42

46.3K 3.5K 315
                                    

Saya tidak bisa menjanjikan ending yang bahagia untuk kalian tapi saya akan berusaha tidak mengecewakan kalian.

Saya pernah dibuat nangis oleh cerita wattpad yang sad ending. Kalian tahu cerita Beathing Heart karyanya Vanilla Metzy? Ya. Saya nangis sama ending cerita itu setahun yang lalu.

Kalian tau cerita Memori? Saya lupa nama penulisnya. Cerita itu juga sad ending dan saya sampai baper.

Begitu juga Don't Touch Me yang awalnya sad ending tapi sama authornya di remake menjadi happy ending. Tapi saya tidak baca yang versi happy endingnya.

Saya juga pernah nonton film yang sad ending, Surat Kecil Untuk Tuhan dan Surga Yang Tak di Rindukan 2. Saya pernah nangis karena alur dan endingnya yang sedih.

Saya sebenarnya tidak suka sama yang sad ending, tapi saya juga tidak menyalahkan penulisnya karena itu hak mereka untuk menentukan bagaimana jalan ceritanya dan endingnya.

Semua orang suka happy ending bukan?

Happy ending versi kalian gimana sih?

Oke langsung aja ke ceritanya wkwkw.

Happy reading.

***

Seperti yang telah disepakati sebelumnya Azkil dan Laura menggelar acara pertunangan yang dihadiri oleh orang-orang terdekat saja di hotel milik keluarga Gavril. Acara pertunangan itu telah berakhir 3 jam yang lalu, semua tamu undangan sudah kembali ke Jakarta sementara keluarga Gavril dan Alana masih betah di Bali lebih tepatnya di rumah Alana dan Gavril.

Alana bahagia akhirnya Azkil mau membuka hatinya untuk perempuan lain dan mau belajar mencintai Laura. Ini awal yang baik bukan?

"Si good boy dan si bad girl bersatu," canda Kevin.

"Si anti game dan si gamers bersatu," lanjut Amanda setelah itu ia bertos ria dengan Kevin.

Sementara Azkil dan Laura hanya dia mendengar lelucon mereka berdua.

"Bangke kapan nyusul? Masa bangke jomblo sih, malu sama tampang. Katanya ganteng!"

"Kamu tidak tahu Amanda? Abangmu ini daddy larang pacaran karena nilai sekolahnya menurun dan abangmu ini playboy!" ujar Alexander.

"Syukurin!" ujar Azkil dan Amanda bersamaan yang membuat Kevin merengut kesal.

"Jehong kalian," ujar Kevin sok sedih.

"Kok Kevin alay ya?" tanya Laura.

"Bukan Kevin namanya kalau tidak alay," Alana menimpali.

"Jangan ikut———"

Belum selesai Kevin melanjutkan ucapannya terdengar bantingan keras dari arah ruang tamu.

Duarrrrrr

Suara pecahan vas bunga di ruang tamu membuat semua yang ada di ruang tengah langsung berari ke sumber suara.

Mereka terkejut yang melakukan itu adalah Airyn. Ada apa lagi dengannya?

"Apa yang kamu lakukan Airyn?" tanya Winata yang melihat Airyn menangis histeris.

"Kalian berakhir bahagia! Sedangkan aku masih terjebak dengan perasaan yang sama. Aku berusaha terlihat baik-baik saja dan aku berusaha menghapus rasa sialan ini tapi semakin membuat hatiku perih tak terkira," ujar Airyn di sela isak tangisnya.

Alana (Sudah Terbit) ✔Where stories live. Discover now