Part 44

1.8K 312 58
                                    

"Wooseok.. Boleh aku pinjam ponselmu? Sepertinya ponselku sudah tidak berguna lagi. Hyebin tidak mengangkat telefonku."

"Apa yang harus aku lakukan tanpanya sekarang? Menjadi bujangan sampai tua?"

"Hey.. Oh Hyebin! Jangan campakkan aku!!"

Wooseok mendengus kesal. Entah sudah berapa kali ini Wooseok mendengar coletahan Kino sejak ia datang kerumah pria itu pagi ini.

Ternyata dugaannya benar. Kino menjadi gila setelah wanitanya pergi. Niat awal Wooseok yang ingin menghibur Kino, berakhir dengan kebosanan mendengar keluhan pria itu.

"Itu buku komik yang biasa Hyebin bacakan untukku.." ujar Kino sambil menunjuk sebuah buku komik yang sedang dibaca oleh Wooseok.

"Bisa kau bacakan untukku?" lanjutnya.

Karena sudah terlanjur kesal, Wooseok melemparkan buku komik itu tepat ke wajah Kino. Sedang pria itu, tidak terpengaruh sama sekali. Sepertinya Kino benar-benar sudah gila!

"Ayolah hyung.. Sampai kapan kau akan seperti ini?"

"Sampai Hyebin mau kembali padaku."

Wooseok mengusap wajahnya kasar. Kenapa juga ia harus berteman dengan pria lemah seperti ini. "Kau yang memulai semua ini, hyung. Seharusnya kau berusaha memperbaiki kesalahanmu dan membawa Hyebin kembali. Bukan malah menjadi gila seperti ini!"

"Kau benar." jawab Kino singkat yang semakin membuat Wooseok naik darah.

Wooseok mengusap kasar wajahnya lagi. "Cepat ganti bajumu. Aku ada janji dengan Hyebin dan Jina hari ini. Ayo ikut aku."

Tubuh yang semula lesu, mata yang semula menatap dengan tatapan kosong, dan pikiran yang hampir benar-benar gila mendadak berubah kembali normal. Hanya Hyebin yang bisa membuat Kino menjadi seaneh ini.

"Benarkah? Kau akan mempertemukanku dengan Hyebin?"

"Tidak jika kau mau berjanji untuk tidak membuat kerusuhan saat bertemu dengan Hyebin nanti."

Dengan mata yang berbinar, Kino mengangguk mantap. "Aku tidak akan membuat kerusuhan!"

Tepat setelah itu, Kino langsung masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti bajunya sesuai dengan perintah Wooseok tadi.

Selagi menunggu Kino yang sedang bersiap-siap, Wooseok mencoba untuk mengubungi Jina. Setidaknya mengajak Jina untuk bekerja sama dalam hal mempertemukan orang gila itu dengan wanitanya.

"Yeoboseyo.. Jina-ya?"

"Iya Wooseok! Kau sudah dalam perjalanan?"

"Belum. Aku masih bersiap-siap, bagaimana denganmu?"

"Aku masih berada dirumah Hyebin sekarang. Sebentar lagi mungkin kita berdua akan segera berangkat."

"Arraseo.. Jina, boleh aku mengajak temanku?"

"Tentu saja. Semakin banyak orang, akan semakin menyenangkan bukan?"

"Jangan beritahu Hyebin dulu. Aku akan membawa Kino hyung bergabung bersama kita."

"Apa? Tapi-"

Tut.

Wooseok memutuskan sambungan telefon secara sepihak. Mendengar omelan Jina akan memakan banyak waktu dan lagipula Wooseok sudah terlalu sering mendengarnya.

Tujuannya hanya satu sekarang. Membawa Kino bertemu dengan Hyebin agar temannya itu tidak semenyedihkan seperti tadi. Toh Hyebin pasti juga merasakan hal yang sama dengan Kino bukan?


Violet [Kang Kino]Where stories live. Discover now