『••✎••』

1K 78 11
                                    














✿; Highlight¹ ❞

















Beomgyu menyambut kepulangan Kakaknya, ia menunggu bersama Mark dan Sungchan.

Berdiri dari duduknya saat melihat tubuh Jeno yang di gendong Daddy, pandangannya tak lepas dari kaki kakaknya, ada Bubu di samping yang membawakan beberapa barang. Mark menurunkan tubuh Sungchan yang di pangkunya lalu membantu Bubu membawakan beberapa paperbag di tangan Bubu.

Sungchan ikut membantu Abangnya, tangan kecilnya mengambil satu dan menyeretnya menuju dapur.

"Aku mau duduk di sofa aja Dadd.." ucap Jeno, Daddy menurut ia menurunkan tubuh Jeno, terduduk di sofa dengan tangan besar itu menarik bagian dalam sofa agar menjadi memanjang, kedua kaki Jeno lalu di luruskan. Beomgyu dengan langkah pelan mendekati kakak dan Daddy, ia memandang kaki kanan Jeno yang terbalut perban.

Menyentuh dengan pelan dengan mata yang berkaca-kaca, Daddy dan Jeno hanya diam memperhatikan si bungsu.

Tak lama Daddy dan Jeno saling pandang karena mendapati Beomgyu yang menangis, dengan cepat Jaehyun menggendongnya.

"Loh, kenapa dedenya nangis ini.." ucap Jaehyun mengusap pelan air mata Beomgyu dengan ibu jarinya.

"Hng.. Nngh.. Ka-kaki, Kaka di.. Hiks..apain.. Sampai besay gitu.. Huwa..."

"Itu kaki kakaknya di gips, tadi pas latihan kakak nggak sengaja tertimpa rak penyimpanan.."

"Huwaa.. Kaka~ eheg..heg..ehegk..." Beomgyu menyembunyikan wajahnya di perpotongan leher Daddy.

"Beomie... Sini.." ucap Jeno, dengan cepat Beomgyu berbalik.

"Dekat Kakak sini.." Jaehyun dengan cepat menurunkan tubuh Beomgyu, dengan pelan tubuh balita perempuan itu merangkak naik di sofa lalu menghambur pelukan pada Jeno, kembali melanjutkan tangisnya.

"Kaka.. Hiks.. Kaka..." Jeno hanya menepuk pelan bahu Beomgyu, menenangkan adiknya agar tidak menangis lagi, sesekali tangannya mengusap rambut adiknya.

"Kak Nono baik-baik saja, tidak apa-apa.." ucap Jeno

Jaehyun merebahkan tubuhnya di samping Jeno yang memeluk Beomgyu.

"Beomie.. Daddy juga sakit, nak" ucap Jaehyun, Beomgyu melepaskan pelukannya lalu menatap Daddynya yang bersandar lepas di sofa dengan wajah yang menegada ke keatas.

Beomgyu mengigit kuku tangannya menatap bingung pada Daddynya.

"Daddy sakit apa?" tanya Beomgyu polos, Jaehyun membuka satu matanya mengintip putrinya.

"Mau di peluk sama di kiss Beomie"

Si Daddy, sialan banget dah.. Merusak saja batin Jeno sedikit tidak rela perhatian adiknya teralihkan.

Beomgyu yang mengerti lalu merangkak di atas tubuh Daddy lalu memeluk serta mencium pipi Daddynya.

"Dah.." ucap Beomgyu sambil merebahkan dirinya di atas tubuh Daddynya.

Sungchan kembali dengan mambawa mangkuk buah di tangannya, menyerahkannya pada Jeno.

"Itu apa?" tanya Beomgyu pada kembarannya

"Buah" balas Sungchan, mengambil tempat di tengah-tengah Jaehyun dan Jeno.

"Makasih Uchan" ucap Jeno, sambil mengusap kepala Sungchan dengan lembut.

"Kaka maam yang banyak, bial bisa cepat sembuh"

"Iya"

Mark ikut bergabung meletakkan susu coklat di atas meja lalu duduk lesehan di karpet.

"Kejadiannya gimana emang Jen, kok bisa ketimpa gitu"

"Dua teman ku pas di dalam tuh main dorong-dorongan, kita bertiga di suruh sabeumnim ku ngambil data formulir sama data terdahulu seonbae tiga tingkat ku"

Tangan kecil Sungchan terulur mengambil satu buah stroberi di mangkuk Jeno, Beomgyu yang melihat itu seketika berdiri lalu menindih tubuh Sungchan, ia duduk di pangkuan kembarannya lalu memeluk Sungchan, otomatis buah di tangan Sungchan terlepas.

"Mereka berdua kesisi satunya ngambil data formulir, aku ngambil data yang lama, si dua itu masih main dorongan dan yeah terjadilah." ucap Jeno, lalu menengok adik kembaranya, seketika ia tertawa.

"Haha.. Si Beomgyu melakukan front headlock" Jaehyun, Mark ikut menatap Beomgyu dan Sungchan.

"Woah si Beomie langsung ngulti" ucap Mark, sedangkan Daddy melepaskan tangan Beomgyu yang berada di leher Sungchan, lalu memangku kembali tubuh Beomgyu.

















•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈




















"Hyunnie, ikut Abang yok" ucap Yeonjun yang turun dari tangga, melihat adiknya bersama Sakura dan Mama.

"Mau kamu ajakin kemana adekku?" ucap Sakura

"Aku juga adek kamu ya" balas Yeonjun

"Cih, kamu aja nggak pernah tuh manggil aku kakak" Yeonjun mengabaikan perkataan Sakura, ia menarik tangan Taehyun. Berpamitan pada Mamanya.

"Mam Jjun pergi, bawa adek ke rumah Mark, sekalian jengukin Jeno katanya tadi ketimpa rak"

"Yaampun.. Semoga cepat sembuh, nah sekalian bawain buah tangan nih. Tunggu Mama"

Yeonjun duduk di sofa single, menarik Taehyun mendekat.

"Hyunnie mau ikut Kak Jjun?" tanya Sakura memastikan, di balas anggukan oleh Taehyun.

"Hyunnie udah nggak mau main sama Kak Kkura?" ucapnya sambil memelas

"Nggak usah masang wajah gitu, alay banget" ucap Yeonjun, dengan refleks Sakura melemparkan bantalan sofa ke arah Yeonjun.

"Iss ini kalian berantem mulu, hentikan. Jangan mentang-mentang Papa kalian belum pulang dari dinas kantornya, kalian bisa bebas lakuin apapun yak!" ucap Jungkook agak meninggikan suaranya, kehabisan sabar melihat anak pertama dan keduanya selalu saja bertengkar.

"Papa kapan pulang emang Ma?" tanya Yeonjun

"Empat hari lagi"

"Oke, Jjun pergi, naik sepeda ya kesananya.. Bareng Hyunnie"

"Iya hati-hati ya Sayang, kamu bawain adek kamu itu"

"Siap Mam" ucap Yeonjun sambil melakukan gesture hormat pada Mamanya.

.


"Ayo, Hyunnie mau di depan apa di belakang aja?" tanya Yeonjun saat menaiki sepedanya.

"Dibelakang"

"Oke, lets go!"













































T. B. C𖤐





🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Where stories live. Discover now