Part 12

131K 10.9K 1.1K
                                    

Double up!!
Jangan lupa tinggalkan jejak!🕊
Happy reading

***

Ara mengerjabkan matanya, ia mendongakkan kepala melihat siapa
yang memeluk dirinya saat tidur. Erlan, suaminyalah yang memeluknya. Pantas tidurnya terasa berbeda daripada sebelumnya, lebih nyaman mungkin.

Ara melepaskan tangan Erlan yang membelit pinggangnya posesif dengan pelan, perlahan dirinya turun dari ranjang dan berjalan menuju toilet.

Selang beberapa menit kemudian, Erlan mengerjabkan matanya, ia terkejut lantaran tak ada Ara di dekapannya. Pasalnya, seingatnya ia memeluk Ara tapi kenapa sekarang gadis kecil itu tidak ada disini.

Kebingungannya sirna saat ia mendengar pintu kamar mandi terbuka menampilkan sosok gadis yang terlihat lebih fresh, ah ternyata istrinya pergi ke kamar mandi.

"Loh kakak udah bangun?"

"Kamu liat nya gimana?"
balas Erlan datar.

"Hehehe.. udah, kakak mau aku lap-in?" Tawar Ara polos yang membuat Erlan membelalakkan matanya.

"Emang kamu bisa?" tanyanya dengan tatapan sulit diartikan.

"Bisa lah, gitu dong mah kecil." Ara berucap Ara sombong. "Yaudah Ara siapin dulu airnya ya kak." Ia pun berlalu memasuki kamar mandi menyiapkan air untuk membersihkan tubuh Erlan.

Sedangkan Erlan, jantungnya sedang berdegub kencang. Senyum manis terbit dari bibir merahnya.

Untuk pertama kalinya ia tersenyum karena seorang perempuan, ia akui selama ini ia terlalu cuek kepada perempuan. Ah, apakah dirinya sudah jatuh cinta dengan istri kecilnya itu? Ia pun tidak tahu. Biarlah nanti waktu yang menjawabnya, ia berharap itu adalah momen yang terbaik untuk mereka.

Ceklek

Pintu kamar mandi terbuka, Ara berjalan membawa baskom kecil berisi air untuk membersihkan badan Erlan.

"Buka baju kakak." suara Ara terdengar membuat Erlan tersadar dari lamunannya.

"Eh, buka baju gitu??" tanyanya memastikan.

"Yaiyalah sayang, kan mau di lap-in badannya." Erlan salah tingkah karena panggilannya itu.

"Hahaha, lucu banget. Baru dipanggil gitu doang udah salting. Hihihi" kekehnya dalam hati.

"Ayo buka."

"Mau buka sendiri atau aku yang bukain?" Pertanyaan itu yang membuat Erlan memanas. "Bisa sendiri."

Erlan menghadap belakang, ia membuka pelan kancing bajunya, melepas bajunya di depan Ara yang kini memandangnya dalam. Sedikit susah karena infus ditangannya, namun dengan sigap Ara membantu Erlan melepas baju rumah sakit yang melekat sempurna di tubuh suaminya.

 Sedikit susah karena infus ditangannya, namun dengan sigap Ara membantu Erlan melepas baju rumah sakit yang melekat sempurna di tubuh suaminya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ELARA (TERBIT)Where stories live. Discover now