Han Sewool sudah mempersiapkan buku serba-serbi makanan selama satu tahun terakhir. Dia begitu antusias untuk peluncuran bukunya. Menjelang dua bulan perilisan, tiba-tiba saja satu Chef ingin mencabut hak paten resepnya dan meminta namanya dihapuska...
Sebelum mulai, yuk tap bintang + masukan library supaya ada notif update + bantu share cerita ini juga ya
. .
Jadi, gimana?
Udah siap hatinya digempur?
. .
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. .
"Jangan pernah menikah tanpa cinta." - Jane Austen, Pride and Prejudice
***
"Kau tahu apa yang kau lakukan padaku sudah keterlaluan, Kim Taehyung!"
Han Sewool tidak segan-segan memberondong kemarahannya di dapur yang sudah sumpek baginya sejak awal dia bekerja di tempat ini. Kalau bukan untuk mimpinya, Sewool benar-benar jijik menginjakkan sol sepatunya ke tempat terkutuk yang jadi sarang suaminya memasak selama lebih dari sepuluh tahun.
Suami? Hah menyebutnya saja membuat sekujur kuduknya merinding.
Sementara itu di luar sana, Desember tetap mengubah warna jalan-jalan menjadi kelabu dan dingin. Meski begitu Sewool yakin pria itu memang ingin kepalanya ditimpuk dengan bola salju atau apa.
Sewool bersumpah akan memendam kepala pria itu dengan salju jika tetap melakukan ini padanya.
"Sebutkan yang telah kuperbuat." Taehyung masih berfokus memperbaiki tekstur kue tart yang akan jadi wajah toko hari ini.
Kue itu dihias krim keju putih bersih dan seolah tak tersentuh. Bagian atasnya diberi pemanis berupa serbuk oranye (sepintas seperti serutan kulit jeruk) dan diberi sedikit warna cerah dengan potongan raspberry yang dicacah menyerupai permen kenyal.
Tema kali ini adalah musim dingin yang membara. Karena sepanjang proses membuatnya, Taehyung hanya memikirkan Han Sewool yang belakang berusaha merocokinya, marah-marah, dan selalu membentak.
"Kau membatalkan kontrak kerja, mencabut semua nama dan hak paten resepmu pada karya tulisku. Kau gila? Apakah kau sudah gila?! Aku kerjakan buku serba-serbi makananku bukan hanya semalam atau dua hari."
"Aku kan hanya bilang tidak suka namaku bersanding dengan koki lain." Taehyung benar-benar tidak mengangkat kepalanya seolah dia sedang tidak berbicara pada siapa pun. Dan seolah tidak sedang disembur kemarahan tangan terampilnya masih sibuk bekerja. "Dalam taraf ini aku memaklumi karena kau istriku."
"Istriku?!" Sewool mengutip dan semakin berang. Matanya melotot seperti siap keluar dan Taehyung bersangsi itu lebih buruk dari senyum Joker. "Istri macam apa yang kau perlakukan jahat begini?!"
