18.

116 96 124
                                    

"Tidak berubah, walau keadaan sudah berubah."

" H A I !  Alfi!" sapa Dafa.

Ayasya menggerenyitkan dahinya. "Alfi?"

"Bukan!" ucap Dary setelah melepas helmnya dan mendekati Ayasya. "Dia Albiru!"

Aldafi mendelik.

"Hai, Aldafi Dalton." bisik Dary, membuat bulu kuduk Aldafi meremang.

"Terus? Ini kenapa budak-budaknya si Alfi ada di sini?" tanya Dion mulai kikuk.

"Heh! Gue juga salah orang!" Azika berusaha melindungi Aldafi. "Ini Albiru, Aldafi gak seganteng ini!"

"Diem lo, Janda!" Aldafi tidak terima dengan pernyataan Azika.

"Wih!" seru Asyam. "Jangan gatel, nih!"

"Hei! Janda bodong!" seru Azril merangkul Azika. "Hotel, yuk!"

"Najis!" Azika ngegas, menepis tangan Azril.

"Aduhhh! Ini kenapa lo semua pada nangkring di sini, sih?" protes Ayasya, mulai pusing dengan kelakuan semua laki-laki di depannya.

"Hai, Cantik! Lo makin cantik, deh." puji Delon.

"Hai, Jelek! Lo makin jelek, deh." celetuk Aldafi.

"Bacot lo!" Dion membela Delon.

"Virus lo!" Anta membela Aldafi.

"Aduh! Udah! Udah! Lo semua ngapain ke sini, sih?" tanya Ayasya menatap teman-temannya Dary.

"Gue laper, Cantik! Pengen makan babu-babunya si Alfi." sahut Dafa.

"Heh! Gue juga pengen makan banci-bancinya si Dary gak bilang-bilang, tuh!" ketus Azril.

"Apa lo bilang?!" Delon murka.

"Stop! Stop! Stop!" Ayasya mencoba menghentikan keadaan yang bisa memecahkan otaknya.

"Ganti profesi jadi tukang parkir, Yang?" Aldafi nanya.

Ayasya mengangguk cepat. "Makannya buruan bayar!" sewotnya. "Satu jantung per jam!"

"Lah, sekali parkir meninggoy, dong, Yang?"

"Bagus! 0 buat Anda!"

"Kalo gitu mending stupid
Yang!" ucap Aldafi malas. Ia langsung menatap teman-temannya sekaligus teman-teman Dary. "Heh! Lo semua ngapain liatin gue?! Buruan copotin jantung lo pada!"

"Iya, buruan-buruan! Gue lagi males ngepet, nih!" desak Ayasya.

"Kita ini mau gelud, kenapa malah obral jantung, sih?" Dion kurang paham.

"Ngapain gelud-geludan, sih? Untung kagak, rugi iya!" Ayasya mencoba bijak. "Mending akur, siapa tau dapet tukang bubur."

"Ahihihihi!" Aldafi tertawa.

"Pasipasi!" Anta ngomong.

"Bwabwabwabwaaa!" Dafa ikut-ikutan.

Permainan Ingatan Where stories live. Discover now