Part 40

86.8K 7K 1.1K
                                    

⚠️Warning⚠️

***

Playlist: Train Wreck - James Arthur

Team gabungan berlari memasuki mobil khusus yang sering mereka gunakan saat bertugas. Ara sebagai pemimpin melajukan mobil miliknya paling depan dengan sangat kencang.

Pikirannya berkecamuk, tangannya mencengkram stir mobil dengan kuat. Misi dadakan kali ini sangat membuatnya takut sekaligus cemas.

1 jam kemudian.

Mobil mereka sampai di belakang gedung hotel. Rupanya laki-laki tua itu benar-benar menyusun rencana sangat matang. Siapa sangka jika dibelakang hotel mewah ini adalah sebuah hutan yang sangat  jarang dikunjungi.

Ara turun terlebih dahulu diikuti anak buahnya yang lain. Mereka telah dibagi menjadi beberapa team, Ara selaku ketua mulai berjalan mengendap masuk ke dalam gedung hotel melewati pintu belakang yang terlihat usang. Ditemani dengan Flo dan beberapa anak buahnya yang lain. Masing-masing membawa pistol untuk berjaga-jaga.

Krek

Suara benda yang diinjak terdengar jelas spontan membuat mereka berbalik dengan kompak.

Suara benda yang diinjak terdengar jelas spontan membuat mereka berbalik dengan kompak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sorry, gua gak sengaja." Kenneth meringis melihat semua team mengarahkan pistol kearahnya.

Ara berdecak. "Fokus."

Mereka kembali berjalan menyusuri ruangan temaram yang hanya diterangi lampu senter yang dibawa oleh salah satu anak buah Ara.

"Team monitor, 15 meter dari tempat kalian berdiri terdapat alat sensor otomatis yang akan membuat alarm tanda bahaya berbunyi. Pastikan kalian tidak mengenai sensor itu." Seseorang berbicara terdengar dari earphone yang terpasang di telinga mereka.

Ara menatap anak buahnya seraya mengangguk. Mereka mulai melangkah pelan dan melompat kecil agar tidak mengenai sensor itu.

Tibalah di sebuah lorong panjang dengan dinding yang terbuat dari kaca, Ara menatap kearah pojok kanan. Ia tersenyum tipis menatap CCTV yang mengarah ke lorong itu.

Dor!

"Tepat sasaran." Ara berucap setelah melepas pelatuk kearah CCTV yang terpasang.

"Tunggu," Kenneth berucap membuat langkah mereka terhenti. Laki-laki itu mengambil sesuatu yang tergeletak di lantai. Sebuah flashdisk berwarna hitam, namun gambar kepala serigala yang mampu membuat Kenneth tersenyum tipis. Gambar yang terdapat di flashdisk itu adalah lambang dari kelompok Edward.

ELARA (TERBIT)Where stories live. Discover now