『••✎••』

1K 81 0
                                    



















✿; 💆🏻‍♀️ ❞















Mark mendudukkan adiknya di pinggiran lapangan, duduk bersama pelatih dan beberapa anggota cadangan lainnya.

"Adek yang baik ya, jangan bandel" di balas anggukan oleh Sungchan.

Mark dan Yeonjun lalu memasuki lapangan, mereka berkumpul di tengah lapangan lalu berbubar mengambil posisi masing-masing.

Sungchan menonton Abangnya sesekali menggerakan badanya melihat kakaknya yang berlari menggiring bola.

Setelah melewati beberapa babak permainan, Sungchan yang tidak tahanpun langsung berdiri, berlari memasuki arena permainan. Mark yang melihat Sungchan berlari, menyambut adiknya memeluk tubuh kecil adiknya itu, sang pelatih mendekat lalu mengeluarkan kartu merah pada Sungchan. Mendongak Sungchan menatap bingung pada orang dewasa di depannya. Semua orang bahkan tertawa melihat Sungchan yang mendapatkan kartu merah, dengan cepat pelatih menggendong tubuh Sungchan menjauh dari lapangan.

Kembali duduk di tempat sebelumnya, sang pelatihan memberikan Sungchan sebotol susu perisa pisang.

"Pemain punggung urut 27 duduk anteng ya?" di balas anggukan oleh Sungchan, tersenyum pelatih mengusak rambut Sungchan lalu kembali masuk ke lapangan.

Sebelum benar benar meninggalkan tubuh anak 4 tahun itu, sang pelatih menatap salah satu pelatih lainnya untuk memantau Sungchan.














.・。.・゜✭・.・✫・゜・。.















Yuta membawa Shotaro berkeliling kota, dengan sepeda motor, scoopy milik istrinya Winwin. Anak perempuan balita itu berada di bagian depan, berdiri dengan menggunakan jaket tebalnya, tak lupa dengan helem khusus anak dengan warna yang senada dengan jaketnya coklat, Saat lampu merah, anak balita itu memutar tubuhnya menghadap Otosannya.

"Senyum.. Senyum.. " dengan cepat Yuta tersenyum atas perintah putrinya. Shotaro begitu senang melihat Otosanya itu tersenyum. Sangking senang ia sampai melompat di atas motor.

Lampu merah berganti jadi hijau, segera Ayah 4 anak itu melajukan motornya.

Motor scoopy warna putih itu berhenti di sebuah toko pet.
Sebelum masukpun mereka di suguhi pandangan banyaknya bayi anjing.

"Guguk.." Yuta hanya tersenyum, lalu menggendong tubuh Shotaro masuk kedalam.

"Kita akan membeli dua anak anjing"

"Untuk Cici?"

"Ya, Cici sangat ingin punya anjing, kita pilih bayinya dulu ya" di balas anggukan oleh Shotaro.

"Pak saya ingin ini dan ini"


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang