15B : The Confidence flow

4 1 0
                                    

Jea kesal luar biasa. Seperti suara yang terjebak di kerongkongannya mencoba untuk keluar dari sana. Tanggung Jawab, Tanggung Jawab, Tanggung Jawab, kata yang entah sudah berapa lama menari-nari di pikirannya sejak dia kenal dengan Gama dan statusnya masih belum berubah. Tidak hanya friendzone namun tanggung jawab-zone.

Kalau ada orang yang paling tidak romantis di dunia, salah satu kandidatnya adalah Gama. Entahlah mungkin Gama menjadi pemenang dan disana Jea akan duduk memberikan senyum lesu sambil mengangkat gelas berisi champagnenya melihat Gama berdiri di atas panggung.

Seakan-akan Jea ada di sampingnya adalah karena ada tanggung jawabnya. Saat dia kecil tentu saja kalimat itu menjadi sebuah kalimat yang dianggapnya romantis. Gama dan tanggung jawabnya pada hidup Jea. Gama akan memberikan apapun yang Jea mau, menerima kalimat Jea dengan tangan terbuka. Namun tidak setelah bertahun tahun lamanya mereka mengenal dan Jea belum juga keluar dari Tanggung Jawabnya.

Dulu gadis itu merasa begitu istimewa. Sekarang dia merasa seperti anjing yang dipegang tali kekangnya, atas dasar tanggung jawab.

Saat tangan Jea membuka lokernya, ada beribu surat berwarna-warni yang turun dari dalamnya. Surat-surat itu sudah menunggu lama sekali di dalam sana untuk segera dibuka. Surat yang diberikan parfum dengan wangi bermacam-macam.

Tapi raut wajah yang diberikan Jea bukan raut wajah menyenangkan. Setelah mendengar bahwa statusnya tidak berubah, lokernya yang menjadi berantakan adalah hal tidak dia harapkan. Menendang loker besi itu dengan kesal dan memberikan umpatan-umpatan halus yang hanya telinganya saja yang mendengar, tangan Jea memungut ribuan surat itu dari lokernya dan membuangnya ke tempat sampah.

"jika memang aku seberharga berlian yang kau bicarakan, secantik boneka porselen tak tersentuh, kau tidak akan hanya memberikan satu lembar surat dan menyelipkannya di dalam lokerku seperti pengecut" kata Jea menoleh pada orang-orang yang melihatnya. Jea berharap ada beberapa orang yang mengirimnya surat ada di antara orang-orang yang mengerubunginya.

Emosi cinta meledak dari hati remeja sekolah menengah.

Sudah dibilang gadis itu bukan gadis yang akan diam jika diberikan berbagai macam perhiasan. Diam saja tanpa suara dan menganggap kekesalannya akan dimaafkan diri sendiri. Jea bukan gadis yang bisa dengan mudah dihadapi. Kelembutan bukan sifat elok dari perempuan kalangan atas seperti Jea.

Bukan hanya dari sisi Gama, namun Jea juga banyak dikejar oleh laki-laki yang dengan senang hati mendengar kabar bahwa hubungan mereka tidak lebih dari sekedar tanggung jawab.

---

Pesan diterima

Dari : Gamawira

Bisa kita bertemu? Aku ingin meminta maaf soal tadi siang.

Dahi Jea berkerut saat mendapatkan pesan yang tiba-tiba masuk ke pesan masuknya. Profesor sedang menjelaskan bagaimana kalkulus dasar bekerja di papan tulisnya.

Pesan terkirim

Dari : Jeanona

Soal tadi apa? tidak biasanya kau langsung meminta maaf atas hal yang kau tak mengerti salahnya dimana

Gama dan seluruh logika yang menyertainya berbanding lurus dengan seluruh ketulusan yang sebenarnya sudah banyak diberikan pada Jea. Gadis itu hanya meminta sedikit perasaan yang diungkapkan oleh mulut Gama langsung, namun satu kalipun Gama tak pernah menganggapnya lebih dari tanggung jawab.

Pesan diterima

Dari : Gamawira

Aku mendengar kau menendang loker dengan segunung surat. Aku tidak tahu masalahku memang, namun dengan emosi itu sepertinya aku turut andil. Mungkin kau sedang tak ingin berbicara tentang prom atau apa. Jadi tolong kita bertemu ya?

cage of majestyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang