Part 34

84.3K 7K 483
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!🕊
Happy reading

***

"Arah jam 9, Queen monitor."

Pria itu melangkah tanpa suara agar tidak ada yang tau keberadaannya disini. Gadis yang berada diseberangnya mengangkat pistolnya pertanda penyergapan akan dimulai.

Saat hitungan ketiga kelompoknya langsung mengepung tempat itu. Berjalan perlahan agar tidak menimbulkan suara. Beberapa orang yang berjaga sudah mereka lumpuhkan saat menyadari kehadiran mereka.

Gadis yang menjadi pemimpin itu berjalan berbeda arah, masuk lebih dalam menuju ruangan bawah tanah. Samar—samar ia mendengar suara beberapa orang yang tengah berbicara serius. Ia menekan sesuatu dibalik jaket tebalnya, memberikan sinyal kepada anak buahnya yang berada di atas untuk datang ke tempatnya bediri sekarang.

Gadis itu adalah Ara, jika kalian bingung siapa dia mari mengulik tentang hidupnya. Ara adalah keturunan keluarga Narvadez. Dimana keluarganya adalah seorang yang memiliki pengaruh di dunia perbisnisan, itu yang menyebabkan semua anggota keluarga Narvadez tidak boleh sembarangan bergaul dan dijaga sangat ketat melihat kondisi di luaran sana yang banyak mengincar keluarga mereka. Satu lagi yang kalian belum ketahui, kakek Ara adalah seorang agent rahasia negara dan itu menurun kepada cucu-cucunya, termasuk Ara.

Jangan bertanya kenapa Ara menutupi ini dari Erlan. Semua ini telah diatur, tidak sembarangan orang boleh mengetahui siapa dirinya. Tapi karena status Erlan adalah suami Ara. Laki-laki itu akan mengetahuinya nanti di waktu yang tepat.

Ara berjalan sangat pelan mendekati mereka, ia berlindung di balik tembok. Telinganya menempel pada tembok dan satu tangannya memegang pistol untuk berjaga-jaga. Namun semua itu gagal karena ulah kenneth yang menepuk kencang bahunya membuat dirinya tak sadar memekik.

"Siapa disana." Suara tegas terdengar, Ara menarik tangan Kenneth untuk bersembunyi di bawah meja. Tangannya menutup mulut agar nafasnya tidak terdengar.

Suara derap langkah kaki mendekat membuat Ara dan Kenneth menatap sekeliling untuk berjaga-jaga.

"Tidak ada siapa-siapa bos." ucap salah satu anggotanya.

Terdengar suara langkah kaki menjauh, Ara menghela nafas. Dengan cepat ia dan Kenneth merangkak keluar, namun saat mereka telah berdiri tegap. Dari belakang Ara merasakan sesuatu yang menempel dan terdengar tarikan pelatuk.

Shit!

Mereka berdua ditodong pistol dari belakang.

"Mau kemana gadis manis?" Pria itu terkekeh. "Siapa kau, mengapa bisa masuk ke dalam sini." lanjutnya.

Pandangan pria itu beralih menatap tatto di belakang telinga Kenneth. "Shit! Bos ada penyusup!" teriak pria itu membuat 5 pria menghampiri mereka dari balik tembok tempat Ara menguping.

Tidak ada kecemasan atau ketakutan dari wajah Ara dan Kenneth, justru mereka berdecih karena hanya ada 5 orang saja. Itu sangat sedikit bagi mereka.

"Cih, hanya 5 orang saja?" Kenneth berucap meremehkan membuat kelima pria yang baru saja datang itu tersulut emosi.

"Siapa kalian?" tanya pria yang Ara yakini sebagai pemimpin mereka, dilihat dari tampilannya dan posisinya berdiri.

"Anda tidak perlu tau siapa kami Tuan, siapkan lah diri kalian untuk bertemu dengan kematian atau mau merasakan membusuk di penjara?"

ELARA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang