Part 34

2.1K 338 75
                                    

awas baper 🌚

.
.
.

"Aku akan mengantarkanmu pulang."

Hyebin menggeleng lemah.

Ia sedang duduk di halte bus dengan ditemani oleh Minho.

Matanya setia menatap lurus kedepan. Entah apa yang ia lihat.

Pikirannya masih dipenuhi oleh setiap kata-kata Kino yang ia dengar tadi. Tentu saja hatinya sakit.

Hyebin benar-benar tidak tahu jika dimata Kino dirinya hanyalah gadis yang sangat mengenaskan sehingga harus dikasihani oleh Keluarga Kang.

Dan sekarang Hyebin tahu, Kino sama sekali tak memendam rasa sedikitpun padanya.

"Jangan memikirkan apa yang Kino katakan. Mungkin dia sedang banyak masalah sekarang." ujar Minho menenangkan.

Hyebin menggeleng lagi. "Tidak, Oppa. Semua yang Kino ucapkan benar adanya."

"Aku adalah gadis murahan yang entah darimana asalnya dan beruntung karena diadopsi oleh keluargaku. Keberuntunganku semakin bertambah saat orang tuaku menjodohkanku dengan Kino dan menjadi bagian dari Keluarga Kang." lanjutnya.

Hyebin tersenyum miris. Matanya kembali berair saat mengingat tentang semua kenyataan yang terjadi padanya.

Minho mengusap pundak Hyebin lembut.

"Sudahlah, tidak perlu terlalu kau pikirkan. Kau masih sakit. Pikirkan kesembuhanmu terlebih dulu, Hyebin-ah.."

"Terima kasih karena sudah mengkhawatirkanku, Oppa." ucap Hyebin sembari tersenyum lebar seolah tak terjadi apapun pada gadis itu.

Minho semakin tak enak hati. Kino benar-benar sudah keterlaluan.

Pria itu menyakiti hati Hyebin dengan ucapan kasarnya dan di dengar sendiri oleh telinga Hyebin.

Minho menarik Hyebin ke dalam pelukannya. Ia memeluk gadis itu sangat erat.

"Kau bukan gadis murahan. Kau adalah gadis terhebat yang pernah aku temui, Hyebin-ah.. Jangan buat dirimu menjadi lemah dengan ucapan Kino."

"Saat kau sedang sedih, kau boleh meminjam pundakku dan aku akan memelukmu setelahnya. Menghapus air matamu dan membantumu melupakan setiap masalahmu." ujar Minho panjang lebar.

Mendengar itu, Hyebin semakin ingin mengeluarkan air mata yang sedari tadi ia tahan.

Hyebin benar-benar bersyukur. Disaat Kino menyakitinya, Tuhan masih memberikannya pria baik yang sangat peduli kepadanya. Minho benar-benar seperti hadiah yang Tuhan kirimkan padanya untuk menghilangkan semua kesedihannya.

"Terima kasih, Minho Oppa." gumam Hyebin.

Minho melepaskan pelukannya dan beralih menatap Hyebin lekat.

"Dengar, kau bisa memanfaatkanku kapan saja. Kau bisa menggunakanku saat kau merasa sendiri. Saat itu aku akan datang padamu, Hyebin-ah.."

Hyebin menunduk. Tak berani menatap mata Minho lebih lama lagi.

"Kau bahkan masih bersikap baik padaku setelah apa yang aku lakukan padamu, Oppa. Aku sudah menyakiti hatimu."

"Tidak.. Kau lihat kan, aku baik-baik saja sekarang. Jangan pikirkan itu. Aku menyukaimu bukan untuk mendapat balasan perasaan yang sama, aku menyukaimu karena memang aku menyukaimu. Tidak masalah jika kau tidak membalas perasaanku, Oh Hyebin."

Sungguh, Minho adalah pria baik.

Ia selalu berbuat baik pada Hyebin dari mereka masih duduk di bangku sekolah menengah pertama.

Violet [Kang Kino]Where stories live. Discover now