Part 37

76.9K 6.5K 537
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!🕊
Happy reading
***

Suasana di ruangan meeting tampak hening, dua pria yang yang menjadi pemimpin di masing-masing perusahaan milik mereka saling beradu pandang menatap tajam satu sama lain. Bahkan para bawahannya tidak ada yang berani menegur melihat raut wajah tak suka keduanya. Mereka bisa menyimpulkan bahwa kedua pria ini saling membenci.

5 menit berlalu posisi mereka masih sama, saling menatap dengan tajam tanpa mengeluarkan suara. Darrel yang jengah melihat keduanya memutuskan untuk memulai rapat tanpa memperdulikan dua anak manusia yang sedang tatap-tatapan ini.

"Ekhm, mohon maaf. Tatap-tatapannya bisa dilanjut nanti aja tidak tuan-tuan yang terhormat, meeting sudah saya mulai dan kalian masih sibuk bertatapan seperti remaja yang sedang jatuh cinta." ucap Darrel membuat keduanya tersadar dan memutuskan pandangan mereka.

Venus, laki-laki yang duduk di samping kiri Erlan dengan wajah angkuhnya. Pria itu mengangkat kaki ke atas meja membuat Erlan kembali menatapnya geram.

 Pria itu mengangkat kaki ke atas meja membuat Erlan kembali menatapnya geram

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Anda tidak tau sopan santun rupanya."
celetuk Erlan seraya menurunkan kaki Venus yang berada di atas meja meeting dengan kasar.

"Anda tidak berkaca Tuan Erlan? Memutuskan kontak sepihak apakah itu bisa dikatakan sopan? Perjanjian atas kedua belah pihak, tetapi kenapa pembatalan kontrak ini tanpa persetujuan dari pihak saya?" balas Venus angkuh. Ia menatap Erlan dengan sinis seraya tangannya menepuk dagu seolah berpikir.

Erlan terkekeh namun terlihat seperti ejekan. "Sejak kapan saya menyetujui kontrak ini, hm?"

"Tuan Venus, maaf sebelumnya. Tapi dari perusahaan kami tidak ada bekerja sama dengan perusahaan anda. Saya sendiri sebagai sekretaris Tuan Erlan tidak pernah mendapat E-mail kerja sama dari perusahaan anda dan Tuan Erlan tidak pernah menanda-tangani kontrak kerja sama dengan perusahaan anda. Saya tegaskan sekali lagi, saya tidak pernah mendapat E-mail dari perusahaan anda." timpal Darrel tegas.

"Kau begitu lucu, Darrel. Sudah lama tidak bertemu, kau.. terlihat sedikit menyedihkan." Venus berucap dengan pandangan meremehkan kearah Darrel.

"Tidak apa terlihat menyedihkan tapi setidaknya saya tidak gila untuk berpura-pura menjalin kerja sama dengan perusahaan ternama demi mendapat keuntungan."

Ucapan Darrel membuat Venus terdiam, ia mengepalkan tangannya dibawah meja menahan emosi yang akan segera meledak.

"Kenapa anda diam Tuan?" tanya Erlan.
"Kau malu karena ucapan dari sekretarisku ini benar?" Erlan menatap anka buahnya memberi kode untuk mengusir pria gila ini.

ELARA (TERBIT)Where stories live. Discover now