Part 6

2.4K 382 7
                                    

"Hyung.. Boleh aku masuk?"

Kino sudah sangat hafal siapa pemilik suara yang baru saja mengintrupsi pendengarannya.

Untuk apa Wooseok datang malam-malam begini? Cih.. Menganggu jadwal istrirahat Kino saja.

"Masuklah.. Aku tidak menguncinya" jawab Kino sedikit keras.

Wooseok masuk ke dalam kamar Kino yang berdominan berwarna abu-abu.

Dan jangan lupakan, aroma khas Kino yang juga langsung menyeruak di indra penciumannya.

"Eyy.. Apa kau benar-benar sakit hyung?" Tanya Wooseok lebih tak percaya jika orang di hadapannya itu sedang sakit.

"Tentu saja aku sakit!"

"Apa orang sakit bisa bermain game dan mengumpat dengan sangat keras seperti tadi?"

Yeah. Sebelum masuk ke kamar Kino, Wooseok dengan sangat jelas mendengar pria itu sedang mengumpat. Menyalahkan ponselnya yang bergerak lambat dan juga umpatan karena ia gagal memenangkan game yang sedang dimainkannya.

"Itu.. Aishh.. Katakan saja kenapa kau kesini hah?" Kesal Kino.

Wooseok terkekeh pelan. Ia mengulurkan tangannya memberikan paper bag berwarna violet kepada Kino.

"Ini.. Hyebin memberikannya padaku tadi"

Kino langsung menyambar paper bag yang dibawa Wooseok dan mengintip kedalamnya.

Ia tersenyum sekilas saat mengetahui jam tangan kesayangannya dalam kondisi yang baik-baik saja.

Dan juga hoodie hitam yang ia pinjamkan pada Hyebin untuk menutupi roknya dulu juga berada di dalam paper bag berwarna violet itu.

"Apa dia sendiri yang memberikannya padamu?" tanya Kino setelah beberapa menit mendiamkan Wooseok yang kini sudah duduk di pinggir ranjangnya.

"Iya. Tapi hyung.. Aku penasaran, sebenarnya apa hubunganmu dengan Hyebin? Kau dan dia seperti sudah sangat dekat"

Kino terdiam sejenak mencerna perkataan Wooseok barusan.

"Bukan apa-apa" jawab Kino singkat.

Karena kesal dengan jawaban singkat Kino, Wooseok berdiri berjalan menuju balkon kamar Kino.

Tapi sebelum itu, ia sempat melihat sebuah foto yang tergeletak di atas meja belajar Kino, membuatnya penasaran.

Ia mengambil foto itu dan terkejut setelahnya.

"Hyung.. Kau menyimpan foto Hyebin?!!" pekik Wooseok antusias.

Kino membulatkan matanya. Ia berdiri menghampiri Wooseok untuk merebut foto di tangan pria itu.

Salahkan tubuh Kino yang lebih pendek dari Wooseok, Wooseok sengaja menaikkan tangannya agar Kino tidak dapat menggapainya. Dan benar saja.

Karena merasa kesal, Kino menghempaskan kembali tubuhnya diatas ranjang empuk miliknya.

Mengabaikan Wooseok dan memejamkan mata mengatur nafasnya yang terengah-engah karena 'perkelahian' kecil dengan Wooseok.

Wooseok kembali duduk di pinggir ranjang, sebelah Kino. Tangannya masih sangat setia menggenggam foto yang ia yakini adalah foto Hyebin.

"Hyung.. Jelaskan padaku kenapa kau menyimpan fotonya huh?"

"Kau.. Menyukainya?" tambah Wooseok.

Kino menghelas nafas. Tak berniat menjawab pertanyaan konyol Wooseok.

"Jika diam, aku simpulkan bahwa perkataanku benar. Kau benar-benar menyuka-"

Violet [Kang Kino]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt