Part 48

1.7K 298 48
                                    

"Maafkan aku, hyung. Aku memang lelaki berengsek yang hanya bisa membuat Hyebin menangis. Tapi dengan segenap raga dan jiwaku, aku berjanji akan menjadi Kino yang lebih baik dan menjadi pria yang bertanggung jawab untuknya."

Wonbin mendengus. Darimana Kino belajar kata-kata menggelikan seperti ini?

Bertanggung jawab? Hah.. Yang benar saja!

"Bertanggung jawab kau bilang? Menurutmu apa aku bisa mempercayainya?" sinis Wonbin.

Kino menunduk. Ia memang menyadari kesalahannya hingga Wonbin sampai tidak bisa mempercayainya lagi. Tapi tetap saja, Kino harus bisa meyakinkan kakak iparnya itu. Bagaimanapun caranya, Hyebin harus kembali pada Kino.

"Apa yang harus aku lakukan agar kau bisa mempercayaiku lagi, hyung?" tanya Kino.

"Jangan lakukan apapun karena aku tidak ingin berurusan denganmu lagi!"

Wonbin sudah terlanjur sangat kesal. Jika hukum tidak ada di dunia ini, mungkin Wonbin akan benar-benar mencekik Kino tadi. Namun lagi-lagi, Wonbin tidak mau mendekam dipenjara karena menjadi seorang pembunuh.

"Tolong beri aku kesempatan sekali lagi. Aku benar-benar tidak akan menyakiti Hyebin lagi, hyung.."

"Tidak, Kino. Sekarang aku tanya padamu. Bagaimana jika adikmu Arin menangis dan sampai merubah sikapnya hanya karena pria? Kau juga seorang kakak disini, kau juga sama-sama memiliki adik perempuan seperti aku. Kau pasti tidak akan mempercayai pria yang sudah menyakiti adikmu itu lagi kan?"

Kino mengangguk lemas. Wonbin benar. Jika Arin berada diposisi Hyebin dan Kino berada diposisi Wonbin, mungkin ia akan melakukan hal yang sama.

Kino tidak akan sekalipun membiarkan pria yang sudah menyakiti adiknya datang dan mengemis ingin meminta adiknya kembali. Jika boleh, Kino akan menghabisinya saja. Sama seperti perlakuan Wonbin padanya.
Kino mengerti sekarang.

"Kau benar, hyung. Sekarang semuanya sudah terjadi. Aku tidak bisa melakukan apapun selain menyesali perbuatanku." Kino tersenyum miris. Dengan mata yang sangat berair, Kino membalas tatapan mata Wonbin. "Tolong sampaikan permintaan maafku pada Hyebin. Dan juga katakan padanya jika aku sangat mencintainya. Aku pulang, hyung."

Kino membungkuk memberi salam kepada Wonbin sebelum berbalik berjalan menuju mobilnya dan pergi dari rumah keluarga keduanya itu.

Sebenarnya Kino masih ingin berlama-lama berada disana. Ya walaupun hanya berdiam diri dengan ditemani oleh hawa dingin diluar rumah itu, sejujurnya tak masalah baginya. Tapi apa boleh buat, Wonbin  sudah lebih dulu membangun dinding pertahanan yang sangat kokoh sehingga Kino tidak dapat merubuhkannya lagi.

Begitu juga dengan Wonbin. Dari lubuk hatinya yang paling dalam, sebenarnya ia tidak tega melihat Kino seperti ini.

Wonbin tahu jika Kino datang kerumahnya setiap hari. Mendongak melihat ke arah kamar adiknya sepanjang hari seperti orang bodoh. Wonbin tahu semuanya.

Hanya saja, rasa tak teganya pada Kino selalu bisa melenyap begitu saja saat mengingat bagaimana Kino menyakiti adiknya. Dari mulai Hyebin yang menangis setiap hari sampai menjadi depresi seperti sekarang. Semua itu karena Kino dan tentu saja Wonbin tidak bisa menerimanya.

Wonbin mendengus. Dengan sekilas, ia menatap Kino yang mulai menjauh dan beralih membuka gerbang rumahnya.

Pyarr!

Violet [Kang Kino]Where stories live. Discover now