Part 20

104K 8.7K 802
                                    

Siapa yang banyak salah paham?
Di part ini semoga terjawab ya☺️

Jangan lupa tinggalkan jejak!🕊
Happy reading

***

"Azka."

Azka tersenyum tipis memandang pria tua yang berada di hadapannya tak lupa mengedipkan mata genit ke arah sang adik yang berada di belakang pria tua itu.

Bara Lazuard, adik angkat dari kakeknya yang berkhianat kepada keluarga yang membesarkannya. Dulu, Bara adalah adik kesayangan sang kakek, namun karena suatu hal pria ini memberontak dan pergi meninggalkan kediaman Narvadez family. Dan sekarang ia berjumpa untuk pertama kalinya setelah hari yang kelam itu.

"Halo Kakek tua." sapa Azka sebari terkekeh geli.

Ara tersenyum tipis melihat tingkah absurd abangnya, bahkan disaat seperti ini laki-laki itu masih bisa mengeluarkan sifat tengilnya. Ara mengacungkan jempol membuat Azka tersenyum lebar.

"Ra, Kakek tua berulah lagi ternyata." teriaknya menunjuk Bara yang kini memandangnya sengit.

"Abang, lihat kakinya gemeteran."
seru Ara memandang Bara remeh.

Azka terkekeh geli mendengarnya, ia menepuk pelan bahu Bara. "Kakek tau, Azka kangen banget sama Kakek. Kita juga nyiapin banyak kejutan buat Kakek. Ups, apakah Kakek masih bisa disebut dengan, Kakek?" bisiknya di telinga Bara.

Azka menjauhkan wajahnya, ia memasukkan pistol yang berada di tangannya ke saku celana jeans yang ia kenakan.

"Kakek mau tau? Ara udah nyiapin tempat yang indah buat Kakek, dimana kakek bisa menghabiskan masa tua Kakek disana. Ara baik kan?" tanya Ara memandang lekat Bara yang kini tengah mengepalkan tangannya marah.

Ara menyampirkan syal berwarna hitam ke leher Bara. "Udah malam, dingin Kek. Dipakek ya biar engga masuk angin." ucapnya tersenyum penuh arti.

Wajah Bara kian memerah menahan amarah, dengan gesit ia memukul tengkuk Ara yang membuat gadis itu tersungkur.

"Kurang ajar!" geram Azka marah.

"Berani anda memukul Ara, hm?" Azka berlari mengejar Bara yang melarikan diri setelah memukul adiknya.

"Mau lari kemana Kakek tua?"
sentak Azka menahan lengan Bara .

Pria tua itu menahan gugup setengah mati melihat raut wajah dari Azka yang menggambarkan tengah dilanda emosi.

DUG

Azka menendang kaki Bara yang membuat pria itu oleng dan menabrak meja yang berada di sampingnya. Tidak tinggal diam, Bara menampar keras pipi Azka yang membuatnya tersentak kaget. Tamparan keras yang berhasil membuat sudut bibirnya luka mengeluarkan darah.

"Abang!" teriak Ara menghampiri Azka.

Ara menangkup wajah Azka yang terdapat bekas tamparan dari Bara. Matanya beralih memandang sengit Bara yang berusaha melarikan diri, namun dengan gerakan gesit ia memukul punggung pria tua itu.

"Mau kemana kakek? Katakan pada Ara, siapa yang Kakek ajak bekerja sama dalam misi ini." ucap Ara tegas.

"Apa yang aku dapat jika memberitahumu, gadis bodoh."
sarkas Bara .

Ara tertawa remeh. "Gadis bodoh inilah yang membuatmu tak bisa berkutik bukan?" Ara menaik-turunkan alisnya membuat tangan Bara terkepal kuat.

"Kau tidak perlu ikut campur urusanku, urusi saja keluargamu yang akan segera hancur itu." katanya tertawa remeh.

Azka terkekeh geli, ia berjalan dan berdiri di samping Ara, merangkul bahu gadis itu.

ELARA (TERBIT)Where stories live. Discover now