Part 32

1.8K 296 103
                                    

Kino berlari sekuat tenaga.

Begitu mendengar kabar dari Wooseok tentang Soyeon, pria itu langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Soyeon dilarikan.

Kino bertanya pada resepsionis rumah sakit dengan nafas yang terengah-engah.

Setelah mendapat jawaban dari apa yang ia inginkan, Kino langsung melangkahkan kakinya menuju kamar inap yang resepsionis itu katakan.

Ia melangkahkan kakinya sedikit lebih cepat sambil terus melihat nomor yang tertera pada pintu-pintu di rumah sakit itu.

"Kino hyung.."

Diujung lorong, Kino melihat Wooseok sedang melambaikan tangan padanya. Dengan cepat, Kino langsung menghampiri temannya itu.

"Apa ini kamar Soyeon?" tanya Kino.

"Iya hyung, masuk saja jika kau mau."

Kino mengangguk. Ia melihat sekilas ke arah Hyebin yang tengah duduk di depan kamar Soyeon.

Sebenarnya Kino bingung kenapa Hyebin bisa berada disini bersama Wooseok. Ingin sekali Kino menanyai Hyebin, tapi rasa khawatirnya terhadap Soyeon jauh lebih tinggi dan ia ingin segera bertemu dengan gadis bermarga Lee itu.

Kino membuka pintu kamar inap Soyeon dengan sangat perlahan.

"Soyeon-ah.." panggil Kino.

Soyeon yang sedang melamun, sedikit terkejut karena Kino yang tiba-tiba sudah berdiri di samping ranjangnya.

"Kau baik-baik saja? Apa yang terjadi?" tanya Kino khawatir.

Bukannya menjawab, Soyeon langsung menghambur ke dalam pelukan Kino dan menangis setelahnya.

Soyeon yang mendadak menangis membuat Kino semakin khawatir.

Kino mendudukan dirinya di pinggir ranjang Soyeon sambil terus mengusap pelan punggung gadis itu.

"Bayiku.." gumam Soyeon.

"Bayimu? Kenapa dengan bayimu?" tanya Kino bingung.

Soyeon melepaskan pelukannya pada pinggang Kino. Ia beralih menatap Kino dengan mata berairnya.

"Kata dokter, janin yang ada didalam kandunganku tidak bisa diselamatkan. Bayi kecilku sudah tidak ada, Kino." jelas Soyeon yang kembali meneteskan air matanya.

"Mwo? Bagaimana bisa itu terjadi?"

Tatapan yang semula sendu berubah menjadi tatapan penuh kebencian. Soyeon menghapus air matanya kasar.

"Hyebin yang menyebabkan semua ini terjadi." ujar Soyeon.

"Dia yang menyebabkan anakku meninggal, Kino." lanjutnya.

Kino mengerutkan dahinya, tak mengerti dengan apa yang Soyeon ucapkan barusan.

"Tunggu, tunggu. Bisa kau lebih tenang dan menjelaskan padaku perlahan-lahan? Apa maksudnya dengan Hyebin yang menyebabkan semua ini?" tanya Kino.

"Aku bertemu dengan Hyebin dan mengajaknya berbincang dengannya tadi sore. Aku mengenalkan diriku padanya sebagai mantan kekasihmu, tapi entah kenapa Hyebin langsung mendorongku."

"Ia juga berkata bahwa aku adalah gadis murahan karena selalu mengganggu suaminya." jelas Soyeon panjang lebar.

Kino mengepalkan tangannya. Mendengar penjelasan dari Soyeon membuatnya gelap mata.

Bagaimana bisa Hyebin dengan lancang berbicara seperti itu pada Soyeon dan menyebabkan Soyeon kehilangan bayinya seperti ini?

"Tenang saja, Soyeon-ah.. Aku akan membuat Hyebin berlutut memohon maaf padamu."








Violet [Kang Kino]Where stories live. Discover now