33 | Asia

1.1K 206 6
                                    

Kai:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kai:

Good luck for the first script reading, Asia.

All my prayers are with you.

Asia melirik Ambar yang tengah menyetir sambil bersiul, menyanyikan lagu populer. Jalan menuju gedung production house ini beberapa kali terhambat kepadatan jalan karena lampu lalu lintas. Asia tak banyak protes, keadaan di dalam mobil dingin-dingin saja karena air conditioner.

Ketenangan Asia terganggu bukan disebabkan sibuknya gerak kendaraan, tetapi pesan Benua yang belum dibalasnya bahkan setelah setengah jam berlalu ini.

Benua menempatkan Asia dalam doanya.

Asia bukan tipe orang religius, ia sadar benar soal hal itu. Hanya saja, tindakan Benua membuat dadanya berdebar kencang sampai sakit rasanya, sementara perutnya dihinggapi selusin kupu-kupu.

Mendengar Asia menghela napas, Ambar melontarkan tanya. "Gugup lo ya, buat first reading hari ini?"

Tentu saja Asia tak akan bercerita Benualah yang menjadi penyebab segala keributan di kepala dan dadanya akhir-akhir ini.

"Iya," jawab Asia.

"Citra lo di kalangan sesama aktris bagus, kok."

"Emang siapa yang bilang jelek?" Asia langsung menyahut.

"Hadeuh, bukan gitu, maksud gue." Ambar menekan klakson gara-gara ada pengendara yang tiba-tiba berbelok di pertigaan. "Lo suka anxious sendiri di depan orang profesional di bidang lo, soalnya."

"Emang harusnya begitu, no? Daripada takut komentar orang awam yang asal jeplak?"

"Iya, tapi sifat idealis lo itu kadang nggak sehat. Dulu, di proyek film festival itu, lo hampir hipotermia ya karena ngelakuin adegan di danau berkali-kali, nolak buat take besoknya aja."

Adegan yang dimaksud Ambar adalah adegan Asia tenggelam di danau setelah mengikat diri dengan batu di kaki. Kamera kesusahan mengambil gambar bagus buat adegan itu, jadi Asia perlu banyak mencoba nukilan tersebut. "Biar cepet beres. Kalau diulang lagi besoknya, jauh lebih capek."

"Aduh, gue yang ngeri tahu. Bibir lo sampe biru gitu."

Bukan hanya itu, telapak kaki Asia lecet-lecet kebanyakan bertelanjang kaki, juga karena ikatan yang terlalu kencang dan lama. Beres syuting semua bagian, Asia sampai bed rest di rumah sakit selama beberapa hari.

Maka dari itu, setiap kali Asia menemukan komentar miring soal beritanya jadi salah satu peran utama di serial ini, dengan komentar ia cuma aktris romansa, Asia tak pernah ambil pusing. Berarti mereka belum menonton akting Asia di film dark drama. Ketidaktahuan dan keterbatasan pengetahuan orang-orang bukan tanggung jawabnya.

"Tapi hasilnya bagus, jadi worth it."

"Gue sempat takut lo terlalu larut di karakternya, tahu. Setiap switch ke tokohnya, jiwa asli lo kayak ngilang."

Benua & AsiaWhere stories live. Discover now