31| Conceal

7.1K 1.7K 1.1K
                                    

Masih kuat kan?

Masih kuat kan?

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.


— — —

Taehyung berakhir di ranjang bersama Sewool setelah ia mengatakan, "Mau temani sebentar? Berbaring di sebelahku sampai aku bisa tidur."

Ada rasa melegakan ketika Sewool mewujudkan harapannya. Semua orang mungkin tak mengerti ketenangan semacam itu. Tetapi Taehyung menyukai pemikiran kecilnya tentang mendekap Sewool saat dunianya menjadi lebih sulit.

Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagian rasa percaya dirinya masih berasal dari Sewool. Mungkin itulah mengapa hari di mana mereka masih bersama Taehyung lebih gembira mengunjungi Île Saint-Louis daripada pulang ke apartemennya yang semakin lama hanya ia anggap tempat singgah sementara. Ranjang mungil Sewool jauh lebih nyaman dibanding kasurnya sendiri di Vanves. Semuanya masih seperti kemarin.

Ibu dan Sewool—kedua wanita bagaikan dunianya, namun tiba-tiba menghilang.

Bagi Taehyung, kedua wanita itu lebih berharga daripada hasil karyanya, lebih cantik daripada pasta glasir di atas éclair, dan Taehyung bersumpah sanggup menukar seluruh kebahagiaan yang ia bangun bertahun-tahun di dapur beserta segala kemampuannya hanya agar bisa bersama kedua wanita itu.

Sekarang hampir seluruh dunianya luluhlantak. Sewool bukan lagi miliknya dan ibunya telah tiada. Membuat Taehyung ingin memukul dirinya sendiri sebagai hukuman. Bila saja Taehyung kembali ke rumah untuk mengambil masakan ibunya yang tertinggal, paling tidak, ia bisa melihat lebih lama wajah yang lebih indah daripada seluruh karyanya. Dan kalau saja, ia tidak melakukan kesalahan waktu itu pada Sewool, semuanya pasti akan jauh lebih baik. Kini, penyesalan adalah hasil yang dia petik.

Membayangkannya lagi membuatnya ingin menangis. Namun Taehyung tahu air matanya sudah menolak keluar untuk hari ini. Napasnya masih sesak, matanya pedih, dan kepalanya memberat seperti ditekan dari berbagai sisi.

"Kau belum ngantuk?" Sewool memperbaiki letak kepalanya di atas siku. Berbaring menyamping memperhatikan Taehyung yang terus menatapnya dalam keheningan.

"Belum." Suara Taehyung parau dan sengau, nyaris tidak terdengar.

Pandangan Sewool sempat turun pada pundak Taehyung. Pakaiannya masih sama seperti di rumah duka. Pria itu menolak membersihkan diri maupun melepas kemeja. "Mau makan sesuatu?"

Di atas siku yang terlipat, Taehyung menggeleng lemah.

"Ayahmu bilang kau belum makan apa pun sejak pagi."

Taehyung menarik napas dari mulut dan tidak menjawab. Ia hanya ingin melihat wajah wanita ini lebih lama.

"Aku hanya senang kau di sini," kata Taehyung kemudian. Jawaban yang terdengar sangat jujur dan tulus. "Dan tidak percaya."

Sewool ragu-ragu, kemudian melemparkan senyum. Senyum yang ringan dan penuh kepedihan. "Sekarang aku di sini."

Taehyung tidak menjawab. Ekspresinya sangat sulit ditebak dan tatapannya terus lurus ke arah dua bola mata Sewool bagai mempelajarinya. "Sudah mau pulang?"

More Than Pastryحيث تعيش القصص. اكتشف الآن