Part 42

76.2K 6.8K 2.3K
                                    

Belum ada 24 jam lho ini komenannya udah menuhin target😭👏, kalian bales dendam nih ceritanya sama aku?

Yaudah deh, happy reading! Aku yakin pasti kalian suka sama part ini😝

Btw GC masih buka, klik link di bio ya!!

***

"Gue takut."

Alan yang sedang fokus menyetir langsung menoleh ke arah Erlan. "Maksud lo?"

"Gue takut Ara gamau maafin gue. Ucapan gue tadi terlalu menyakitkan, Al. Gue takut dia gamau ketemu gue."

Alan memutar bola matanya malas.

"Salah sendiri asal nyeplos, nyesel kan lo." Bukannya memberi Erlan solusi Alan malah semakin membuat temannya tak karuan. Salahkan saja tingkah Erlan yang seperti ABG labil.

Alan menarik napas pelan. "Wajar Ara kecewa, ucapan lo itu seakan minta untuk bercerai. Istri mana yang gak sakit hati suaminya bilang gitu? Apalagi dia lagi hamil. Ibu hamil itu sensitif. Lo juga, gabisa banget ngontrol ucapan. Jadi boomerang kan buat lo." Jelas Alan menyadarkan Erlan.

"Gue harus apa?" Erlan menatap Alan dengan pandangan sendu. Untuk pertama kalinya ia benar-benar sekacau ini karena perempuan.

"Pake nanya lagi, minta maaf lah!" Ketus Alan. Laki-laki itu keluar terlebih dahulu karena mereka sudah sampai di rumah sakit milik Erlan tempat Ara dirawat.

"Buruan! Malah bengong lo." Seru Alan melihat Erlan yang masih terdiam.

Laki-laki ini sedari tadi selalu emosi jika melihat wajah Erlan. Dirinya saja sudah begini bagaimana Azka nantinya. Membayangkan itu membuatnya bergidik ngeri.

"Apapun terjadi lo harus bisa nyelesain ini semua El." batin Erlan menyemangati dirinya sendiri.

Erlan kemudian turun dari mobil, mereka berdua berjalan menuju ruangan Ara. Keduanya sama-sama diam, hanya terdengar langkah kaki yang berjalan menuju tujuan.

Dari kejauhan kedua laki-laki ini bisa melihat Azka yang tengah mengobrol dengan Arsen. Langkah Erlan semakin berat, ia sudah tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

"Ka," panggil Alan menghentikan obrolan kedua orang berbeda usia itu. Pandangan Azka menajam melihat sosok Erlan yang terdiam di sebelah Alan.

Tangan Azka terkepal kuat, ia segera berdiri dan melyangkan pukulan ke wajah Erlan.

Bug!

"Mau ngapain lagi lo kesini. Gak puas lo udah nyakitin adik gue?" Azka menatap Erlan marah.

"Gue mau ketemu istri gue, Ka."

Bug!

Alan meringis, entah sudah berapa kali pukulan mendarat di wajah tampan Erlan. Bahkan laki-laki itu diam tidak membalas, sedikit was-was karena Alan tahu pukulan Azka benar-benar kuat.

"Masih nganggep dia istri lo? Cih!"

Saat Azka ingin melayangkan pukulan lagi, Alan dan Arsen segera menahan laki-laki ini melihat kondisi Erlan yang sangat tak berdaya. Bisa-bisa Azka membunuh suami dari adiknya sendiri.

ELARA (TERBIT)Where stories live. Discover now