『••✎••』

1.4K 85 3
                                    






















✿; cemburu : iri : cemburu ² ❞




















Mark memakan 3 potongan kecil sayur hijau yang pahit itu, Membuat Jeno tertawa puas. Beomgyu berlari mengelilingi deretan kertas, dengan di kejar Sungchan. Jaehyun duduk dilantai tepat di depan kertas yang masih berbaris memainkan ponselnya. Suara tawa Beomgyu dan Sungchan menggemah di ruangan. Mark bergidik tak suka beberapa kali merasakan tenggorokannya tidak enak ingin muntah.

Jeno berjalan santai duduk menyandarkan punggungnya ditembak memperhatikan sikembar yang sibuk bermain berdua. Beomgyu melewati tubuh Jeno dengan aman, berbeda dengan Sungchan yang seketika kakinya bertabrakan dengan kaki Jeno. Saat Jeno dengan sengajanya sedikit memajukan kakinya, sesaat bokongnya mendarat di lantai.


















BRUK!
















"Huuuuuuwaaaa" suara tawa itu tergantikan menggelegar dengan suara tangis Sungchan. Jeno tersenyum menunduk, tertawa dalam diam saat berhasil menjahili adiknya. Beomgyu berbalik bingung saat melihat kembarannya menangis

"Kak Jen, bukannya dibantuin adeknya. Malah diketawain" tegur Taeyong. Jeno dengan tampang watadosnya semakin tertawa cekikikan tanpa suara. Taeyong menggendong tubuh Sungchan menenangkan putra kecilnya.

Beomgyu menatap Jeno nyalang mengangkat tangan kecilnya yang terkepal keudara mengancam memukul Jeno yang bandel. Jeno hanya menggerakkan bibirnya dengan kata 'apa' menatap Beomgyu sambil memelet mengejek si bungsu. Mark hanya menggeleng melihat Jeno yang selalu usil pada sikembar, ditangannya ada semangkuk buah favoritnya, semangka.

Beomgyu berjalan mendekati Jeno, tanpa memperhatikan langkah kakinya ia tak sengaja menginjak kaleng permainan, dengan reflekkan yang bagus. Jeno menangkap tubuh adiknya.

"Hati. Hati." ucapnya dengan penekanan, khawatir dengan Beomgyu.

"Hehe sowy kaka" ucap Beomgyu cengengesan menatap Jeno yang sedikit mengeraskan rahangnya. Mengetahui wajah kakaknya yang tidak bersahabat, buru buru tangan kecil itu mengusap wajah kakaknya.

"Tidak apa ka, kan ada kaka hehe" setelah mengatakan itu Beomgyu memeluk leher Jeno yang dibalas pelukan juga oleh empunya.

Mark menepuk tangan sekali tertawa melihat perubahan Jeno yang secepat itu, ia heran dengan adik nomor duanya itu, kadang usil kadang perhatian berlebih pada sikembar.

Jaehyun yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya hanya tersenyum, ia mereka kejadian putra keduanya dan si bungsu yang menurutnya sangat manis.



















✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈




















Lain keluarga Jung lain pula dengan keluarga Kang, Yeonjun terus menatap gadis yang diberikan banyak cinta. Ya Papa dan Mamanya duduk di kedua sisi kakaknya. Taehyun menatap orang didepan dan disamping, melihat kakak laki-lakinya yang memasang wajah tidak terima.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya ketus perempuan didepan Yeonjun.

"Cih, ngapain balik? Pulang sana" ucap Yeonjun tak mau kalah.

"Kau-"

"Jjunie. Yang sopan sama kakak" tegur Mama Jungkook memperingati, Taehyun tersenyum mengangguk saat mendengar kata kakak dari mulut wanita yang telah melahirkannya.

"Ck, kakak itu untukku" dengus Yeonjun

"Yeonjun kan memang kakak, kakaknya Hyunniekan?" ucap Kang Taehyung.

"Aku kakak tertua." tekan Yeonjun diakhir kalimatnya.

Menggeleng gadis  itu berdiri dari duduknya. "Aku, Kang Sakura. Di panggil Kkura, adalah kakak tertua di Mansion ini. Dan kau" sambil menunjuk Yeonjun. "Adalah kakak kedua, dibawahku." setelah mengatakan itu gadis yang memiliki paras yang menyamai wajah Taehyun dan Mamanya, Jungkook beranjak dari ruang keluarga.

"Hehe kak Jjunie yang sopan sama kakak Kkura, sekarang ya" goda Taehyun menggerakkan telunjuknya pada wajah Yeonjun, sebelum mendapatkan amukan, tubuh kecil itu berlari mengejar Kakak perempuannya.

Pasutri itu hanya tersenyum melihat ketiga anaknya, ia tau Yeonjun tidak akan melakukan hal fatal.

.

2 jam telah terlewat, keluarga Kang telah menyelesaikan acara dinnernya. Berkumpul di ruangan keluarga, Taehyung yang berbaring dengan kepala dipaha sang istri, Sakura yang duduk di sigle sofa. Dan Yeonjun yang duduk di lantai bersama si bungsu yang sibuk bermain dengan benda berbentuk kotak dengan banyaknya warna disisinya, rubik.

Saat mangkuk ditangannya telah habis, Yeonjun sedikit menghela nafasnya. "Hyunnie, ambilkan kakak beberapa buah dimeja makan. Mama sudah mengupayakan, tinggal mengambil di atas meja" ucap Yeonjun menjelaskan. Saat tubuh kecil itu akan berdiri, tangan lentik menariknya, memeluk tubuh Taehyun.

"Enak saja, suruh suruh adikku. Sana ambil sendiri, sekalian ambilkan kakakmu ini susu kotak di kulkas, cepat!" Yeonjun menatap tak percaya dengan keadaannya sekarang. Ini yang ia benci, kekuasaannya terlengserkan.








































T. B. C𖤐




🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz