『••✎••』

1.4K 82 0
                                    

















✿; 👑 ❞

















Karena hari minggu, keluarga Jung bisa menikmati waktu bersantai bersama. Bubu telah selesai memandikan si kembar, tepatnya hanya Sungchan, sementara Beomgyu di usapkan dengan kain hangat di beberapa bagian tubuhnya.
Mengenakan pakaian lucu, entahlah, tiba-tiba Bubu kemarin sempat membelikan pakaian yang lucu untuk sikembar, empat stell masing-masing dua pasang untuk anak-anak bungsunya.

Sungchan mengenakan hoodie berwarna biru celana hitam dengan cat hat berwarna putih, sedangkan Beomgyu menggunakan sweater berwarna pink, celana hitam dengan bunny hat berwarna senada dengan milik Sungchan.

Tangan kecilnya menggapai telinga bunny hat miliknya, lalu menutup matanya menggunakan telinga bunny hatt. Bubu hanya tersenyum, sambil mengoleskan body lotion di tangan Sungchan dan kaki Sungchan.

"Bwa!" ucapnya setelah membuka kembali tangannya yang memegang telinga bunny hatnya. Sungchan seketika tertawa senang lalu terduduk mengapai kaos kaki miliknya dan punya Beomgyu.

"Sayang, tangannya" Beomgyu menurut, mengulurkan kedua tangannya pada Bubu. Memperhatikan tangan Bubunya yang mengoleskan body lotion di tangan dan kakinya.

Menengok ke sisi kirinya, Sungchan memasang sendiri kaos kakinya. Beomgyu hanya memperhatikan, tangan Bubu menggapai kaos kaki punya Beomgyu.

"Bubu pasangkan?" dijawab anggukan oleh Beomgyu, membuat bunny hat yang digunakannya ikut bergoyang. Sementara Taeyong memasangkan kaos di kakinya, tangannya terulur menyentuh cat hat punya Sungchan, Sungchan menatap Beomgyu si empuh seketika tersenyum menampilkan gigi kecilnya yang rapi serta mata berbintangnya tersembunyi menampilkan bulan sabit.

"Kenapa benda langit ada di hadapanku?" ucapan Sungchan membuat Taeyong menatap putra bungsunya.

"Emm?" bingung Beomgyu

"Bintang dan bulannya ada di siang hali.. " Bubu memalingkan wajahnya, menahan tawa karena sudah mengerti maksud Sungchan. Menggombal, entah ajaran siapa ia mempelajarinya.

"Mana?" tanya Beomgyu

"Ini." tunjuk Sungchan pada wajah Beomgyu, tepat pada bagian mata, seketika Beomgyu hanya tersenyum dan bertepuk tangan.

"Hehe" tawa Sungchan.

"Ayok, kita temui Daddy, Abang dan kakak" Dengan cepat Sungchan melompat turun dari tempat tidur.

"Kak Uchan hati hati, nak. Kalau jatuh gimana.. " Bubu khawatir pasalnya anaknya itu secepat kilat melompat, ia terlalu takut anak anaknya terluka.

Beomgyu menatap Bubu, dengan mata puppy eyesnya. Mengangkat kedua tangannya menggapai wanita cantik didepannya, minta digendong.

















⊶⊷⊶⊷⊶⊷⋆⊶⊷⊶⊷⊶


















Di dapur, pria bertubuh tegap itu sibuk memasak, terdengar suara benda logam yang bertemu kayu, serta tangan lainnya mengadukan kuah di panci.

Hebat batin Mark menemani Daddynya memasak sesekali mengambilkan wadah suruhan sang Daddy.

Jeno tidak mau berepot berurusan dengan benda benda dapur, ia meletakkan sisi kiri wajahnya di lengan tangan yang sudah terlipat di atas meja.

Menarik bibirnya membentuk kurva, saat melihat kedua adiknya yang entah kenapa menjadi sangat menggemaskan dan lucu hari ini.

"Wehs, peliharaan siapa nih yang lepas kandang?!" ucap Jeno mengangkat wajahnya lalu bersandar pada kursinya.

Sungchan memilih mengabaikan Jeno, lalu berlari memeluk pinggang kakak pertamanya.

"Itu yang nemplok koala apa monyet ya?" Beomgyu yang mendengar Suara Kakaknya melepaskan pelukannya di leher Bubu, menengok, menatap wajah Jeno.

Menahan gemasnya, Jeno hanya bisa mengigit bagian dalam pipinya.

"Namaku, Beomgyu. Beo-m-gyu, paboya"

Mark yang menahan senyumnya memberikan jempol pada Beomgyu, Jaehyun yang meletakkan sup kuah di mangkuk cuma tersenyum. Putrinya itu terlalu berani, ia terlalu pandai membalas lawannya.

"Idih si bochil, dah sembuh cil?"

"Hmph!" Beomgyu memalingkan wajahnya, tubuh didudukkan di samping Jeno.

"Heh setidaknya, si Mochi balikin ke kandang. Bukan di telantarin. Dasar bochil."

"Euummm.." seketika mata Beomgyu mulai menggenangkan bendungannya, menatap Kakaknya dan punggung Bubunya yang berjalan kesalah satu lemari tempat penyediaan anak anak, seperti susu, vitamin, dan beberapa bahan bumbu makanan yang masih tersegel.

"Hehe.. adekknya Kak Nono ko cantik banget hari ini eum?" buru buru tangan Jeno menutup mata adiknya, mengusap air mata yang berhasil lolos saat mata itu terpejam.

"Bwa!" ucapnya saat kelopak mata adiknya telepas dari pejaman matanya. tubuh Beomgyu sedikit tersentak. Jeno lalu memeluk tubuh adiknya sesekali mengusap punggung kecil itu.

"Hehehe.." tawa Beomgyu, Jeno pun tersenyum lega.































T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang