『••✎••』

1K 92 5
                                    






















✿; Jelasnya ❞

















Jaehyun mendudukkan dirinya, sambil beberapa kali menenangkan putrinya yang menangis.

"Beomie, dengerin dulu dong."

"Nda! Nda mawu hiks.. Nda.." menggeleng ribut menolak.

"Hey Jung Beomgyu. Kok malah nangis, tadikan Beomie sendiri yang bilang Bubu hamil, kan dede yang bilang ke Kakak tadi.. " ucap Jeno sambil mengusap punggung Beomgyu.

Beomgyu masih menangis, mukanya sudah memerah. Sungchan yang sudah mengerti keadaan lalu berucap. "A! Tadi kita bahasin tentang Kak Yangyang, katanya Ibunya tuh muntah telus dali kemalin sampai sekalang, bukan Bubu.."

Jeno menatap adik kembarnya bergantian. "Tadi Beomie..."

"Yang.. Yang tadikan Beomie.. Hiks.. Belum selesai ngomong.." ucap Beomgyu yang mengusap air matanya. Di bantu Daddy yang juga menghapus secara halus muka Beomgyu yang masih terluka.

"... Beomie mau kasih tau Kaka kalau Beomie mau Bubu, hiks kayena Beomie yasakan beyat.. Hiks.."

"Terus ngapain kamu nangis cil?" tanya Jeno

"Kaka Bilang Bubu hamil.. Huwaaa!! Nda mau~" Jaehyun langsung memeluk tubuh Beomgyu dengan erat, ia terlalu gemas dengan putrinya.

"Lah..!!"

Mark hanya menggeleng melihat kelakuan adik adiknya.

"Beomgyu mungkin aslinya masih kurang fokus tadi, makanya salah nangkep perkataan Jeno" ucap Yeonjun berbicara pelan dengan Jaemin di sampingnya.

"Eum, efek sakit juga itu kan dia demam, beratkan tadi katanya" balas Jaemin.

"Kak Dino sama Kak Echan belum dateng juga?" lanjut Jaemin

"Belum, Echan katanya mau jemput Kakaknya di bandara, kalau Dino entah"

Jeno sempat melirik Jaemin dan Yeonjun, saling berbisik entah apa yang mereka bicarakan. Ia menatap tidak suka dengan keduanya yang berbisik bisik.

"Anak-anak, dengerin Bubu.. Bubu sama Daddy udah steril, dan nggak bakalan bisa punya dede bayi lagi untuk kalian. Makanya sekarang dedeknya di jagain yak" ucap Bubu di akhir menggoda kedua anak tertuanya dengan menaikkan alisnya naik turun.

Mark dan Jeno seketika melemaskan kedua pundaknya, lalu menatap sengit sang Daddy.

"Tetap aja nggak boleh sih, takut nggak 100% berhasil" keenakan juga Daddynya nanti ucap Jeno, Diakhir kalimat ia mengucapkan dalam hati.

"Wah ni anak meragukan dokter pribadi keluarga Jung nih" Jaehyun menyentil jidat Jeno, yang di sentil mengadu. Beomgyu yang di di pelukan Daddy seketika tertawa menyaksikan kakaknya menderita.

"Jaihk dah tawa cil" ucap Jeno, dengan cepat Mark memukul kepala belakang Jeno.

Sialan bangetlah batin Jeno

"Yaudah, guys Daddy sama Beomie duluan ya.." tanpa mendengar perkataan yang lain Jaehyun berlari cepat meninggalkan ruangan, ia begitu senang bisa menguasai putrinya, karena ya saingannya kan ada teman ya pasti tidak bisa di tinggal.

Tersenyum kemenangan Jaehyun berucap, berbisik pada Beomgyu yang di gendongannya. "Sayang, kita ke kamarnya Beomie yak di atas" dibalas anggukan oleh Beomgyu di pundaknya.

Jeno, Mark dan Sungchan menatap ke pintu, pembatas yang di lalui Daddy dan Beomgyu sebelumnya.

"Yangyang, tadi bilang Ibu mual terus ya.. Udah di bawa ke dokter?" tanya Bubu.

"Kata Ayah setelah ngater Yangyang Ibu di bawa kedokter" Bubu mengusap kepala Yangyang sambil tersenyum.

"Kalau gitu, Bubu duluan ya, kalian mau Bubu buatin apa?"

"Uchan, mau sushi!"

"Taro, mau cookies.." ucap Shotaro lembut.

"Binnie.. Roti.." Soobin tak kala lembutnya apalagi ia sedikit malu malu, membuat Yeonjun cuma bisa tersebut menatap Soobin.

"Hyunnie mau apa nak?" tanya Bubu.

"Apa aja, Onty" Bubu mengusap kepala Taehyun bungsu dari keluarga Kang selalu paling bisa merebut perhatiannya.

"Kakak-kakaknya mau apa?"

"Kimchii jiggae." ucap Jeno

"Nak Jaemin dan Renjun?"

"Aku tidak usah onty, ini aku makan kue punya Taro aja" ucap Renjun.

"Nana juga sama onty, nggak usah hehe"

"Jjun, Mark?"

"Nanti Mark sama Yeonjun bikin sendiri, kita berdua lagi pengen ramyeon. Boleh ya Bu.."

"Oke"

Setelah Bubu berlalu, tersisa para anak-anak di ruang bermain.

"Jaem, mending ikut aku aja, kita makan ramyeon bareng-bareng" ajak Yeonjun

"Boleh deh aku juga kepengen"

Jeno menatap sinis Yeonjun. Mark melirik Jeno dan Yeonjun bergantian.

Si Jeno dah moveon kayaknya, lah si Yeonjun anak setan nggak peka banget adek gua lagi kasih mata lasernya ke dia malah asik bae aduhh.. Mark menepuk jidatnya. Lalu menarik tangan Soobin, sontak membuat Yeonjun berdiri dari duduknya berbincang dengan Jaemin.

"Mau di bawa kemana ade gemoy gua?!" sewot Yeonjun menarik paksa tangan Soobin.

Waduh situasi macam apa ini.. Kenapa selalu diriku yang di tengah mereka!!! Batin Mark.























T. B. C𖤐

🇫 🇦 🇲 🇮 🇱 🇱 🇪 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang