02.

224 188 214
                                    

"Hanya orang-orang tulus yang ingin merasakan penderitaan orang lain."

A Y A S Y A berjalan beriringan bersama Albiru di koridor sekolah. Albiru yang tengah berjalan tegak dan berwibawa, tidak menyadari gadisnya tengah cengar-cengir menatapnya. Lama-kelamaan, gadis itu melunturkan senyumannya. Ia mulai kesal, laki-laki itu yang tak kunjung meliriknya.

Dug!

"Akh!" Albiru menghentikan langkahnya, lalu memekik saat Ayasya menginjak kakinya. "Kamu kenapa, sih, Sya?"

"Ngetes doang." Ayasya mengeluarkan cengiran khasnya. "Syukur, deh. Ternyata kamu masih bisa ngomong."

"Ya Ampun Sya ... aku lagi jaga image buat kamu. Biar kamu gak malu punya pacar kayak aku." Albiru berusaha mengelak.

Ayasya menatap Albiru dengan tatapan tidak mengerti. Suatu kemustahilan merasa malu memiliki pacar sesempurna Albiru.

"Masih bisa, ya, mikir gitu? Kamu udah perpect! Gak mungkin bikin aku malu. Kamu cuma kurang sayang aja sama aku," gumam Ayasya memelas.

Albiru sering sekali menunjukan sayang pada gadis itu. Tapi entahlah, hari ini Ayasya hanya ingin menggodanya saja.

Albiru menangkup wajah Ayasya. "Aku udah sayang sama kamu Ayasya Evangelion Angellll!" Ia menggoyang-goyangkan wajah gadis itu dengan gemas.

Cup!

Albiru mengecup kening Ayasya. Gadis itu tersipu malu sekaligus senang.

"Masih kurang?" Albiru tersenyum jahil. "Mau tambah lagi?"

"Ihhh," Ayasya menggeplak bahu Albiru dengan malu-malu. "Gak tau tempat, deh."

Albiru tertawa, merangkul Ayasya menuju kantin. Saat memasuki kantin, tangan mereka beralih saling menggenggam. Suasana kantin cukup ramai. Semua murid yang berada di sana, mulai berbisik tidak suka menatap sepasang kekasih itu.

"Kamu mau apa, Sya?" tanya Albiru. Ia masih berdiri.

Ayasya mendudukkan bokongnya, dan mengedip dua kali menatap Albiru. "Mau cinta," rengeknya.

"Gak ada tuh yang jualan cinta."

"Cinta kamu maksudnya!" Ayasya menggertakkan gerahamnya.

"Iya, iya! Semua cinta aku kasih buat kamu!" gombal Albiru.

"Uuu, so sweet, jadi pengen meluk, tapi takut dosa. Gimana, dong?" tanya Ayasya manja.

"Ya udah, gak usah meluk. Siapa juga yang mau dipeluk sama kamu."

"Ihhh, kok, nyeselin?!" Ayasya cemberut.

"Aku jadiin makanan tikus, mau?"

"Iya, maaf! Maaf!" Albiru terkekeh. "Kamu mau pesen apa?"

"Samain aja, deh. Biar sweet. "

"Aku mau beli baygon, yakin mau juga?"

"Boleh, kita mati bareng!"

"Yeee! Kamu aja kali! Aku cuma beli, bukan makan."

Permainan Ingatan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang