Part 29

88.7K 7.4K 1.2K
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!🥰
Happy reading!

***

Erlan berjalan dengan gagahnya dengan para bodyguardnya yang membantu memecah kerumunan memberinya jalan. Orang-orang yang kepo dan para wartawan menyadari siapa yang datang dengan cepat menyingkirkan diri memberi Erlan jalan. Saat kerumunan terbuka, Erlan bisa melihat Darrel sang sekretaris yang tengah berbincang serius dengan aparat kepolisian.

"Rel," panggil Erlan.

Darrel menolehkan kepala, saat menyadari bos nya telah tiba ia dengan segera menghampiri Erlan membiarkan asisten Erlan yang berbincang dengan pihak kepolisian.

"Bos, ikut gue. Ada hal penting yang harus lo tahu." Erlan mengangguk, ia mengikuti langkah kaki Darrel yang melangkah masuk ke dalam mobil miliknya.

"Tebakan kita bener bos, tuh perempuan ular udah bohongin kita semua."

Erlan menatap Darrel bingung.
"Maksud lo gimana? Jelasin yang jelas."

"Mona. Tuh cewek dibalik terbakarnya gudang, dan anak buah lo ngasih tau gue bahwa yang buat istri lo dan temennya masuk rumah sakit adalah suruhan Mona." Darrel berucap dengan nada marah.

"Sialan!"

"Sekarang kumpulin semua anak buah di tempat kita runding. Jangan lupa lo suruh Alan dan Gwen dateng. Kita harus nyusun rencana cepat, ini bukan masalah kecil, Rel. Nanti biar gua minta Azka buat jagain Ara di rs." Erlan berucap serius, tangannya mencengkram stir mobil. "Satu lagi, kirim tambahan anak buah buat jagain sekitar rs dan ruangan Ara. Perketat keamanan dia, gua gamau kita lengah lagi."

Darrel mengangguk paham.

"Laksanakan bos." Darrel izin pamit keluar, sementara itu Erlan tersenyum licik.

"Tunggu pembalasan gua, Mona."

Mobil Erlan meninggalkan tempat itu menuju suatu tempat. Tak lama mobil milik Darrel menyusul kepergian Erlan.

***

"ARA, CACHA! YAAMPUN ABANG PUSING LIAT KELAKUAN KALIAN."

Azka berteriak frustasi melihat dua bocah yang sedang ia jaga ini. Bagaimana tidak, kedua gadis yang harusnya beristirahat malah asik menonton drama korea sambil berteriak histeris.

"ARA!"

"CACHA!"

Azka benar-benar frustasi menjaga dua bocah tuyul ini. Suaranya menyerak karena sedari tadi meneriaki dua tuyul yang telinganya tiba-tiba menjadi tuli. Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan sekarang waktunya mereka berdua untuk istirahat. Saat pemeriksaan tadi dokter menyarankan mereka untuk lebih banyak betistirahat untuk mempercepat pemulihan. Namun dua anak tuyul ini terlalu sulit untuk diberitahu.

Brak!

Laptop yang berada di pangkuan Cacha terjatuh karena senggolan dari kaki Ara. Ara terlalu kaget karena drama tersebut menampilkan adegan berciuman. Membuatnya hilang kendali dan tidak sengaja menyenggol kaki Cacha keras membuat laptop yang berada dalam pangkuan gadis itu terjatuh langsung ke bawah."

ELARA (TERBIT)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora