03 | Benua

2.1K 294 44
                                    

"I didn't bring my contact lenses

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

"I didn't bring my contact lenses." Benua bergumam, cukup keras untuk didengar Tarisha.

"Kenapa, Ben?"

"I left my contact lenses at apartment," jawab Benua.

Selepas kegiatan kantor, Benua pulang ke kediaman Alano Navvare. Di perjalanan, fokusnya hanya terbagi antara menyetir dan mengonfirmasi kepada sekretarisnya perihal setelan untuk acara charity malam ini sudah diantar ke rumah.

Dalam berkegiatan sehari-hari, Benua mengenakan kacamata berbingkai gelap rectangle dengan sudut membulat. Baru ketika datang ke acara-acara yang dihadiri banyak orang, ia mengenakan lensa kontak biar tidak banyak terdistraksi. Terlalu lama pakai kacamata membuatnya agak pusing.

"Minta belikan yang baru aja ke personal assistant Mama." Tarisha mengambil ponsel yang tadinya tergeletak di meja. "Angka minus kamu masih sama?"

"Naik sedikit. Kanan minus tiga, kiri dua koma lima."

"Warnanya?"

"Yang bening aja, Ma." Benua membenamkan diri di bantal-bantal empuk sofa ruang keluarga.

"Oke. Mendingan kamu sekarang mandi. Nanti lensanya sudah ada sebelum kita berangkat."

"Papa bareng kita?"

Tarisha memasukkan ponsel ke kantung robe-nya. Dia bersiap merias muka dan tetek bengeknya bersama makeup artist serta stylist kepercayaannya. "Masih di jalan dia, bentar lagi paling sampai."

Benua akhirnya berdiri. Kakinya agak pegal, ingin mandi air hangat jadinya. "Aku ke atas dulu ya, Ma."

Kamar yang ditinggali Benua sampai tiga hari lalu kini kelihatan seperti kamar hotel, kondisinya mirip saat ia pertama pulang ke Indonesia. Satu-satunya barang dari luar adalah setelan formalnya, yang tergantung di salah satu lemari walk in closet.

Di tengah-tengah banyaknya pekerjaan dan project perusahaan dengan posisinya sebagai manajer divisi public relations, Benua masih mengosongkan satu ruang pikiran khusus untuk Radewi.

Terbayang lebar senyum dan binar mata Radewi di hari pernikahannya nanti. Gaun seperti apa yang Radewi pilih? Bunga apa yang Radewi inginkan jadi dekorasi tempat perayaannya? Kalau diberi pilihan antara dekat danau atau pantai, mana yang akan Radewi pilih?

Benua tahu semua jawabannya. Radewi suka gaun off-shoulders dengan renda-renda bunga. Bagian roknya haruslah membulat seperti yang dimiliki Cinderella.

Tulip merah adalah kegemaran Radewi. Sewaktu wanita itu lulus, Benua memberinya sebuket besar dengan surat tulis tangan.

Sejak dulu, Radewi bercanda jika ia menikah di dekat danau, angsa-angsa cantik akan menjadi tamu tambahan hari indahnya.

Sepertinya Benua sudah terlalu lama berdiri di bawah pancuran kamar mandi, kebanyakan berandai-andai. Maka sekejap kemudian, ia sudah keluar dari bilik shower dan mengeringkan diri.

Benua & AsiaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora