『••✎••』

1K 79 1
                                    


















✿; Marahan ❞














Dimeja makan, terasa begitu berbeda, Mark, Daddy dan Bubu merasakan atsmorfer yang kentara jelasnya.
Si kembar dan Jeno tidak bertegur sapa, lebih tepatnya Jeno dan Sungchan tidak menyapa Beomgyu.

"Loh-loh kenapa ini? Kok dieman aja nih?" ucap Bubu sedikit terkesan menyindir.

Beomgyu menyerahkan bagian putih telur pada Piring Sungchan,
Lalu menunggu Sungchan melakukan hal yang sama padanya, namun nihil.

"Bubu, Uchan tidak mau kuning telulnya" ucap Sungchan menyerahkan kuning telurnya pada Bubu.

"Iih Ka Uchan, kenapa kasih Bubu? Kasih Beomie sini.."

Jaehyun menghela nafas, lalu segera menengahi. "Uchan, kenapa melakukan hal berbeda hari ini hm? Apa itu perilaku baik saat tidak membalas hal baik yang kita dapat? Apa Daddy mengajarkan seperti itu?" Sungchan menundukkan kepalanya, Mark menyenggol kaki Jeno membuat empunya menatap sinis pada Mark.

"Sudah, sudah. Ini di meja makan jangan berdebat." lerai Bubu, sambil tangannya menyerahkan kuning telur milik Sungchan pada piring Beomgyu.

Mereka melanjutkan sarapan dengan sedikit perbedaan.
















*. : 。✿ * ゚ * .: 。 ✿ * ゚  * . : 。 ✿ *



















Beomgyu sudah sangat menyadari kedua saudaranya memusuhinya. Tapi dia tidak mengerti kenapa kembarannya ikut memusuhinya, hingga tidak mengajaknya berbicara bahkan bermain. Melihat Jeno dan Sungchan bermain bersama di atas kerpet di ruang permainan. Beomgyu berjalan ke rumah miliknya, tenda berwarna pink dengan aksesorisnya.

 Beomgyu berjalan ke rumah miliknya, tenda berwarna pink dengan aksesorisnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Memilih berbaring di dalam tenda, sambil menatap langit-langit tenda. Kaki kecilnya terayun keatas berusaha menggapai permukaann tenda.

"Ka Jenn, mainnya jangan culang ih!" ucap Sungchan saat menangkap Jeno mengambil beberapa potongan puzzlenya. Mereka bermain lomba merakit pohon natal dengan puzzle.

Mark yang baru selesai membantu Bubu, menjemur pakaian memasuki ruang bermain. Betapa terkejutnya ia melihat adik-adiknya bermain sendiri, terlebih ada satu anak yang tersisihkan.

"Hei! Tidak baik ya, kalian berdua asik main bersama. Sedangkan dede kalian main sendiri, Kak Jenn?" ucap Mark tegas menatap Jeno.

"Kan sudah ada Abang, main bareng aja" ucap Jeno ketus. Mark menghela nafas, masih mencoba bersabar dengan adiknya yang sedikit kekanakan.

"Jangan dengan perilaku seperti ini, akan menjadi penyesalan kedepannya Jenn." peringat Mark lalu menghampiri Beomgyu yang berada ditenda.

"Beomie lagi apa?" tanyanya saat memasuki tenda. Beomgyu seketika memasang senyumnya saat mendapati Kakak tertuanya.

"Main..?"

"Main apa?"

"Hihi main begini" sambil memainkan kaki kecilnya ke udara. Mark ikut berbaring di sisi adiknya, melakukan hal yang sama dengan yang di lakukan Beomgyu.

Seketika ruangan terdengar suara tawa Beomgyu, karena senang bermain bersama Abangnya. Yang selalu memantau dan mengayomi adik-adiknya serta bersikap lembut dan lebih dewasa dalam bertindak.

















.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.


















Makan siang.

Anak anak Jung menikmati makan Siang mereka di ruang tengah, Bubu tidak sempat memasak karena banyaknya pekerjaan yang menggunung, karena hari libur kedua pengasuh si kembar ikut di liburkan, jadinya segala pekerjaan Bubu yang mengurus. Daddy masih sibuk dengan kantornya.

Di atas meja, ada ayam goreng punya Jeno dan Sungchan, lalu ada jjajamyoen milik Mark, serta ada nasi kotak dengan berbagai lauk di dalamnya milik Beomgyu.

Beomgyu menyendokkan beberapa daging, di letakkannya di atas jjajamyoen milik Mark.

"Hehehe.. Abang makan banyak~"

"Beomie juga~" balas Mark dengan nada yang sama dengan adiknya, Beomgyu menggerakkan badannya ke kiri dan kekanan, Jeno dan Sungchan sesekali melirik, menarik sudut bibirnya ke atas saat Beomgyu begitu menikmati makanannya.

"Aah~ Bubu lapar juga... Siapa yang mau menyuapi Bubu?" ucap Bubu saat mendudukkan bokongnya di samping Beomgyu, menatap Beomgyu yang persis di sampingnya. Tangan kecil Beomgyu terulur, menyuapi Bubunya.

"Bubu.. Aaaa.." menurut Ibu empat anak itu membuka mulutnya.

"Lauknya juga dong de"

"Bubu mau apa?"

"Dagingnya saja, boleh?"

"Uhm."

Mark yang juga memperhatikan interaksi dua orang terpenting Jung hanya tersenyum bahagia. Jeno mati matian menahan gemasnya, dan Sungchan mati matian menahan gengsinya.



























T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Where stories live. Discover now