『••✎••』

1K 80 8
                                    





















✿; Tingkah Laku Sikembar ² ❞




















Sungchan keluar dari kamar utama, bersamaan dengan Mark yang turun dari tangga. Mereka menggunakan seragam sepak bola.

"Adeknya di liatin ya Bang" ucap Bubu yang baru keluar dari kamar.

"Iya Bu"

Saat sampai di ruang tengah mereka melihat Beomgyu yang duduk lesehan bersama Taehyun. Tangan Beomgyu terus saja membongkar isian koper miliknya dan milik Sungchan.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Beomie, Beomie.." ucapan Jeno dianggap angin lalu oleh Beomgyu.  Yeonjun hanya tersenyum sambil menunduk.

"Beomie kenapa mainan Uchan di kelualin?" mendongak Beomgyu lalu berucap.

"Kak Uchan mau kemana?" tanyanya saat melihat kembarannya sama dengan pakaian Mark. Yeonjun membuka jaketnya, menampilkan pakaian seragam sepak bola yang sama dengan Mark, bedanya Mark dengan nomor punggung 02 dan Yeonjun nomor 09, bahkan Sungchan pun ada 27.

"Main sama Abang" ucap Sungchan

"Ikut..?" balas Beomgyu dengan suara kecilnya. Ia baru akan beranjak ingin mengganti pakaiannya juga yang mirip dengan punya Sungchan, namun di tahan.

"Jangan. dedekan pelempuan, di lumah saja" Beomgyu terdiam mengigit kuku tangannya.

Dengan cepat Mark meminta ijin.

"Abang duluan, ayo Dek." sambil memegang tangan Sungchan, hal sama di lakukan Yeonjun, namun dengan cepat Beomgyu menarik tangan Taehyun, menggeleng menolak untuk Taehyun di ajak pergi juga.

Yeonjun, Mark Jeno dan Bubu bingung harus melakukan apa, membujuk Beomgyu itu tidak mudah di saat-saat seperti ini, membujuknya harus ada timbal balik. Beomgyu adalah anak yang tidak mau rugi, jika ingin Sungchan pergi maka Taehyun harus tinggal, jika Taehyun yang akan pergi maka yang tinggal harus Sungchan.

"Beomi sayang..."

"Nda mau!" dengan cepat Beomgyu memotong perkataan Bubunya sambil kedua tangannya memegang erat tangan Taehyun. Beomgyu tau jika ia melepaskan tangan Taehyun ia akan kehilangannya, dan jarak antara dirinya dengan kembarannya cukup jauh tidak menguntungkan untuk dirinya segera menahan Sungchan.

Di situasi seperti ini Jeno sangat kesal dengan dirinya yang mengalami kendala, ia tidak bisa ikut membujuk Beomgyu, tipe Beomgyu anak keras kepala, tidak mendengar kalau hanya dengan suara dia akan mendengar jika itu sentuhan fisik. Namun sentuhan fisik bujukan tidak mempan jika itu Bubu, justru Beomgyu akan menangis meraung2 jika sudah di ambil Bubu.

Bubu menatap Sungchan, meminta untuk anaknya itu mengalah tak enak jika itu Taehyun yang harus berkorban. Namun Sungchan juga sama kerasnya ia tidak mau tinggal. Ia ingin ikut dengan Abangnya.

"Beomi, Beomi itu tangannya Hyunnie merah loh nak, sudah sudah lepaskan, ya nak.."

"NDA!!" tolak Beomgyu, lalu terduduk mendongak menangis. Bubu yang akan mengambil tubuh Beomgyu di tepis kasar Beomgyu, ia seketika mode mengamuk.

Jeno berusaha mati matian menahan amarahnya, ia menggeraskan rahanya, memperhatikan sikap tantrum Beomgyu. Ia tidak akan meledak dengan emosinya, ia tidak mau adiknya kembali menjauh.

"Kalau gitu Abang tidak pergi." ucap Mark memutuskan. Yeonjun menatap Mark cukup kaget, pasalnya ini adalah latihan seleksi menjadi pemain inti, dan ini yang begitu di nanti oleh Mark, melepaskannya dengan mudah sangatlah di sayangkan.

Yeonjun lalu menyamakan tingginya dengan Taehyun. "Hyunnie, tidak apa apakan Abang tinggal disini dulu.. "

"... Kan Hyunnie bisa main sama Beomi, nanti pulang latihan Abang jemput. Jaketnya Abang tinggal, oke?" bujuk Yeonjun pada adiknya.

Pandangan Yeonjun dan Taehyun teralihkan saat mendengar suara batuk Beomgyu yang menangis.

Bubu masih berusaha membujuk Beomgyu agar bisa di sentuh, Sungchan hanya terdiam memperhatikan, ia juga masih berpikir sementara Mark sudah bertindak, ia melepaskan sepatunya.

"Liat Abang tidak jadi pergi.." ucap Mark.

Taehyun kembali memandang Yeonjun lalu menganggukkan kepalanya, Yeonjun tersenyum mengusak rambut adiknya.

"Tidak. Taehyun akan tinggal, iyakan?" ucap Yeonjun menatap Adiknya.

"Uhm!" respon Taehyun.  Dengan langkah cepat Mark mengangkat tubuh Beomgyu yang berbaring memberontak.

"Listen. to. me." ucap Mark sedikit mengguncang tubuh Beomgyu agar menatapnya. Dengan masih terseguk Beomgyu menatap tepat mata Mark.

"Taehyun, akan tinggal." karena mendapatkan perubahan sikap Abangnya Beomgyu yang takut kembali menangis.

"Beomgyu! Jangan manja." ucap tegas Mark menurunkan Beomgyu, yang seketika berdiri tegap.

"Lain kali, jangan lakukan hal itu pada Bubu. Tidak boleh melakukan hal berontak seperti tadi. Mengerti."

Beomgyu yang menunduk mengangguk.

"Bubu Mark pamit."

"Yeonjun juga" ucap Yeonjun sambil mengusap pipi adiknya

Setelahnya Mark Yeonjun dan Sungchan berlalu.

Bubu mengusap punggung Beomgyu, yang masih terseguk, padahal dirinya sudah tidak menangis.

"Ayo.. Hyunnie tidak apa nak, lanjut gih mainnya" bujuk Bubu sambil menyentuh pelan tangan Taehyun, serta mengusapnya dengan jempol tangan Taehyun yang memerah habis di pegang Beomgyu tadi.

Jeno menyerahkan gelasnya pada Beomgyu saat ia berhasil menarik pergelangan tangan adiknya mendekat, tanpa berucap Jeno meminumkan adiknya itu air, yang di terima baik oleh Beomgyu.

"Maafkan Beomi ya nak" bisik Bubu pada Taehyun. Di balas anggukan oleh Taehyun.

"Nah ayo, main lagi yok.." ajak Bubu setelah melihat Beomgyu yang sudah tenang dan selesai minum, mengambil tempat duduk di samping Taehyun.

Sebelum pergi Bubu sempat mengelap hidung Beomgyu yang memerah mengeluarkan cairan putih dari hidung si Bungsu yang sedaritadi menariknya agar tidak keluar.

"Bubu kebelakang dulu, keluarin belanjaan, dedeknya sama Taehyun di liatin ya Kak" Jeno hanya mengangguk.





































T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Where stories live. Discover now