『••✎••』

1.2K 78 4
                                    





















✿; 'Game' survive ❞


















Dengan keadaan tidak relanya, Jeno harus sportif. Fokus dengan permainan walaupun sesekali melirik adiknya—Beomgyu yang bersama bocah dingin yang sialnya ganteng. Adiknya yang biasa di andalkannya ikut mendekati balita perempuan yang lucu.

"Sudahlah, menangkan saja permainannya. Biar dapat pujian dari Beomgyu, lumayan duitnya gunain, untuk menyenangkan Beomie" ucap Mark. Seketika Jeno semakin bersemangat dan berlari meninggalkan kakaknya.

"Jeno bucin Beomgyu rupanya" ucap Haechan. Mereka bertiga berjalan bersama tadi.

"Hmm, dia si paling pawangnya bontot" membuat Haechan tertawa. Dia paham orang kakaknya juga begitu, tapi sayangnya kakaknya itu berada di China menemani Kakek dan Neneknya. Kakanya itu seusia Mark, Haechan adalah anak akselerasi makanya bisa sekelas dengan Mark, Yeonjun dan Dino yang notabenenya seumuran dengan kakaknya.


















⊶⊷⊶⊷⊶⊷⋆⊶⊷⊶⊷⊶




















Sementara di rooftop, para Ayah dan Ibu membuat acara kecil kecilan, memanggang berbeque, dengan minuman bersoda. Jiakh mantap kali.

"Tampaknya putrimu selalu menempel dengan putraku, apa tidak sebaiknya kita nikahkan mereka kelak" ucap laki-laki bermata tajam, Ayah dari tiga anak yang sebelumnya merahasiakan anak pertamanya.

"Cih, tidak semudah itu" ucap Jaehyun yang menatap ke taman, dimana Putrinya mengekori putra bungsu sahabatnya, Kang Taehyung.

"Perhatikan juga, putra bungsu Jung.. Mepetin putrinya Yuta" ledek Jhonny Ayahnya Haechan.

"Woah~! Kalau dengan Yuta harus lebih kuatin mental sih, secara Yuta mukanya aja dah kek preman, senggol bacok juga orang nya" ucap Taehyung menimpali. Ketiganya tersadar, menatap salah satu temannya yang diam namun pandangannya tidak lepas pada anak-anak.

"Dino tubuh dengan baik, orangnya ceria. Kau sudah bekerja keras Ming" ucap Jaehyun menepuk punggung teman kuliahnya sewaktu muda.

Mereka para Ayah duduk menunggu masakan buatan para istri, ada Jaehyun, Jhonny, Taehyung dan Mingyu, dan para pasangan mereka, minus pasangan Mingyu karena istrinya itu telah lebih dulu berpulang saat selesai melahirkan Dino. Duda satu anak itu tidak ingin menikah lagi, ia terlalu cinta dengan mendiang istrinya, cukup hidup bersama putranya sudah lebih dari kata sempurna.


















⊶⊷⊶⊷⊶⊷⋆⊶⊷⊶⊷⊶




















Beberapa menit telah berlalu, persaingan semakin ketat untuk para anak yang beranjak remaja, apalagi mereka mengerjakan beberapa misi.

"Bang! Dapat berapa?" tanya Jeno mendekati kakaknya

"Apa ini, perasaan ku menjadi aneh" ucap Mark menjauhkan diri dari kejaran Mark.

"Bang. Ayolah~" saat berhasil memeluk tubuh Mark

"Menjauh! Jangan mendekat." Jeno tak menyerah ia masih mendekati Mark yang pelukannya telah terlepas saat Mark semakin merasakan kejanggalan.

"Oh Bang" sambil tersenyum menyembunyikan mata hitamnya berganti bulan sabit. Yang mana membuat Mark bergidik ngeri, wajah adiknya yang tersenyum seperti badut jokes membuatnya semakin curiga.

"Argh arr.. Jangan mendekati! Jangan mengikuti ku! Yak! Jeno!" ucap frustasi Mark berlari kencang meninggalkan Jeno.

Jeno hanya tersenyum, dan menghentikan kejarannya.

.

Sungchan membantu Shotaro, bahkan menyerahkan segala misinya pada Shotaro.

"Ini, mau keljakan belsama?" tanya Sungchan

"Ayok, kita sama-sama saja" mereka lalu berpegangan tangan membagi dua koi yang didapatkan saat menyelesaikan misi bersama.

.

"Tyun..." ucap Beomgyu menghentikan langkahnya, menunduk menatap rerumputan. Berbalik, Taehyun menatap Beomgyu.

"Kenapa."

"Pegang tangan Beomie" ucapnya mendongak menatap Taehyun dengan mata yang berbinar.

"Tidak ingin menyelesaikan gamenya?"

"Mau~ tapi.. Tyun temankan"

"Tidak bisa."

"Eung? Kenapa?"

"Aku harus menang, hadiahnya untuk seseorang."

"Siapa?"

"Ada." terlalu pendek Beomgyu kan tidak paham, ia tetap mengekori langkah Taehyun.

Beomgyu menghentikan langkahnya saat didepannya, Taehyun menghentikan langkahnya.

"Ini." menyerahkan kantong koin yang baru di dapatkannya.

"Ayo bermain, selesaikan gamenya." Beomgyu hanya menatap kantong di tangan dan wajah Taehyun bergantian.

"Buka dan temui kakak disana, untuk membacakan misinya" setelah mengatakan itu Taehyun mengusap kepala Beomgyu yang terlapis bunny hat dan berlalu meninggalkan Beomgyu.

Dengan langkah berat kaki kecilnya dibawahnya ketempat kakak Maid berada.

"Beomie, mau dibacakan misinya?"

"Uhm" sambil menyerahkan kantong koinnya, kakak muda yang bekerja di rumahnya itu mulai membisikkan misinya pada Beomgyu. Yang di balas anggukan mantap oleh empunya.

"Nee~ hihihi Beomie bisa!" setelah menyemangati diri sendiri ia berlari lalu sedikit berbalik pada kakak Maid bernama Geun.

"Maaci ka Gaeun, Beomie luan hehe"

















T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang