PROLOG

721 220 523
                                    

D I  siang terik, Alidaf Never End (Alien) dan Ornate Gilt (Orgil) tengah melakukan pertarungan sengit di tengah-tengah jalan raya Jakarta. Alidaf Never End diketuai oleh Aldafi Elgara, anak SMA Lentera Bangsa. Sedangkan Ornate Gilt, geng itu diketuai oleh Dary Elgara yang berasal dari SMA Garuda.

Bagi Alien dan Orgil, pertarungan itu hal yang biasa. Tapi tidak menurut orang-orang yang tengah menyaksikannya saat ini. Menurut mereka, tontonan di depan mereka sangatlah membosankan dan mampu menguras emosi. Pasalnya, pertarungan kedua geng itu, menghalangi jalan para pengendara yang akan melalui jalan tersebut.

"Panas banget, sat!" runtuk seorang laki-laki dewasa bermotor ninja. "Mana lulur gue udah mau habis lagi--sial!"

"Minggir, woy!" teriak seorang pemuda bermotor trail. "Gue mau sunatan, nih!"

"Gue mau kawin, nih." ungkap seorang remaja begundal melalui jendela mobilnya. "Pergi sebelum gue kehilangan kesempatan langka ini!"

Seorang gadis cantik—Ayasya Evangelion Angel—menggeleng pelan mendengar umpatan yang dilontarkan para pengendara itu. Gadis itu melepas cepat helmnya. Mengibaskan rambut panjangnya di antara embusan angin yang tengah menyentuh kulitnya. Ia mengangkat sudut bibirnya, menunjukkan kecantikan yang ada dalam dirinya.

"Insaf, woy!" Ayasya mengingatkan. "Kemaren gue denger berita, katanya yang suka kawin, besoknya nikah!"

"Asyik, dong, anjir!" seru salah satu pengendara. "Kita kawin sepuasnya, human-human!" teriaknya semangat.

"YOKKK!" balas semuanya kompak.

"Bumi, tolong jangan hancur dulu...." Ayasya tersenyum malas. "Gue belum nikah soalnya."

Matanya yang besar nan indah menatap ke depan. Terlihat sosok tampan langsung tersungkur setelah mendapat pukulan keras lawannya.

"Albi?" Ayasya mencoba memastikan, laki-laki itu kekasihnya atau bukan.

Dengan gerakan perlahan, laki-laki itu menghapus darah di sudut bibirnya dengan punggung tangan. Ia mendengus geli, menyunggingkan senyuman memikat di wajah indahnya.

"Cowok gue kenapa gelud di jalan raya, sih?!" Ayasya kurang paham. "Kenapa gak di hutan aja, Al? Siapa tau dibantu kembaran."

Aldafi mempertahankan posisi jatuhnya. Laki-laki itu tidak bergerak sedikit pun karena memang sedang malas bertarung. Ia malah menggeliat, menjulurkan lidahnya untuk mengejek laki-laki yang sudah memukulnya itu. Merasa disepelekan, Dary pun semakin murka, tangan kekarnya langsung bergerak mencengkram keras baju Aldafi.

"LO UDAH NGEREBUT ALETA DARI GUE!" Dary menggebu-gebu.

Bug!

Satu tonjokan kembali mendarat di wajah Aldafi. Karena tidak terima bibir seksinya sobek, laki-laki itu langsung bangkit. Tangan berototnya menarik kerah baju Dary dengan cekalan kuat.

"COWOK BRENGSEK KAYAK LO, GAK PANTES BUAT DIA!"

Bug!

Kali ini, Dary yang terpental karena bogeman Aldafi. Dengan siku tangannya, laki-laki itu menghapus kasar darah yang sedikit keluar dari hidungnya, lalu berdiri. Mereka saling menatap tajam, membuat siapa pun yang melihatnya, langsung merasa ingin BAB.

"Tahan, Sayang!" Ayasya langsung memakai helmnya. "Princess kesiangan kamu segera datang!"

Gadis itu memutar gas, menjalankan motornya dengan kecepatan penuh. Menerobos setiap kendaraan yang terhenti di depannya. Melihat Aldafi di depannya, gadis itu langsung mengulurkan tangan, mengambil tangan laki-laki itu, lalu menariknya naik ke motornya. Setelah laki-laki itu duduk di jok belakang, Ayasya pun menambah kecepatan lajunya untuk menghindari kejaran Orgil.

Permainan Ingatan Where stories live. Discover now