Amanda terkekeh.

Tiba-tiba Mario bergabung bersama mereka. "Jangan buat rumah sakit jiwa penuh karena nampung penderita jones akut."

"Aduh, kak Mario datang-datang nyelekit ya. Sendirinya juga jones kok," ujar Kevin kesal.

"Gue mah single."

Laura tersenyum miris. "Single sama jomblo sama aja kali kak. Cuma single itu bahasa Inggris dan jomblo itu bahasa Indonesia."

"Mentang-mentang udah punya tunangan bisa ngomong kayak gitu," seru Kevin. Azkil merangkul pundak Laura mesra. "Iyalah gue sama Laura yang sebentar lagi naik pelaminan."

Amanda melotot. "Bang, Laura masih SMA, jangan dulu diajak nikah."

"Ajak ML aja," ujar Kevin.

"Hah?" kaget Azkil dan Laura bersamaan.

"Mobile Legend bukan making love. Dasar otak mesum."

Mario menghampiri kedua insan itu yang masih ciuman lalu tangannya dengan iseng memisahkan mereka. "Kami ke sini bukan mau lihat ciuman panas kalian ya," geram Mario.

"Ganggu aja lo, Yo!" sungut Gavril.

"Belum cukup ya, lo kunci istri lo di kamar seharian sampai Alana susah jalan. Gue tahu lo perkasa, Gav. Tapi lihat sikon juga!"

Ini orang kenapa sih? PMS kah? Atau panas lihat gue ciuman sama Alana karena dia jomblo?

"Oke sorry." Tidak ada gunanya berdebat dengan Mario.

Setelah itu Alana dan Gavril bersalaman dengan tamu undangan yang tidak seberapa ini hanya keluarga terdekat dan teman-teman terdekat.

***

Hari sudah hampir malam yang lainnya sudah pulang. Tersisa Gavril dan Alana yang masih duduk di atas hamparan pasir putih.

Mereka masih setia menatap sunset yang sebentar lagi akan hilang digantikan oleh langit malam yang penuh dengan bintang.

Gavril menatap Alana. "Kamu bahagia?"

"Lebih dari bahagia," jawabnya tulus.

"Sebutkan satu sifat buruk aku yang paling kamu benci?"

Alana tersenyum. "Labil!"

Gavril terkekeh. "Dan kamu tahu hal apa yang paling aku tidak suka dari kamu?"

Alana menggeleng.

"Aku paling tidak suka kamu menangis, mengeluarkan air mata kesedihan apalagi karena aku."

Alana langsung memeluk Gavril erat. "Sekarang alasanku tersenyum adalah suamiku anakku."

Gavril balas memeluk istrinya dengan erat mengelus rambutnya. "Saranghae."

"Nado saranghae."

Hidup itu indah tergantung bagaimana cara kita dalam menghadapinya. Saat cobaan datang jangan mengeluh karena kesabaran yang kita lakukan sekarang akan berbuah manis di masa yang akan datang.

So, hidup itu simple.

Lakukan hal yang menurut kamu terbaik. Perjuangkan memang yang pantas diperjuangkan dan lepaskan sesuatu yang dianggap buruk dan jangan lupa petahankan keindahan yang kita miliki sekarang.

Just remember, do the best and be the best.

Jemput kebahagiaan dengan cara kalian sendiri tapi ingat jangan dengan cara yang salah.

***

Salam sayang dari author abal-abal. Happy satnight.

Alana (Sudah Terbit) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang