Part 17

2.2K 337 15
                                    

"Selamat pagi pengantin baru.."

Hyebin langsung melayangkan tatapan membunuh untuk sahabatnya yang bernama Jina itu.

Setelah 2 minggu liburan musim semi berlalu, keduanya baru bertemu lagi hari ini.

"Bagaimana bulan madumu?"

"Bisa kecilkan suaramu?" ucap Hyebin dengan penuh penekanan.

Jina terkekeh. "Arraseo.. Cepat ceritakan padaku."

"Apa yang ingin kau dengar? Tidak ada yang menarik." jawab Hyebin seadanya.

Jina mendengus. Sahabatnya satu ini memang sulit terbuka jika menyangkut soal pria. "Ayolah Hyebin.. Mana mungkin tidak ada yang menarik. Apa Kino seonbae sudah menciummu?"

Satu jitakan berhasil mendarat di kepala Jina. Hyebin tak habis pikir, kenapa ada orang yang sangat penasaran tentang hal seperti itu. Siapa lagi jika bukan Jina.

"Siapa yang mencium siapa?"

Hyebin dan Jina menoleh secara bersamaan. Keduanya sedikit terkejut saat Haechan sudah berdiri di belakang mereka entah sejak kapan.

"Mengagetkan saja!" pekik Jina.

"Ahh.. Aku rindu kalian berdua tikus-tikusku.." ucap Haechan sambil merangkul Hyebin dan Jina.

"Siapa yang kau bilang tikus hah?" kesal Hyebin.

"Kau! Hyebin-ah.. Jahat sekali kau tak membalas pesanku sama sekali. Kemana saja hm?"

"Tentu saja dia tidak membalas pesanmu. Pengantin baru tidak boleh diganggu- oopss!" Jina langsung menutup mulutnya dan melirik Hyebin yang sudah siap untuk memakannya hidup-hidup.

Sedang Haechan, ia dibuat bingung dengan tingkah kedua temannya ini.

Hyebin memang sengaja tidak memberitahu Haechan tentang pernikahannya. Alasannya hanya satu, mulut Haechan tidak bisa dijaga. Yeahh.. Walaupun selama mereka berteman Haechan mampu menjaga rahasia kecilnya, tapi tetap saja Hyebin tidak bisa memberitahunya tentang hal yang satu ini.

"Tunggu. Sepertinya aku ketinggalan banyak berita. Apa yang kalian sembunyikan dariku?" Haechan menatap kedua teman wanitanya secara bergantian.

Jina menggeleng disertai dengan senyuman bodohnya. "Tidak ada. Mana mungkin kita menyembunyikan sesuatu darimu, Sayang." ucap Jina sambil mencubit pipi Haechan.

"Benarkah? Aku akan sangat marah jika tau kalian berbohong padaku, kalian tau kan?"

Jina dan Hyebin mengangguk.

"Baiklah, tikus-tikusku.. Tunggu aku nanti. Kita makan siang bersama." Haechan mengacak rambut Jina dan Hyebin sebelum kembali duduk dibangkunya.

Jina menghembuskan nafasnya lega. "Hampir saja Haechan tau."

"Aku tidak mau ikut campur jika Haechan sampai tau rahasiaku. Kau harus membereskannya sendiri!" ancam Hyebin.

"Arraseo!"

🐦🐦🐦🐦

"Kajja.. Kita ke kantin!!"

Haechan berjalan diantara Jina dan Hyebin. Tangannya tidak bisa berhenti untuk tidak merangkul kedua temannya itu.

"Kalian tau, orang-orang mungkin iri padaku." ucap Haechan.

"Bagaimana bisa?" tanya Hyebin bingung dengan ucapan teman prianya itu.

"Tentu saja mereka iri. Orang-orang mungkin berpikiran aku sangat beruntung karena memiliki dua kekasih sekaligus. Haha lucu sekali."

Violet [Kang Kino]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora