SN 24🌻

2.4K 483 90
                                    

⚠️ CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BXB HOMOSEKSUAL LGBT, MOHON BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN, CERITA INI JUGA TIDAK DI SARANKAN UNTUK ANAK DIBAWAH UMUR⚠️

Happy reading

" Aku kurang apa, tolong bilang di bagian mana kurang nya, aku bisa merubah nya."

"Cia, ini bukan tentang kurang atau sempurna, kalau bicara soal kekurangan mungkin dia gak akan memilih ku, masalalu ku terlalu kelam," gumam mew.

" aku faham soal itu mew, aku yakin dia gak akan bisa 100% menerima masalalu mu, berbeda dengan ku yang melihat langsung perjuangan mu saat melewati masa sulit, aku rasa kamu harus memikirkan ini kembali, seumur hidup terlalu lama mew, jangan sampai kamu salah pilih," lirih cia yang mulai terlihat frustasi.

" Tapi menurutku seumur hidup terlalu sebentar, bahkan kalau bisa aku ingin hidup abadi bersama dia," kekeh mew.

Mew tersenyum tipis, pikirannya mulai menerawang kembali ke masa lampau saat pertama kali dia bertemu dengan kana, itu terjadi sebelum kematian adik nya dav, anak manis itu di kenalkan davikah saat dia berkunjung kesana, terlihat sangat manis tapi sedikit pucat, bahkan wajah cantiknya nampak malu-malu di sembunyikan di balik boneka panda yang selalu dia bawa kemana-mana.

Kana kecil tidak terlalu aktif, hanya mulut nya saja yang banyak berbicara, menanyakan semua hal yang baru pertama kali dia lihat, dan semua yang membuat nya penasaran akan dia gali sampai dia menemukan jawaban yang membuatnya merasa puas.

Dulu Mew tidak terlalu sering bertegur sapa dengan kana, mew sedikit kaku soal itu padahal dia sangat ingin mengajak anak manis itu berbincang. Di tambah pertemuan mereka yang tidak terlalu intens, jadi nya rasa asing itu terlihat semakin menjadi-jadi, dan setelah dav pindah, dia gak pernah bertemu dengan kana lagi.

Tapi semua itu perlahan berubah saat kana naik kelas lima SD, mew kembali bertemu dengan kana saat menemani dav menjemput kana sekolah, disitu dia melihat banyak perubahan di diri kana, anak nya terlihat sangat aktif, ceria, happy virus untuk semua orang yang di temui nya, bahkan kana semakin banyak bicara, dia gak ragu sama sekali mengajak mew mengobrol lebih dulu.

Mew berbisik ke davikah, dia kaget kana sekolah tepat di sebrang universitas nya, kata dav kana memang jarang masuk sekolah, selama lima tahun sekolah kana cuma beberapa kali masuk kelas. Sisanya kana keluyuran, kana bisa bebas karena dia cucu pemilik sekolah, kakek nya kana pun gak pernah marah soal itu, dav hanya bisa bercerita sampai disitu.

Selebihnya davikah merahasiakan soal kana, termasuk alasan kakek nya kana yang membebaskan cucu kesayangannya itu berbuat semau nya, padahal ada hal besar yang membuat beliau seperti itu, beliau hanya ingin kana menikmati hidup sesuai keinginan kana sendiri, membayar waktu kana yang terbuang saat kana masih di rawat di rumah sakit.

Dan mew baru tau kenyataan itu setelah masalah dav terbongkar beberapa tahun lalu, banyak hal tentang kana yang sudah dia gali, mew benar-benar mengagumi kana, dibalik tingkah jail dan nakal nya tersimpan keinginan hidup yang sangat besar.

Mew malu, dia yang sehat saja beberapa kali meminta ingin mati.

" Mew please, aku sudah lama menunggu mu keluar dari sel, aku sangat mengharapkan ini, jangan biarkan aku terluka," lirih cia.

" Aku tidak diharuskan meminta maaf soal ini kan? itu perasaan yang kau ciptakan Sendiri, Kau terluka juga bukan ulah ku, tapi yasudah aku akan tetap minta maaf, maaf aku tidak bisa menerima mu. " sahut mew santai.

SAINGAN [ END ]✓Where stories live. Discover now