30 | Menyambut Kehilangan

46.9K 6.3K 1.9K
                                    

Perhatian!

Part ini mengandung adegan kekerasan, harap ditanggapi dengan bijak.

Dan mohon dengan sangat untuk tidak menyamakan cerita ini dengan cerita lainnya. Baik drama, film atau novel.

Yap, aku memang nonton beberapa drama dan film sebagai referensi riset tapi ya ampooon alurnya aja udah beda kan ya! :(

Pasang lagu di mulmed deh, pas banget sih sama cerita ini. Coba dengerin.

Selamat membaca!

---------

There is nothing

more painful than

grieving someone

who's still living.

(Rupi Kaur)

⏱️

Untuk pertama kalinya atmosfer dingin membentang di ruang makan keluarga Ilyas.

Ketiga anggota keluarganya duduk di balik meja makan dengan raut frustrasi. Piring-piring yang sudah di singkirkan tanpa disentuh beberapa jam yang lalu digantikan oleh sebuah laptop, amplop besar, ponsel Kenandra serta bingkai berisi foto mereka beberapa tahun silam.

Prama dan Kinara terpekur menatap pada layar laptop yang menampilkan video dari flashdisk. Video tersebut merupakan video dari CCTV kamar Mahesa. Prama sudah pernah menyaksikannya, namun tetap saja menontonnya sekali lagi membuat dadanya terasa sesak.

Kinara sendiri sudah menangis sejak tadi, tangannya membekap mulut. Wanita itu berkali-kali terpekik melihat bagaimana Mahesa memukuli dirinya sendiri. Pemuda itu berbicara pada cermin, meneriakkan beberapa hal menyakitkan, pada beberapa video nama Azalea disebutkan, bahkan pada salah satu video tersebut, mereka bisa melihat Mahesa-yang sedang menjadi Kenandra-membanting bingkai foto dari atas meja. Foto mereka berempat.

Azalea menatap kosong ke arah kedua orang tuanya. Ia tak tahu respon apa yang harus ia berikan. Beberapa jam terakhir terasa seperti neraka baginya. Segala kenyataan yang tiba-tiba menamparnya tak bisa diterimanya begitu saja.

About ForeverOnde as histórias ganham vida. Descobre agora