Part 26

2K 336 70
                                    

Kino panik. Hyebin sedang dalam penanganan dokter di dalam ruangan bercat putih itu. Tak henti-hentinya Kino merutuki kebodohannya atas apa yang terjadi hari ini.

Shin Mira, gadis itu benar-benar menepati janjinya. Ia melukai Hyebin. Sulit dipercaya.

Jika saja Kino bergerak lebih cepat untuk menemui Hyebin tadi, mungkin semua ini tidak akan terjadi. Hyebin tidak akan terluka dan masih bisa tersenyum sekarang.

Kino sangat gelisah. Ia terus saja berjalan mondar-mandir untuk menghilangkan rasa khawatirnya. Tapi tetap saja semua itu tidak berguna.

Sampai kapan ia harus menunggu untuk mengetahui keadaan Hyebin? Sebenarnya apa yang dokter lakukan di dalam sana?

Ingin sekali Kino mendobrak pintu yang menjadi penghalang untuknya melihat apa yang terjadi di dalam sana.

Berbeda dengan Kino, Minho jauh terlihat lebih tenang.

Walaupun tak bisa dipungkiri bahwa Minho juga khawatir dan takut terjadi sesuatu pada Hyebin, namun tetap saja pria itu lebih memikirkan fakta yang baru saja ia dengar.

Hyebin adalah istri Kino.

Bahkan mereka berdua masih memiliki status sebagai pelajar, apa itu masuk akal?

Memang tidak ada yang melarang siapapun untuk menikah diusia muda, tapi jika itu Hyebin maka Minho tidak bisa menerima itu.

Ia bahkan belum mengungkapkan perasaannya pada Hyebin. Minho pikir, gadis itu juga memiliki perasaannya yang sama sepertinya. Terbukti dengan sikap Hyebin yang selalu manis dan menganggapnya  sebagai idola.

Dan sekeras apapun usaha Minho untuk menyangkal dan tidak mempercayai fakta itu, pada akhirnya ia pun harus mengakui kebenaran dari fakta itu sendiri.

"Apa yang kau lakukan disini huh? Pergilah, tak ada yang menginginkanmu disini."

Ucapan Kino membuat lamunan Minho terbuyar. Ia tersenyum tipis dan menyandarkan punggungnya di kursi yang ia duduki.

"Yang jelas, aku disini bukan untukmu Kino-ya.."

Kino mendengus. "Kau tak tahu malu? Apa masih belum jelas kalimatku tadi? Dia ist-"

"Aku tidak peduli. Sekalipun dia istrimu, aku masih akan tetap menyukainya."

Hampir saja Kino melayangkan pukulannya untuk Minho jika saja dokter tidak keluar dari dalam ruangan Hyebin. Masa bodoh, Hyebin-lah yang jauh lebih penting sekarang.

"Paman.. Bagaimana keadaannya?" Tanya Kino pada seorang dokter yang  kebetulan adalah pamannya sendiri.

"Tidak perlu khawatir Kino-ya.. Istrimu itu baik-baik saja. Hanya saja Hyebin belum sadarkan diri karena pengaruh obat bius. Tunggu saja, dia pasti akan siuman."

Kino bernafas lega. Walaupun begitu, tetap saja ia masih belum bisa tenang. Gadis itu terluka karena dirinya bukan?

"Apa orang tuamu atau orang tua Hyebin tahu tentang ini?" Tanya Paman Kang.

Kino menggeleng. Benar juga, ia belum menghubungi siapapun sejak tadi. Bodoh sekali!

Paman Kang menepuk pundak Kino pelan. "Tidak apa-apa, aku yang akan memberitahu orang tuamu. Kau bisa jelaskan pada mereka nanti. Masuk lah, kau pasti ingin bertemu dengan istrimu kan?"

Paman Kang menepuk pundak Kino sekali lagi sebelum pergi menuju ruangannya. Tak lupa, ia juga melemparkan senyumannya pada Minho yang berdiri tak jauh dari Kino.

Dengan cepat, Kino pun langsung masuk kedalam ruangan dimana istrinya itu berada. Sedang Minho, pria itu kembali duduk karena merasakan kakinya yang lemas.

Violet [Kang Kino]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon