Part 15

2.1K 352 1
                                    

Hampir saja Minho tau tentang hubungannya dengan Kino kalau saja Hyebin tidak cepat mengalihkan pembicaraan.

Mereka bertiga sedang makan malam di restaurant milik Wonbin. Arin memutuskan untuk pergi kerumah paman Kang karena ingin bertemu dengan keponakan barunya yang baru saja lahir. Tujuan awalnya yang ingin menjadi 'orang ketiga' di hubungan kakaknya, entah hilang kemana.

Kino beruntung, Minho tidak lagi mempertanyakan dirinya yang memanggil Hyebin dengan marga Kang atau pertanyaan-pertanyaan lain tentang hubungannya dengan Hyebin. Tapi mustahil jika Minho tidak mempermasalahkannya lagi 'kan?

Masa bodoh. Kino tak mengambil pusing tentang Minho yang akan tau tentang pernikahannya atau tidak. Tidak menjadi masalah untuknya jika Minho tau Hyebin adalah istrinya.

Tapi tidak dengan Hyebin. Jika Minho sampai tau dirinya sudah bersuami, mungkin ia tak bisa lagi bertemu dengan Minho.

"Hyebin-ah.. Kau menginap dimana?" tanya Minho.

Hyebin gelagapan. Tidak mungkin ia menjawab menginap di villa milik Kino bukan?"

"Eum.. Aku.. Aku menginap di-"

"Villaku."

Duarr.

Hyebin akan benar-benar memukul Kino setelah ini. Ia melototkan matanya seolah-olah mengancam pria yang sedang duduk didepannya itu.

Bisa-bisanya Kino berterus terang seperti ini. Seharusnya Kino membantunya untuk tetap menyembunyikan hubungan mereka berdua. Tapi dengan santainya, Kino meruntuhkan dinding yang sudah susah payah Hyebin bangun.

Kino tak bergeming. Ia menatap Hyebin malas dan kembali masuk kedalam pikirannya sendiri.

"Benarkah? Kebetulan sekali aku ingin pindah dari hotel yang sedang kutempati. Apa aku juga boleh menginap di villa milikmu, Kino?"

"Apa?" Kino membulatkan matanya tak percaya. Sama seperti Hyebin.

"Andwae. Sudah tidak ada kamar lagi" jawab Kino cepat.

"Kita bisa tidur berdua, benar kan Hyebin?" Minho menaik turunkan alisnya sambil menatap Hyebin. Sedang Hyebin yang ditatap hanya tersenyum getir.

"Yakk! Apa maksudmu tidur berdua dengannya? Tidak bisa!" Kino menaikkan suaranya membuat orang-orang disekitarnya menatap mereka bingung, begitu juga dengan Wonbin.

Minho terkekeh. Ia membenarkan posisi duduknya dan kembali menatap Kino. "Bukan aku yang tidur dengan Hyebin. Tapi kita berdua yang tidur bersama, Kino. Aku dan kau." jelas Minho.

"Tidak bisa! Aku pria normal. Mana mungkin aku tidur denganmu!"

Sekarang giliran Hyebin yang terkekeh. Ia tidak yakin dengan apa yang diucapkan Kino barusan. Pria normal? Minholah yang satu-satunya pria normal disini. Bukan Kino. Batinnya.

"Kenapa kau tertawa? Kau masih tidak mempercayaiku? Kau mau bukti lain?" ucap Kino datar.

"Tidak. Hanya saja.." Hyebin menggantungkan kalimatnya karena tak kuasa menahan tawanya. Membuat Kino semakin kesal.

"Berhenti tertawa Kang Hyebin!" pekik Kino.

"Kang? Kang Hyebin?" Minho mengernyitkan dahinya. "Kau memanggilnya dengan marga Kang lagi. Ada apa sebenarnya?"

Kino diam. Ia merutuki dirinya sendiri yang sangat bodoh mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.

"Jelaskan padaku. Kalian yang diam seperti ini malah membuatku semakin curiga"

Kino tersenyum sinis. Jujur saja ia dan Minho tidak terlalu dekat sampai harus makan malam bersama seperti ini. Keduanya bahkan tak saling menyapa saat disekolah. Ia sedikit risih jika Minho berpura-pura dekat dengannya dan mencampuri urusannya seperti ini.

Violet [Kang Kino]Where stories live. Discover now