『••✎••』

1K 81 0
                                    






















✿; Highlight ² ❞




















Di perjalanan menuju ke rumah Mark, Yeonjun bertemu dengan balita perempuan bersama anak balita laki-laki, mereka berpegang tangan.

"Loh, Binnie?"

"Kak Jjunnie!"

"Mau kemana? Itu siapa?" mata Taehyun menatap mata anak balita di samping Soobin.

"Ini sepupu Binnie dari Hawai, namanya Kai"

"Hai Bang, Aku Hueningkai Kamal, Bisa Kai atau pun Hyuka hehe"

"Hueningie.." cicit Taehyun yang hanya di dengarnya.

"Oke, Kai.. Aku Kak Jjun, dan ini Taehyun adikku" Hyuka hanya tersenyum menampilkan gigi putihnya.

"Mau ikut Kakak ke rumah Beomie?" Soobin menggeleng, membuat Yeonjun sedikit kecewa, sedikit melirik balita di samping Soobin.

"Bang?" ucap Taehyun, memukul pelan pinggang Yeonjun.

"Uh? A oke, kalau gitu Kakak duluan" tanpa mendengar ucapan Soobin ia dengan cepat menggoes sepedanya meninggalkan sepasang anak balita itu, dirinya agak kesal dengan penolakan Soobin, ia juga sedikit tidak senang melihat ada yang memegang tangan Soobin.

















•┈┈┈•┈┈┈•┈┈┈



















"Otosan pulang.." dengan cepat keempat anak perempuan itu berlari menyambut kepulangan Ayah mereka. Sementara itu Ibu mereka hanya tersenyum melihat keempat putrinya yang begitu cepat.

"Wah.. Para bidadari Otosan.." ia memeluk keempat putrinya dengan sayang.

"Otosan! tadi Taro abis main sama Cici Injun di taman" ucap antusias si bungsu.

"Oh ya, Taro tidak bandelkan?"

"Eung!" tangan besar itu mengusap kepala Shotaro.

"Ayo, Otosan ada hadiah untuk putri putri Otosan" tangan besarnya merangkul keempat putrinya.

"Hei yang.." ucapnya saat istri tercintanya yang berdiri menyebutkan kedatangannya.

"Mandilah, selepas itu kita makan dulu"

.

Keempat anak perempuan itu duduk di atas karpet bulu dengan warna biru.

"Ci Xia dapat apa.. Coba coba buka" ucap Renjun pada kakak tertuanya Xiaojun.

"Iya! Iya! Taro mau liat juga" ucap semangat Si bungsu.

Sementara Jaemin hanya menggeserkan tubuhnya, memberi sedikit ruang untuk Shotaro.

"Woah dapat Boneka Dino, warna hijau!" ucap Shotaro.

"Taro juga mau liat punya Taro!" ucapnya kembali, berpindah tempat kesisi Jaemin.

Jaemin membuka bingkisannya, boneka dengan kelinci dengan telinga panjangnya yang dapat ditutup. Renjun mendapat boneka moomin, lalu ada Shotaro dengan boneka berang berang.

"Woahh!! Lucu!!" ucap keempatnya serempak saat memeluk masing-masing milik mereka.

Sang ibu, Winwin hanya bisa tersenyum bahagia melihat anak anaknya begitu senang dan akur saat bersama, walaupun masih ada beberapa hal kecil antara anak kembarannya Jaemin dan Renjun serta si bungsu.

"Lihat! Cici.. punya Taro bisa napas.." tangan Shotaro menekan bagian tengah depan boneka berang-berangnya seketika bagian depan boneka itu menyala dan terlihat naik turun, seperti manusia yang bernapas.

"Keren!! Otosan emang kerenn!" ucap semangat Xiaojun.

Jaemin dan Renjun hanya tersenyum menangguk setuju.




















*┈┈┈┈*┈┈┈┈*┈┈┈┈























Haechan mengetuk pintu kamar di seberagnya, setelah mendengar suara persetujuan dari dalam, ia membuka pintunya dan berjalan menghampiri kakaknya yang duduk di meja belajarnya.

"Kak Dery~" ucapnya manja lalu duduk di pangkuan kakaknya memeluk tubuh kakaknya itu dengan erat, Hendery yang mendapat perlakuan manis adiknya hanya tersenyum dan membiarkan adiknya melakukan apa yang dia mau, membalas pelukan adiknya yang di pangku.

"Aku masih rindu sama kakak.."

"Iya, kakak tau." balas Hendery yang melanjutkan bacaannya, ia menarik ujung meja bagian depannya sehingga membuat meja itu terbangun, bacaan Hendery terpangpang jelas, bersandar di meja lalu sedikit mejanya ia naikkan agar tubuh adiknya tidak terbentur pinggiran meja.

Tak lama Haechan kembali menangis di dalam pelukan kakaknya, Hendery tidak habis pikir adiknya itu begitu petakilan dan sedikit ajaib mode lembut dan manja seperti ini suatu hal yang langka. Ia jadi berfikir besok besok ia akan pergi lagi agar mendapatkan perlakuan manis dan manja adiknya ini.

Tanpa sepengetahuan mereka, ada dua orang pasangan suami istri yang memperhatikan mereka di balik pintu.

"Echan tampaknya tidak ingin berpisah lagi dengan Kakaknya" bisik Ten memperhatikan kedua anaknya.

"Mm" ucap Johnny menarik sudut bibirnya membentuk kurva.



































T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Where stories live. Discover now