Part 22

2.1K 315 62
                                    

Hyebin menggeliat kecil karena merasakan ranjangnya yang sedikit berguncang.

Ia masih di bawah alam sadarnya saat tiba-tiba sebuah lengan sudah melingkar indah di perutnya.

Hembusan nafas juga ia rasakan menerpa daun telinganya. Membuatnya sedikit geli.

Tapi Hyebin tetap saja terlena dengan tidurnya. Ia sama sekali tak terganggu dengan keberadaan Kino yang berbaring di sampingnya dan memeluk tubuh rampingnya itu dari belakang.

Kino hanya merasa sangat bersalah.

Ia lupa akan gadis itu dan meninggalkannya begitu saja saat sedang berkencan tadi.

Entahlah. Pikirannya hanya tertuju pada Soyeon saat itu. Mengingat wajah Soyeon yang pucat dan dirinya yang hampir pingsan, membuat Kino harus mengantarkan gadis itu pulang. Dan itu membuatnya melupakan Hyebin.

Bodohnya lagi, Kino bahkan memarahi gadis itu karena pulang terlambat.

"Aku yang salah karena menunggumu seperti orang bodoh!"

Kino menghembuskan nafasnya kasar. Kata-kata Hyebin terus saja berputar-putar dikepalanya. Ia benar-benar merasa bersalah pada Hyebin.

"Mianhae Hyebin-ah.." ucap Kino lirih.

Walaupun begitu, Hyebin yang sedang tertidur, dapat dengan jelas mendengar ucapan Kino. Ia membelalakan matanya dan menoleh seketika.

"Kau bangun? Apa aku membangunkanmu?" tanya Kino.

Hyebin diam. Posisinya masih sama, membelakangi Kino. Ia bahkan membiarkan pria itu tetap memeluknya.

Kino semakin mendekap Hyebin. Menyembunyikan wajahnya di ceruk leher gadis itu.

"Maafkan aku." ulang Kino.

"Maaf karena telah membuatmu menungguku tadi. Aku benar-benar minta maaf." lanjutnya.

Hyebin mendengus. "Kembali ke kamarmu."

"Tidak sebelum kau memaafkanku."

Hyebin berbalik. Ia mengubah posisi tidurnya menjadi berhadapan dengan Kino.

Mata mereka bertemu dalam sekejap. Pandangan Kino seolah terkunci pada Hyebin. Begitu juga sebaliknya.

"Siapa gadis tadi?" tanya Hyebin setelah hening beberapa saat.

"Dia Soyeon." jawab Kino langsung.

Hyebin mengerutkan dahinya. "Soyeon? Siapa dia?"

"Mantan kekasihku. Soyeon-nie."

Pantas saja Hyebin tidak asing dengan nama itu. Nyonya Kang pernah bercerita padanya tentang mantan kekasih Kino dulu. Soyeon. Ya, Hyebin mengerti sekarang.

"Aku bertemu dengannya setelah hampir 3 tahun kami berpisah. Soyeon adalah gadis yang sangat berarti untukku. Jadi aku langsung mengantarkannya pulang saat dia hampir pingsan tadi." jelas Kino.

Hyebin tetap diam. Ia hanya mendengarkan setiap perkataan Kino dengan seksama.

Jujur saja, Hyebin tidak bisa menyembunyikan rasa kecewanya pada Kino. Hanya karena Soyeon mantan kekasihnya dan hampir pingsan, apa Kino harus meninggalkannya disana sendirian?

Lalu bagaimana dengan dirinya yang hampir mati kedinginan karena menunggu pria itu?

Kino juga sama sekali tidak mencarinya saat tahu Hyebin pulang terlambat tadi. Sulit dipercaya.

"Maafkan aku, Hyebin-ah.." ucap Kino lagi.

Hyebin memaksakan senyumannya. "Tidak masalah. Aku mungkin akan melakukan hal yang sama saat bertemu dengan mantan kekasihku hehe."

Violet [Kang Kino]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt